Potret perdukunan di
negri islam
Segala puji hanya
milik Allah ta’ala, kami memujinya, memohon pertolongan, dan ampunan kepadanya,
kami berlindung dari kejahatan diri-diri kami dan kejelekan amal-amal kami
barang siapa yang Allah beri petunjuk maka tidak ada yang sanggup untuk
menyesatkannya dan barang siapa yang di sesatkan-Nya maka tidak ada yang
sanggup untuk memberi hidayah kepadanya, aku bersaksi bahwa tidak ada
sesembahan yang benar kecuali Allah ta’ala, dan aku bersaksi bahwa Muhammad
Shallallahu 'alaihi wa sallam. adalah hamba dan rasul-Nya.
Sesungguhnya
sebenar-benar perkataan adalah kitabillah dan sebaik-baik petunjuk adalah
petunjuk Rasulullah Shalaullahu ‘Alaihi Wasallam dan seburuk-buruk perkara
adalah yang di ada-adakan di dalam agama, dan setiap yang di ada-adakan adalah
bid,ah dan setiap bid’ah adalah sesat dan setiap kesesatan di neraka.
Sungguh sangat memprihatinkan potret Negri
kita, ternyata negri ini adalah tempat yang subur untuk praktek perdukunan atau
paranormal, mulai dari dukun yang murahan sampai dukun yang mahalan, bahkan
dari dukun yang berlagak ustadz , kyai sampai dukun pelet dan cabul, semuanya ada di
negri ini. Maka tak heran kalau Negara ini seolah terbelenggu dengan
perdukunan. Jual tanah saja harus pergi ke dukun, mau menikah pergi kedukun,
ingin usahanya lancar, atau jabatannya
bertahan pergi kedukun, mau punya wibawa dan ditakuti bawahan harus pergi ke
dukun, intinya mulai rakyat jelata sampai kepada para pejabat semuanya tidak
lepas dari peraktek perdukunan seolah-olah dukun adalah segala-galanya baginya.
Walaupun mungkin sebutan dukun sekarang kalah populer dengan paranormal atau
penasehat spiritual bagi kalangan orang-orang terhormat, yang jelas itulah
wajah potret negri ini yang penduduknya mayoritas muslim masih bergelimang
dengan perakter-peraktek syirik perdukunan, apa
lagi di perparah oleh adanya mitos-mitos yang berbau khurofat, tahayyul
dan tradisi aneh dan menyimpang yang memang sudah berkembang di nusantara ini,
seperti orang hamil harus membawa gunting, suara gagak tanda ada kematian, burung prukutut
membawa keberuntungan, bulan muharram bulan keramat, angka 13 adalah angka
sial, di tambah dan di dukung oleh
tayangan mistik dan klenik yang berkembang pesat di dunia pertelevisian, dan
ironisnya mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat. Ini terbukti
dengan ramainya media masa baik elektronik
maupun cetak seperