Sabtu, 20 April 2013

perang melawan setan berantas perdukunan



Potret perdukunan di negri islam

Segala puji hanya milik Allah ta’ala, kami memujinya, memohon pertolongan, dan ampunan kepadanya, kami berlindung dari kejahatan diri-diri kami dan kejelekan amal-amal kami barang siapa yang Allah beri petunjuk maka tidak ada yang sanggup untuk menyesatkannya dan barang siapa yang di sesatkan-Nya maka tidak ada yang sanggup untuk memberi hidayah kepadanya, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah ta’ala, dan aku bersaksi bahwa Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. adalah hamba dan rasul-Nya.
Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalah kitabillah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Rasulullah Shalaullahu ‘Alaihi Wasallam dan seburuk-buruk perkara adalah yang di ada-adakan di dalam agama, dan setiap yang di ada-adakan adalah bid,ah dan setiap bid’ah adalah sesat dan setiap kesesatan di neraka.
Sungguh sangat memprihatinkan potret Negri kita, ternyata negri ini adalah tempat yang subur untuk praktek perdukunan atau paranormal, mulai dari dukun yang murahan sampai dukun yang mahalan, bahkan dari dukun yang berlagak ustadz , kyai  sampai dukun pelet dan cabul, semuanya ada di negri ini. Maka tak heran kalau Negara ini seolah terbelenggu dengan perdukunan. Jual tanah saja harus pergi ke dukun, mau menikah pergi kedukun, ingin usahanya lancar, atau  jabatannya bertahan pergi kedukun, mau punya wibawa dan ditakuti bawahan harus pergi ke dukun, intinya mulai rakyat jelata sampai kepada para pejabat semuanya tidak lepas dari peraktek perdukunan seolah-olah dukun adalah segala-galanya baginya. Walaupun mungkin sebutan dukun sekarang kalah populer dengan paranormal atau penasehat spiritual bagi kalangan orang-orang terhormat, yang jelas itulah wajah potret negri ini yang penduduknya mayoritas muslim masih bergelimang dengan perakter-peraktek syirik perdukunan, apa  lagi di perparah oleh adanya mitos-mitos yang berbau khurofat, tahayyul dan tradisi aneh dan menyimpang yang memang sudah berkembang di nusantara ini, seperti orang hamil harus membawa gunting, suara  gagak tanda ada kematian, burung prukutut membawa keberuntungan, bulan muharram bulan keramat, angka 13 adalah angka sial, di tambah dan di dukung  oleh tayangan mistik dan klenik yang berkembang pesat di dunia pertelevisian, dan ironisnya mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat. Ini terbukti dengan ramainya media masa baik elektronik maupun cetak seperti koran dan majalah yang  ramai-ramai mengiklankan paranormal dengan berbagai keahlian mistis dan supranaturalnya yang sangat menjanjikan, ada yang menjanjikan kelancaran jodoh dan rezeki, ada juga yang menjanjikan bisa mengangkat pangkat dan jabatan terlebih di masa pemilihan pemimpin, bahkan yang super horor kriminalistis pun seperti teluh, santet atau guna-guna yang memberi efek mengerikan bagi korban dari penderitaan penyakit yang berkepanjangan sampai kematian yang tak wajar berkembang pesat di negri ini.
Pertanyaannya Benarkah paranormal memiliki kemampuan supranatural seperti yang dijanjikan di dalam iklan ? Jawabannya bisa ya bisa tidak. Dan mengapa keberadaan paranormal mendapat tempat di hati masyarakat indonesia baik masyarakat awam, pejabat dan konglomerat ?
Inilah fakta yang mencengangkan. Masyarakat sekarang cenderung lebih memilih cara-cara instan dalam menjawab segala persoalan kehidupan. Masih teringat di benak kita bagaimana Ponari Si dukun cilik beraksi dari jombang jawa timur yang konon setelah di di kejar-kejar petir akhirnya dapat batu ajaib yang sebenarnya dia sendiri tidak tahu menahu apa hakikat dari kekuatan yang berada di balik batu itu begitu dipuja puja dan dipercaya oleh puluhan ribu masyarakat yang mengharap pertolongannya.
Apa yang salah dengan masyarakat kita ? Apakah pemerintah tidak cukup memenuhi hak hak rakyat mendapatkan jaminan pelayanan kesehatan yang layak ? ataukah memang akidah dalam dada mereka sudah luntur sehingga mudah saja di bodohi setan ini adalah salah satu contoh kecil dari potret perdukunan di negri ini. Oleh karena itu saya akan mencoba mengangkat kembali tema ini “ membedah di balik rahasia sihir, para normal, dan perdukunan”.
Da’wah setan
Tauhid merupakan fitrah yang Allah Ta’ala ciptakan untuk manusia. Setiap manusia yang ada di dunia ini terlahir di atas fitrah tauhid, meskipun dia dilahirkan oleh orang tua yang musyrik. Allah Ta’ala berfirman yang artinya,“Dan (ingatlah), ketika Rabb-mu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari tulang punggung mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman), ’Bukankah Aku ini Rabb-mu?’ Mereka menjawab,’Betul (Engkau Rabb kami), kami menjadi saksi.’” (QS. Al-A’raf 7: 172)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Tidak ada satu pun anak yang dilahirkan kecuali dilahirkan di atas fitrah. Orangtuanya-lah yang menjadikannya sebagai orang Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Seperti seekor hewan yang dilahirkan dalam keadaan selamat (sama persis dengan induknya), apakah Engkau merasakan adanya cacat padanya?“ (HR. Bukhari no. 1385 dan Muslim no. 6926)
Karena manusia dilahirkan di atas fitrah tauhid, maka setan akan berusaha mengerahkan seluruh kemampuannya untuk menyesatkan manusia agar mereka menyimpang dari fitrah tauhid tersebut. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Sesungguhnya Rabb-ku memerintahkanku untuk mengajari kalian apa-apa yang belum kalian ketahui. Di antara hal-hal yang diajarkan kepadaku hari ini adalah, setiap harta yang Aku berikan kepada hamba-Ku, maka (menjadi) halal baginya. Sesungguhnya Aku menciptakan hamba-Ku seluruhnya dalam keadaan hanif (menjadi seorang muslim, pen.). Kemudian datanglah setan kepada-Nya yang menjadikan mereka keluar dari agama mereka. Serta mengharamkan hal-hal yang Aku halalkan untuk mereka. Dan juga menyuruh mereka untuk menyekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak Aku turunkan keterangan tentang itu … ” (HR. Muslim no. 7386).
Setan sendiri telah berjanji di hadapan Allah Ta’ala bahwa dia akan berusaha untuk mengubah fitrah yang telah Allah Ta’ala ciptakan untuk manusia. Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Yang dilaknati Allah dan setan itu mengatakan, ’Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bagian yang sudah ditentukan (untuk saya). Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya. Dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu mereka benar-benar mereka mengubahnya’. Barangsiapa yang menjadikan setan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.” (QS. An-Nisa’ [4]: 118-119)
Para ulama ahli tafsir berbeda pendapat tentang maksud ayat, ”Dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah)”. Adapun pendapat yang paling tepat sebagaimana yang dipilih oleh Abu Ja’far Ath-Thabary rahimahullah adalah, ”Mengubah agama Allah.” (Lihat Tafsir Ath-Thabary, 9/222)
Syaikh Muhammad Asy-Syinqithi rahimahullah menjelaskan,”Sebagian ulama mengatakan bahwa makna ayat ini adalah setan menyuruh mereka untuk kafir dan mengubah fitrah agama Islam yang telah Allah Ta’ala ciptakan untuk mereka. Perkataan ini dijelaskan dan ditunjukkan oleh firman Allah Ta’ala (yang artinya), ‘(Tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus’ (QS. Ar-Ruum [30] : 30).Maksudnya adalah, janganlah mengubah fitrah yang telah diciptakan atas kalian dengan (mengerjakan) kekafiran”. (Tafsir Adhwa’ul Bayan, 1/341)
Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah berkata,”Sesungguhnya setiap orang dilahirkan di atas fitrah (yaitu tauhid,). Akan tetapi orang tuanyalah yang menjadikannya sebagai orang Yahudi, Nasrani, Majusi, atau yang semisalnya dari fitrah yang telah Allah tetapkan kepada hamba-Nya. Fitrah itu adalah mentauhidkan Allah, mencintai-Nya, dan mengenal-Nya. Setan akan memburu mereka dalam masalah ini sebagaimana binatang buas yang memburu seekor kambing yang terpisah dari kawanannya”. (Tafsir Taisir Karimir Rahman, hal.204)
Dari sini jelaslah bahwa tujuan utama “dakwah” setan adalah menjerumuskan manusia ke dalam kesyirikan. Karena ketika manusia sudah terjerumus ke dalamnya, maka batal-lah tauhidnya. Dan ketika tauhidnya sudah batal, maka sebanyak apa pun amal shalih yang diperbuatnya, semuanya akan menjadi sia-sia belaka. Sehingga setan pun tidak mempunyai kepentingan lagi untuk mengganggunya.
Oleh karena itu, kita kadang melihat orang-orang yang berbuat syirik dengan beribadah di makam orang-orang shalih, mereka beribadah dengan melaksanakan shalat, berdzikir, atau membaca Al Qur’an dengan penuh kekhusyu’an. Bahkan bisa jadi mereka beribadah di sisi makam tersebut semalam suntuk tanpa merasa lelah dan mengantuk. Sesuatu yang mungkin sangat sulit dilakukan oleh orang-orang selain mereka. Demikianlah, kekhusyu’an mereka itu tidak lain karena memang setan tidak lagi mempunyai kepentingan untuk mengganggu ibadahnya tersebut. Karena setan sudah mengetahui, bahwa sebanyak apa pun amal ibadah yang mereka lakukan semuanya akan sia-sia belaka dan tidak akan diterima oleh Allah Ta’ala.

Maka kita sudah mengetahui tujuan utama setan adalah memalingkan peribadatan seorang hamba untuk menghambakan diri kepada kepada mereka serta menjadi pengikut mereka dan ini adalah kesyirikan yang nyata.

Dan di antara bentuk penyembahan seorang hamba kepada setan adalah peraktek-peraktek yang di lakukan oleh tukang-tukang sihir, tukang ramal, para dukun, bomo, para normal, dan yang serupa dengan mereka, serta orang-orang yang mendatangi mereka untuk bergabung melakukan penyembahan dan pemujaan kepada setan.

Mengenal sosok pak dukun
 “Dukun” versi Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah : “Orang yang pekerjaannya menolong orang susah dan sakit, mengobati, memberi jampi-jampi dan mantra, dan konon, diantaranya melakukan kegiatannya lewat kemampuan tenaga gaib”
Ada beberapa istilah dalam bahasa arab yang maknanya agak dekat dengan kata dukun. Masing-masing istilah menunjukkan spesialisasi dukun tersebut.
1. ‘Arraaf
Kata ‘arraf disebut oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam  dalam sabdanya “ barang siapa mendatangi ‘arraf lalu bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka tidak satu shalatpun yang diterima selama empat puluh hari” (HR.Muslim dan Ahmad)
Imam al-Khoththaby menyebutkan bahwa ‘arraf adalah orang yang mengaku mengetahui barang yang dicuri, tempat orang hilang atau yang semisalnya. Yakni mengetahui secara gaib hal-hal yang sedang dan tengah terjadi.
2. Kahin
Kata kahin terkadang memiliki makna yang sama dengan ‘arraf, tetapi juga memiliki definisi yang khusus. Masih menurut al-Khoththaby, beda ‘arraf dan kahin adalah kalau ‘arraf itu dukun yang mengaku bisa menebak kejadian yang telah dan sedang terjadi, sedangkan kahin adalah orang yang mengaku mengetahui yang ghaib dan mengabarkan berdasarkan “wahyu” dari setan. Biasanya dia berkata , “akan terjadi peristiwa ini dan itu …. Pada hari ini dan itu …”
Orang seperti ini menjalin hubungan dengan setan-setan yang akan memberitahukan kepadanya berita yang akan datang dari langit. Setan-setan itu mencuri berita dari langit, selanjutnya dukun tersebut membubuhkan kebohongan-kebohongan pada berita itu dan menyampaikannya kepada manusia. Apabila sesuatu yang dia kabarkan benar-benar terjadi maka manusia akan mempercayainya sebagai orang yang tahu sesuatu yang ghaib.
Kata kahin disebut dalam firman Allah ta’ala: “Maka tetaplah memberi peringatan, dan kamu disebabkan nikmat rabbmu bukanlah seorang kahin dan bukan pula seorang gila” (QS.ath-thur 29)
Dan firman Allah ta’ala: “Dan bukan pula perkataan kahin. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran daripadanya” ( QS.al-Haaqqah 42).
Ibnu katsir rahimahullah menafsirkan kahin, yakni orang yan memiliki pandangan yang didapatkan dari jin yang mencuri dengar dari langit.
Kata kahin juga disebut dalam hadits Nabi shalaullahu a’alaihi wasallam.: “Barang siapa yang mendatangi seorang kahin kemudian membenarkan (meyakini) apa yang dia ucapkan maka sungguh dia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad.”(HR.At-Turmudzi, Ibnu Majah dan Ahmad).
3. Munajjim (Ahli Nujum)
Ahli nujum adalah orang yang menghubung-hubungkan peristiwa-peristiwa kosmologi dengan kejadian-kejadian di bumi. Artinya seorang ahli nujum itu mengkaitkan fenomena yang telah atau akan terjadi di bumi dengan letak dan posisi bintang-bintang, waktu terbit dan tenggelamnya serta yang semisalnya. Termasuk ramalan bintang.
Perbuatan ini termasuk satu jenis sihir dan perdukunan. Sehingga diharamkan karena hanya berdasar pada ketidakpastian yang tidak ada hakikat kebenarannya sama sekali. Sejatinya tidak ada korelasi antara apa yang terjadi di bumi dengan apa yang terjadi di langit. Dulu ada keyakinan jahiliyah bahwa gerhana matahari dan bulan tidak lain sebagai pertanda kematian seorang yang agung. Maka ketika Ibrahim putra nabi Muhammad shalaullahu a’alaihi wasallam. Nabi menggugurkan keyakinan tersebut, beliau bersabda, “sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Keduanya tidak mengalami gerhana karena meninggal atau hidup(lahir)nya seseorang”.
Keyakinan ini termasuk syirik akbar apabila dipercaya bahwa bintang-bintang itu ikut mengatur rangkaian kejadian di alam semesta.
Tetapi ada jenis lain dari ilmu perbintangan yakni menjadikan terbitnya bintang sebagai petunjuk akan masa, musim, waktu penyemaian, dan panen, serta yang semisalnya. Maka jenis ilmu ini diperbolehkan karena dipergunakan untuk urusan-urusan duniawi.
Sedangkan jenis ke tiga yakni mempelajari ilmu perbintangan untuk mengetahui waktu-waktu sholat, arah kiblat, dan semisalnya yang termasuk perkara-perkara yang disyariatkan. Maka hokum mempelajari ilmu ini di syariatkan dan kadangkala menjadi fardhu kifayah atau fardhu ‘ain.
4. Sahir
Sihir secara bahasa berarti sesuatu yang halus dan lembut sebabnya. Disebut sihir karena ia terjadi dengan perkara yang tersembunyi yang tidak terjangkau oleh penglihatan manusia.
Sedangkan menurut syariat sihir adalah ‘azimah, Ruqyah, buhulan (tali), ucapan, obat-obatan dan asap kemenyan. Sihir memiliki hakikat. Di antaranya ada yang mempengaruhi jiwa dan badan, sehingga membuat orang sakit, membunuh, memisahkan antara suami dengan istrinya, dan semua itu terjadi dengan taqdirkauniyah Allah Subhanahu waTa’ala. Ia adalah perbuatan setan. Dan sebagian besar dari padanya tidak dapat diperoleh kecuali melalui syirik dan mendekatkan diri kepada ruh-ruh jahat dengan sesuatu yang disenanginya, serta mendapatkan pelayanan (khidmah)nya dengan menyekutukannya kepada Allah Subhanahu waTa’ala. Karena itu pembawa Syariat menyebutkan bersama dengan syirik. Nabi shallallaahu ‘alaihi wasalam bersabda: "Jauhilah tujuh perkara yang membawa kepada kehancuran." Para sahabat bertanya, "Apakah ketujuh perkara itu, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Yaitu syirik kepada Allah Subhanahu waTa’ala, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah Subhanahu waTa’ala kecuali dengan sebab yang dibenarkan agama, memakan riba, memakan harta anak yatim, membelot dalam peperangan dan melontarkan tuduhan zina terhadap wanita-wanita mukminah yang terjaga dari perbuatan dosa dan tidak tahu menahu tentangnya." (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Kedustaan para dukun
Ketahuilah sodaraku bahwa dukun adalah wali syaitan itu yang harus di ingat dan di catat. Meskipun ia mengaku membawa ilmu putih bukan ilmu hitam atau mereka dijuluki dengan sebutan pak kyai, ustadz, tabib, pakar pengobatan alternatif, atau bahkan disebut sebagai Wali Allah sekalipun tetap saja mereka adalah dukun. Karena nama tidak merubah hakekat seperti bunga untuk istilah riba, atau sirup untuk minuman keras. Oleh sebab itu wajib bagi kaum muslimin untuk waspada dan menjauhi mereka.
Meskipun dukun bisa menampakkan keanehan dan keajaiban, maka hal itu tidak bisa dijadikan sebagai dalil untuk membenarkan mereka. Karena karamah itu hanya diberikan Allah kepada wali-wali-Nya. Padahal hakekat wali Allah adalah hamba yang beriman dan bertakwa (lihat Fath al-Majid, hal. 287).
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Ketahuilah, sesungguhnya para wali Allah itu tidak perlu merasa takut dan tidak pula sedih. Yaitu orang-orang yang beriman dan senantiasa menjaga ketakwaan.” (QS. Yunus: 62-63)
Dari ‘Aisyah radhiyallahu’anha, beliau berkata: Aku berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya dukun-dukun itu biasa menuturkan kepada kami lantas kami jumpai bahwa apa yang mereka katakan itu benar/terbukti, -bagaimana ini-.” Maka Nabi menjawab, “Itu adalah ucapan benar yang dicuri dengar oleh jin (syaitan) kemudian dia bisikkan ke telinga walinya (dukun) dan dia pun menambahkan seratus kedustaan di dalamnya.” (HR. Bukhari dan Muslim, lihat Syarh Muslim [7/334])
Diantara dalil akan kebohongan para dukun adalah:
Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan. (QS. As Saba’:14)-1
(Tatkala Kami tetapkan kematian atas Sulaiman ..) yaitu: Kami wafatkan Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya kecuali rayap yang memakan tongkatnya, tatkala rayap-rayap memakan tongkatnya hingga rusak maka tersungkurlah Nabi Sulaiman ke tanah, semua itu terjadi karena permintaan Nabi Sulaiman ‘alaihis salam kepada Allah untuk tidak memperlihatkan kematiannya kepada para Jin, supaya manusia mengetahui bahwasanya Jin sedikitpun tidak mengetahui perkara ghaib seperti  yang para jin da’wakan.
Nabi Sulaiman ‘alaihis salam wafat  dalam keadaan bertumpu pada tongkatnya ketika sedang sholat di mihrabnya, pada waktu itu juga para jin sedang bekerja dan mereka tidak mengetahui wafatnya Nabi Sulaiman, ketika waktu sudah berlalu dan rayap-rayap mulai memakan tongkatnya jatuhlah Nabi Sulaiman ke tanah, dari situlah diketahui seandainya para jin itu tahu perkara ghaib maka mereka akan tahu kematian Nabi Sulaiman, mereka tetap bekerja keras untuk waktu yang lama dalam pengabdian kepada Nabi Sulaiman dengan keadaan tidak tahu (bahwa Nabi Sulaiman telah wafat).
Begitu juga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam  kita sama sekali tidak tahu yang gaib sebgaimna Allah berfirman, artinya: “katakanlah tidak ada yang mengetahui keghaiban dilangit dan dibumi kecuali Allah” (QS. An-naml; 65)
 Dan dalam firmannya yang lain yang artinya, Katakanlah: “Aku tidak berkuasa menarik kemanfa’atan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman” (QS Al A’raaf [7]:188) .
Dua ayat ini jelas bahwa Allah telah mengumumkan bahwa tidak ada yang mengetahui hal yang ghaib dilangit dan dibumi kecuali Allah ta'ala maka barangsiapa yang mengaku-ngaku mengetahui hal yang ghaib, maka sungguh ia telah mendustakan Allah dan rasul-Nya dalam khabar ini.
Berkata syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz  dalam bukunya Risalah fi Hukmi as-Sihr wa al-Kahanah menetapkan bahwa barang siapa yang berkeyakinan Rasulullah mengetahui hal ghaib maka ini adalah keyakinan kufur yang pelakunya dianggap sebagai orang kafir karena melakukan kekufuran yang besar
Syaikh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin-rahimahullah-  telah di tanya dalam kitabnya Fatawa Arkan Al-Islam (hal. 40),  "Apa hukumnya orang yang mengaku tahu perkara ghaib?"
Maka beliau menjawab "Hukumnya orang yang mengaku tahu perkara ghaib bahwa ia kafir, karena ia adalah orang yang mendustakan Allah -Azza wa Jalla- . Allah -Ta’ala- berfirman,"Katakanlah: "Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah", dan mereka tidak mengetahui kapan mereka akan dibangkitkan". (QS.An-Naml : 65).
Lihatlah Apabila Allah -Azza wa Jalla- memerintahkan Nabi-Nya Muhammad -Shollallahu ‘alaihi wasallam- untuk mengumumkan kepada orang banyak (publik) bahwa tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah. Apabila demikian, maka sesungguhnya orang yang mengaku tahu perkara ghaib telah mendustakan Allah -Azza wa Jalla- dalam berita (ayat) ini. Kami katakan kepada mereka (para pendusta itu), "Bagaimana mungkin kalian bisa mengetahui, sementara Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- tidak mengetahui perkara ghaib?! Apakah kalian lebih mulia ataukah Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- ?!" Jika mereka berkata, "Kami lebih mulia daripada Rasul", maka mereka ini kafir, karena ucapan ini. Bila mereka berkata, "Beliau lebih mulia", maka kami katakan, "Kenapa dihalangi (disembunyikan) bagi beliau perkara ghaib, sedang kalian malah bisa tahu?! Padahal Allah -Azza wa Jalla- sungguh telah berfirman tentang diri-Nya,
Kalau ada yang bertanya bagaimana dengan  Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang memberitahukan kepada umatnya tentang perkara ghaib seperti menghabarkan tentang malalaikat dan jin atau hari kiamat? maka jawabannya adalah karena beliau telah di beritahu oleh jibril, berdasarkan al-khabar as-sadiq (pemberitaan valid) dari Allah Azza wa Jalla seperti pengetahuan tentang malaikat, jin, adanya akhirat, dll. Juga Rasulullah mengetahui tentang ghaib berdasarkan pengalaman beliau “diperjalankan” hingga sampai kepada Allah Azza wa Jalla dengan peristiwa Isra Mi’raj, adapun dari sisi beliau sendiri tanpa ada wahyu maka beliau sama seperti kita manusia yang tehalangi bagi kita hal-hal yang gaib.




Ciri-ciri peraktek perdukunan
Di antara ciri-ciri yang sangat kental dengan peraktek perdukunan atau paranormal sebagai berikut:
1. Jika kita datang kepada pak dukun, maka ia akan menanyai informasi tentang kita, dan yg penting adalah namanya da nama ibunya.
2. Menanyakan hari lahir dan (pasarannya bagi dukun jawa),  Apa lahir pagi, siang atau sore. pasarannya: Pon, wage, kliwon dan sebagainya.
3. kadang dukun mengambil sesuatu dari anggota badan korban seperti rambut, atau kuku, atau pakaian dalam untuk membatu mempercepat sihir.
4. kadang dukun menyuruh untuk supaya pasiennya tidak keluar rumah bertapa atau menyepi di tempat tertentu yang tidak tersentuh cahaya matahari dalam beberapa waktu dan ini adalah cara cepat melakukan hubungan dengan jin dan setan.
5. kadang dukun menyuruh untuk menjauhi air selama 40 hari, dan jelas ini adalah tahap melakukan kekufuran karena dengan menjauhi air berarti menjauhi wudhu’ dan shalat. Dan itu wajar karena setan suka akan kotoran dan najis. Berkata syaikhul islam ibnu taimiyyah ketika berbicara tentang sahir: mereka adalah manusia yag tidak pernah bersuci, berwudhu, tidak pernah shalat dan selalu mediami tempat-tempat kotor.
6. kadang pasien di suruh untuk menguburkan benda-benda tertentu atau membakar kertas yang sudah di mantrai dan di hirup asapnya atau di masukan keair dalam gelas kemudian di minum
7. Solusinya, adalah memberikan mantra-mantra, yg terkadang ayat-ayat Al Qur’an atau doa-doa yang dicampur dengan kalimat-kalimat jahiliyah dan tak jarang tulisan tulisan ayat itu di suruh untuk di lumuri dengan darah haid dan najis serta kotoran. Contohnya: Aji Semar Mesem untuk Penglarisan, Aji Jaran Goyang untuk penggaet cewek.
8. Meminta sesajen:menyan, kembang setaman, buah-buahan yg sulit didapat,  atau menyuruh untuk menyembelih binatang-binatang yg langka, telur dan sebagainya. Contohnya: Minta syarat menyembelih kambing kerdil, atau kucing,  ayam hitam, atau tikus yatim dan lain-lain yang pada dasarnya semua syarat itu datang dari setan.
9. Atau  memberikan jimat-jimat, rajah, wifiq,haikal yang ditulis dalam bahasa arab,dimasukkan dalam ikat pinggang, rompi, kain kandutan.Ketahuilah bahwa tulisan –tulisan arab itu adalah nama-nama jin, nama-nama syaithon, seperti jaljalut, syam’un, syalatat, hamdholah, hilwah, banalah, wakbar, yang nama-nama itu menyerupai kalimat-kalimat thoyyibah.
10. Bisa memberikan info ghaib, tentang keberadaan jin dan makhluk ghaib lainnya. Bisa melihat jin. Bisa mencari barang yg hilang, bisa mencari orang yg hilang. Orang yang bisa melihat jin dan syaithon berarti dia juga mempunyai jin dan syaithon didalam tubuhnya, didalam matanya, atau didalam benak hatinya.
Ketahuilah bahwa yang bisa melihat jin dan alam jin hanya para Nabi dan Rasul, juga para waliyullah saja. Dan kalau orang biasa, maka dia pastilah wali syaithon! Walaupun dia seorang ustadz atau kyai, atau bahkan dia mengaku dirinya seorang waliyullah?
11. Memamerkan dirinya punya kekuatan ghaib. Seperti  mengaku punya ilmu tenaga dalam,  Atau punya ilmu kekebalan. Ini adalah ilmu jin yang sesat, malah sering diajarkan di pesantren-pesantren. Na’udzubillah, itu guru kebal di pesantren-pesantren yg mengajarkan ilmu kekebalan harus segera bertaubat, itu ilmu jin dan ilmu iblis. Bukan Ilmu putih apalagi imu Allah, atau punya ilmu telepati, hipnotis,  ilmu pukulan jarak jauh, transfer energi positif, membuang energi negatif, bisa menangkap jin dan memasukkannya dan mengurungnya dalam botol, rogo sukma, terawangan, pelet, susuk, asma’, reiki, kundalini, prana, energi ilahi, gendam, santet. Semua ilmu-ilmu ini adalah ilmu sihir dan bisa mengkafirkan kapeda orang-orang yg memepelajarinya karena mereka adalah antek-antek setan.
12.  Memberikan ramalan-ramalan dengan kartu tarot, bintang-bintang
13. Tathoyyur, suka menghubung-hubungkan peristiwa alam dengan nasib baik dan buruk orang.
14. Memakai media manusia atau barang untuk berhubungan dengan alam ghaib atau memohon bantuan ghaib. Contoh dengan keris atau batu-batu akik atau barang-barang yang dianggap pusaka.
15. Memberikan amalan-amalan bid’ah dengan niat taqorub illallah,atau amalan sunnah tapi dengan cara bid’ah atau syirik.
16. Bisa mengembalikan kiriman sihir atau santet, bisa mengetahui sakit orang dari jarak jauh tanpa kenal orangnya.
17. Bisa mencabuti sihir dan mengeluarkan benda-benda sihir dari tubuh pasiennya tanpa alat bedah dokter.
18. Bisa melakukan pemagaran /benteng ghaib dengan tenaga dalam agar tidak ada gangguan jin.
19. Bisa memindahkan penyakit pada hewan, pengobatan jarak jauh.
( untuk lebih luas pembahasan akan hal ini anda bisa lihat di kitab irsyad an-nadhir ilaa ma’rifati alamati as-sahiir dan juga ahkamu at-ta’amul maaljin liabi an-nasr muhammad bin abdillah Al-Imam hal.60).
Trik-trik tipuan dukun
Sebagai mana yang sudah kita paparkan di atas bahwa dukun adalah pendusta dan pembohong kelas tinggi, sebagai mana yang di khabarkan dalam hadits ‘Aisyah radhiyallahu’anha, beliau berkata: Aku berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya dukun-dukun itu biasa menuturkan kepada kami lantas kami jumpai bahwa apa yang mereka katakan itu benar/terbukti, -bagaimana ini-.” Maka Nabi menjawab, “Itu adalah ucapan benar yang dicuri dengar oleh jin (syaitan) kemudian dia bisikkan ke telinga walinya (dukun) dan dia pun menambahkan seratus kedustaan di dalamnya.” (HR. Bukhari dan Muslim, lihat Syarh Muslim [7/334])
Dan ini terbukti di dalam dunia perdukunan bahwa bohong dan menipu adalah pekerjaan mereka perhatikan bagai mana sang dukun membuat trik-trik dusta, tidak lain karena pak dukun semata-mata hanya memcari keuntungan dunia semata.
1. kadang kala pak dukun dalam bualannya selalu menghubungkan semua permasalahan hidup dengan dunia gaib: seperti kena santet, di ganggu jin dan makhluk halus, rumah ada penunggunya, kena teluh, kena guna-guna, dan ujung-ujungnya akan minta uang ekstra untuk kebutuhan ritual. Padahal tidak semua permasalahan hidup berkaitan dengan dunia gaib
2. atau ketika member jawaban terkesan selalu  ngambang dalam arti apa yang di ucapkan berupa kondisi umum, tidak khusus, agar kelihatan tebakannya tepat dan memiliki ilmu terawangan, termasuk juga ketika menggambarkan tentang ciri-ciri seseorang selalu bersifat umum, tidak pernah khusus, tetapi  kalau pasiennya terlalu banyak kadang selalu kehabisan ide dan alasan ujung-ujungnya bicara ngambang dan tidak  jelas.
3. Selalu menembak pasiennya saya butuh uang untuk ritual agar urusan anda segera selesai dan sejenisnya.
4. Tidak mampu memberi solusi, ujung-ujungnya jualan akik, tangkal , jimat, dan harga sesuai paket yang di minta pasien ada yang murah ada yang mahal sesuai dengan tingkat permintaan.
5. Kadang meminta anda untuk segera kembali dalam waktu cepat dengan berbagai alasan , ini teknik untuk menguras uang pasien.
6. Salah satu layanan yang di tawarkan adalah seperti meramal nomor (dalam judi seperti togel dan lainnya) jelas ini kebohongan yang nyata seandainya ia tahu nomornya tentu ia akan pasang sendiri untuk menjadi kaya.
7. Peraktek yang lain adalah penggandaan uang, ini adalah akal-akal criminal sejak lama dengan berbagai modus jangan pernah percaya.
8. Main sulap agar di anggap sakti dan punya ilmu seperti  memecahkan botol  dari jarak jauh, menghilang dalam kotak , dan lain sebagainya. Padahal itu adalah trik sulap yang siapapun bisa kalau ia mengetahui caranya.
9. Memberi jawaban yang di inginkan pasiennya  seperti ucapan pasien misalnya: saya rasa suami saya terkena guna-guna … maka sang dukun akan senang hati untuk menjawab  karena ia sudah menyediakan jawabannya maka dukun akan menjawab: bukan hanya kena guna-guna saja bahkan sudah kena santet dan pelet tingkat tinggi..kalau ingin sembuh harus menyediakan uang sekian untuk ritual ini dan itu.
10. Bila pasiennya kelihatan mecing dan banyak duit alias kaya  maka dukun akan menakut-nakuti biar lebih banyak lagi hasil tangkapannya.
11. kalau pasiennya adalah wanita cantik dan bisa di ajak kencan maka ia menjadikan salah satu syaratnya adalah dengan melakukan hubungan intim layaknya suami istri alias dukun cabul.
12. Bila ada complain dari pasiennya maka dukun selalu cenderung lari atau menghadapkan asistennya sebagai gantinya sengaja untuk mengulur waktu mencari alasan palsu karena complain geratis tidak bayar.
13. Sok tahu yang gaib seperti ilmu terawang di mana ia mampu menerawang hal yang akan terjadi di masa yang akan datang ini semua adalah dusta, bual, tipu jangn pernah di percaya.

Kesyirikan dan perdukunan

Kenapa perdukunan masuk keranah syirik dan para pelakunya layak dapat julukan musyrik. Itu di sebabkan beberapa perkara di antaranya:

1.Didalam perdukunan ada praktek-praktek penghambaan kepada jin dan setan
Berkata syaikhul islam ibnu taimiyyah ketika menjelaskan keridhoan dukun kepada para jin : apa bila seseorang telah bersentuhan dengan najis dan kotoran yang di di senangi setan, atau berdiam diri di dalam wc atau tempat kotor yang selalu di tempati setan, atau ia makan ular, kala jengking dan hewan yang sejenisnya, atau memakan telinga anjing, dan meminum air kencing dan najis yang sangat di sukai setan………………………….maka mereka itu adalah wali setan bukan wali Allah (majmu fatawa 11/216)

2. merebut hak yang seharusnya di berikan kepada Allah seperti sujud, ruku’, nadzar,  menyembelih biatang, takut, mengharap, tawakkal dan lain-lain.

3. Menghinakan dan merendahkan ayat-ayat suci Al-qur’an dengan di lumuri darah haid, benda-benda najis dan kotoran, atau melempar ayat kursi di wc dan menginjak-injaknya.

4. Mengaku tahu yang ghaib

5. Di tambah melakukan hal-hal yang haram seperti membunuh, memisahkan dua orang yang saling mencintai, memecah belah manusia dan lain-lain.


Lima perkara yang harus di ingat dari pak dukun

1. Perdukunan adalah bisnis yang saling menguntungkan antara sidukun dengan jin sehingga jelas ini adalah kekufuran yang nyata antara keduannya.
- Dari pihak dukun maka ia akan mendapatkan kekayaan, dan kemuliyaan hidadapan manusia  karena dia adalah manusia yang paling di cari karena di yakini sanggup menyelesaikan semua permasalahan dan kesulitan manusia. Oleh karena itu tatkala fir’aun mengundang semua tukang sihirnya mereka para tukang sihir berkata: apakah kami akan mendapatkan upah atau kekayaan maka firaun menjawab: tentu karena kalian orang-orang yang dekat dengan ku.

-Adapun dari pihak jin atau setan dia mendapatkan keuntungan berupa penyembahan hamba kepada selain Allah ta’ala, karena tidak lah sempurna perbuatan sihir bagi dukun kecuali pak dukun harus melakukan penyembahan setan.

2. Ketahuiah bahwa pak dukun adalah orang yang paling percaya bahwa jin atau setan yang ia sembah adalah makhluk yang paling kuat sehingga mereka para dukun selalu meminta tolong kepada mereka, maka kita katakan bahwa mereka adalah makhluk yang sangat lemah sebagai mana firman Allah: “ sesungguhnya tipu daya setan adalah lemah”.
3. Jangan pernah takut kepada para dukun ketika mereka mengancam kita karena takut adalah seutama-utama ibadah di sisi allah ta’ala. Dan barang siapa yang memalingkannya kepada selain Allah maka ia telah melakukan kesyirikan.
4. Jangan pernah tertipu dengan penampilan yang menipu dari pak dukun walaupun mereka berpenampilan ala kiyai, ustadz, tabib atau wali Allah sekali pun karena penampilan tidak bisa merobah hakikat, lihatlah orang-orang khowarij dhohir mereka adalah manusia yang paling dekat dengan Allah tetapi mereka adalah orag yang paling jauh dengan islam.
5. Ketahuilah bahwa tukang sihir atau pak dukun tidak akan pernah mendapat              keberuntungan di dunia apalagi di akhirat. Sebagai mana Allah berfirman: “Dan tukang sihir itu tidak akan dapat keberuntungan dari arah manapun mereka datang” .

Akhlak para dukun

1. Mereka adalah manusia yang paling memusuhi islam dan mengolok-ngolok agama, karena hampir kebanyakan mereka meninggalkan tempat-tempat ibadah dan cenderung untuk tinggal di tempat najis dan kotor.

2. Persiapan yang sangat sempurna untuk melakukan perbatan keji dan perbuatan maksiat dan dosa besar.

3. Menghibahkan seluruh hidupnya, hartanya bahkan anak cucunya untuk menghambakan diri dan menyembah mereka

4. Selalu menjauh dari manusia dan tidak mau bergaul dengan masyarakat kecuali kalau mau melakukan peraktek perdukunannya.

5. Ridho untuk melakukan kedustaan seperti sumpah palsu dan berbuat nifak.

6. Menyekutukan Allah dengan sebuah keyakinan bahwa setan itu lebih kuat daripada Allah oleh karenanya Rasulullah bersabda: barang siapa yang melakukan praktek sihir maka ia telah melakukan syirik.

7. Harus mencontoh akhlak setan seperti harus suka dengan tempat-tempat najis dan kotor baik hissiyah atau maknawiyyah. sehingga tabiat mereka harus mencocoki tabiat setan.

8.Terkadang penampilan mereka pun harus menakutkan seperti setan misalnya dengan berpakaian seba hitam yang serem atau memakai kalung tengkorak manusia, membuat tempat pratek di buat kelihatan angker  dan lain-lain.


Hukum bagi orang yang Mendatangi dukun
Sudah sangat jelas bagi kita bahwa hokum perdukunan seperti sihir dan yang lainnya adalah kekufuran dan syaikhul islam ibnu taimiyyah menukilkan ijma’ bahwa orang yang mengabdikan diri kepada setan untuk praktek perdukunannya seperti sihir dan yang lainnya maka ia telah kafir tehadap Allah ta’ala dan ini adalah pendapat abu hanifah, imam malik, ahmad, bukhori dan yang lainnya.
Adapun bagi yang mendatangi mereka maka hukumnya di sesuaikan dengan maksud kedatangannya hal ini sebagai mana di perinci oleh syaikh ibnu utsaimin di antaranya:
Pertama: ia datang kepada dukun untuk bertanya tanpa mempercayainya. Ini hukumnya haram dan hukuman bagi pelakunya bahwa shalatnya tidak diterima selama empat puluh hari, sebagaimana disebutkan dalam shahih Muslim, sesungguhnya nabi bersabda: "Barangsiapa yang mendatangi peramal lalu bertanya kepadanya tentang sesuatu niscaya shalatnya tidak diterima selama empat puluh (40) hari." 
Kedua: ia datang kepada dukun, lalu bertanya dan mempercayai ucapannya. Maka ini adalah kafir kepada Allah, karena mempercayai pengakuannya terhadap ilmu gaib, dan mempercayai manusia dalam pengakuan mengetahui yang gaib termasuk mendustakan firman Allah: “Katakanlah:"Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah", (QS. an-Naml:65)
Karena inilah disebutkan dalam hadits shahih: "Barangsiapa yang mendatangi dukun lalu membenarkan ucapannya, maka ia telah kufur (ingkar) dengan wahyu yang diturunkan kepada Muhammad.
Ketiga: ia datang kepada dukun lalu bertanya kepadanya untuk menampakan keadaannya yang sebenarnya kepada manusia dan sesungguhnya ia adalah dukun,penipu dan menyesatkan, maka ini tidak apa-apa, dalilnya adalah bahwa Nabi  shallallahu ‘alaihi wa sallam  mendatangi Ibnu Syayyad, maka Nabi   shallallahu ‘alaihi wa sallam  menyembunyikan sesuatu  dalam dirinya, lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam  bertanya kepadanya apakah yang saya sembunyikan? Ia menjawab: 'Dukh dukh: maksudnya  asap, dan nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam  telah menyembunyikan surat dukhon Maka Nabi   bersabda:  'Diamlah, maka engkau tidak akan melewati taqdirmu." Maksudnya bahwa eangkau adalah salah satu dari kawan dukun (kahin)
Jadi, orang yang mengatangi dukun terbagi menjadi tiga:
Pertama:  ia datang, lalu bertanya kepadanya tanpa mempercayainya dan tidak bermaksud menjelaskan keadaannya, maka  ini hukumnya haram dan hukuman bagi pelakunya adalah tidak diterima shalatnya selama empat puluh hari.
Kedua: ia bertanya dan mempercayainya, maka ini kafir kepada Allah . Manusia wajib bertaubat darinya dan kembali kepada Allah, dan jika tidak bertaubat niscaya ia mati di atas kekafiran.
Ketiga: Ia mendatanginya lalu bertanya untuk mengujinya dan menjelaskan keadaannya yang sebenarnya kepada manusia, maka ini tidak apa-apa.
(Fatwa Syaikh Ibn Utsaimin – al-Majmu' ats-Tsamin 2/137, 137)

Hukuman bagi para dukun

Hukuman bagi para dukun (tukang sihir, santen tenun dll.) telah jelas sebagai mana yang tertera dalam dalil-dalil yang shahih di akhirat mereka akan di masukan kedalam neraka jahannam karena kesyirikan yang mereka lakukan dan di dunia mereka terkena had bunuh lihatlah dalil-dalil berikut:
Allah berfirman di dalam Al-Qur’an.
Allah SWT berfirman (artinya), "Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), namun syaitan-syaitan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang Malaikat di negeri Babil; yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan, 'Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir.' Maka mereka mempelajari dari kedua Malaikat itu apa yang dengan sihir itu mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorang pun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barang siapa yang menukarnya (Kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya sendiri dengan sihir, kalau mereka mengetahui." (Al-Baqarah: 102). 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. (artinya), dari Rasulullah saw., beliau bersabda, "Jauhilah tujuh perkara muubiqaat (yang mendatangkan kebinasaan)." Para Sahabat bertanya, "Apa ketujuh perkara itu, wahai Rasulullah?" Rasulullah saw. menjawab, "Menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang dibenarkan syari'at, memakan riba, memakan harta anak yatim, melarikan diri dari medan pertempuran, melontarkan tuduhan zina terhadap wanita-wanita Mukminah yang terjaga dari perbuatan dosa dan tidak tahu-menahu dengannya." (HR Bukhari [2766] dan Muslim [89]).

Diriwayatkan dari Abu 'Utsman an-Nahdi berkata (artinya), "Seorang tukang sihir memainkan sihirnya di hadapan Al-Walid bin 'Uqbah. Tukang sihir itu mengambil pedangnya dan menusukkannya ke tubuhnya, namun tidak melukainya. Lalu Jundab bangkit dan mengambil pedang itu lalu memenggal lehernya! Kemudian beliau membacakan sebuah ayat, 'Maka, apakah kamu menerima sihir ini, padahal kamu menyaksikannya'." (Al-Anbiyaa': 3). (HR Ad-Daruquthni [III/114], Baihaqi [VIII/136], Hakim [IV/361], Baihaqi [VIII/136], dan Tirmidzi [IV/60]).

Diriwayatkan dari 'Amr bin Dinar, bahwa ia mendengar dari Bajalah berkata, "Umar bin Khaththab telah menetapkan perintah, yaitu, 'Bunuhlah tukang sihir laki-laki maupun perempuan.' Bajalah berkata, 'Kami pun melaksanakan hukuman mati terhadap tiga tukang sihir perempuan'." (Abu Dawud [3043], Ahmad [I/190-191], dan Baihaqi [VIII/136]).

Bahaya Syirik

Adapun diantara bahaya perbuatan syirik adalah sebagai berikut :

1. Syirik adalah dosa dan kezhaliman yang terbesar. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Dan ingatlah ketika Luqman berkata pada anaknya saat ia memberi pelajaran padanya, “Wahai anakku, janganlah kamu menyekutukan Allah, sesungguhnya menyekutukan-Nya adalah kezhaliman yang besar”.” (QS. Luqman:13).
Sahabat Abdullah bin Mas’ud radhiyalLahu’anhu mengatakan, aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, dosa apakah yang paling besar? Beliau menjawab: “Engkau menjadikan sekutu bagi Allah, sedangkan Dia yang menciptakanmu…”. (Muttafaqun ‘alaihi).
Rasulullah shallallahhu’alaihi wa sallam juga mengingatkan para Sahabatnya akan bahaya syirik ini dalam sabdanya: “Maukah kalian aku kabarkan tentang dosa yang paling besar?”, kami (Sahabat) mengatakan: “Tentu wahai Rasulullah”, lalu beliau mengatakan: “(Dosa yang paling besar) adalah menyekutukan Allah dan (selanjutnya) durhaka pada kedua orang tua…”. (Muttafaqun ‘alaihi dari Abu Bakrah radhiyalLahu’anhu).

2. Syirik adalah penghapus amalan seseorang, apakah seorang muslim (awalnya) maupun kafir, jika berbuat syirik maka terhapuslah semua pahala yang pernah ia dapatkan dan kebaikan yang pernah ia kerjakan, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) sebelummu, “Jika kamu menyekutukan (Allah), niscaya akan terhapus amalmu dan pasti kamu termasuk orang–orang yang merugi”.” (QS. Az-Zumar:65).

3. Jika seorang mati sebelum ia bertaubat dari dosa syirik, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan pernah mengampuni dosanya untuk selama-lamanya, sebagaimana firman-Nya :
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan mengampuni dosa yang lebih ringan dari syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa menyekutukan Allah, sungguh ia telah sesat dengan kesesatan yang jauh.” (QS. An-Nisa’:116).

4. Seorang yang mati dalam keadaan musyrik diharamkan masuk surga, maka tempat kediamannya kelak pasti di neraka jahannam dan kekal di dalamnya untuk selama-lamanya ia merasakan adzab yang sangat pedih, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Sesungguhnya barangsiapa yang menyekutukan Allah, sungguh Allah haramkan baginya surga dan tempatnya adalah neraka, dan tidaklah ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun.” (QS. Al-Maidah:72).

5. Orang-orang musyrik adalah makhluq yang paling hina yang pernah tercipta di dunia dan akhirat, bahkan mereka lebih hina dari binatang ternak, firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
“Sesungguhnya orang-orang kafir dari ahli kitab (Yahudi dan Nashrani) dan orang-orang musyrik (akan masuk) neraka jahannam kekal di dalamnya. Mereka adalah seburuk-buruk makhluq.” (QS Al-Bayyinah:6)
“Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami? Mereka itu tidak lain hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu).” (QS. Al-Furqon:44).

6. Syirik adalah sebab kebinasaan dan musibah serta malapetaka yang menimpa manusia, bahkan sebab kehancuran alam semesta ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Dan mereka berkata, “(Allah) Yang Maha Penyayang mempunyai anak.” Sesungguhnya (dengan perkataan itu) kamu telah mendatangkan suatu perkara yang sangat mungkar, hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi terbelah, serta gunung-gunung runtuh, karena mereka mendakwakan Allah Yang Maha Penyayang mempunyai anak.” (QS. Maryam:88-91)
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan, Beliau ditanya, wahai Rasulullah apakah tujuh perkara yang membinasakan itu? Beliau menjawab: Menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan haq, memakan harta anak yatim, memakan riba’, lari dari medan perang (jihad), menuduh berzina wanita mu’minah padahal dia tidak tahu menahu (dengan zina tersebut)”. (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairoh radhiyalLahu’anhu).
7. Diharamkan seorang musyrik untuk menikahi wanita muslimah, demikian pula sebaliknya, seorang muslim diharamkan menikahi wanita musyrikah, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.” (QS. Al-Baqoroh:221).

8. Tidak boleh mendoakan orang yang mati dalam keadaan musyrik meskipun keluarga terdekat, bahkan keluarga para Nabi sekalipun, sebagaimana Rasulullahshallallahu’alaihi wa sallam dilarang oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk mendoakan pamannya Abu Thalib meski jasa besarnya dalam membela Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dan juga Nabi Ibrahim ‘alaihissalam dilarang untuk mendoakan bapaknya yang mati musyrik (lihat QS. At-Taubah:113-114 dan sababun nuzulnya dalam Tafsir Ibnu Katsir juz 2/518).
Inilah sebagian saja dari banyaknya bahaya yang ditimbulkan dari perbuatan syirik, maka himpunlah hati dan pikiran Anda untuk menghayati dan memahami betapa besar kemarahan Allah Tabaraka wa Ta’ala terhadap kesyirikan dan pelakunya, oleh karenanya tidaklah pantas seorang Muslim menganggap bahwa permasalah dukun dan peraktek perdukunan  adalah masalah sepele, justru ini adalah masalah yang sangat penting kerana berkaitan dengan permasalah tauhid.
Benar bahwa ummat Islam menghadapi masalah-masalah yang multi kompleks, mulai dari masalah politik, ekonomi, pemerintahan, bahkan sampai pada penindasan kaum Muslimin pada sebagian negeri Islam oleh orang-orang kafir, akan tetapi kalau kita mau memahami agama yang mulia ini berdasarkan al-Qur’an dan as-Sunnah yang sesuai dengan pemahaman Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dan para Sahabatnya, maka tahulah kita bahwa problematika yang sesungguhnya jauh lebih besar dari itu semua adalah permasalahan aqidah tauhid, karena jika ia tercemari dengan kotoran-kotoran syirik dan noda-noda kekufuran maka bahaya yang mengancam ummat Islam bahkan seluruh ummat manusia tidak saja di dunia ini, tetapi sampai di akhirat kelak, bahkan inilah sebab dan pokok seluruh masalah ummat manusia.WaLlahul Musta’an.

di susun: ust. Abu Humairoh al batamy


2 komentar:

  1. apakah jika ada majlis yg isinya hanya dzikrulloh dan untuk membentengidiri dari dukun dan majlis tsb adalah musuh dari para dukun, karena majlis tsb intinya menolong orang2 korban dari dukun termasuk perbuatan syirik? bukankah innamal a`malu binniyah ?

    BalasHapus
  2. tolong untuk segera di jawab karena saya sering pergi kesana dan tidak tahu..dan dzikir tsb saya tahu adalah isinya seperti yg biasa dibaca saat tahlil atau yasin

    BalasHapus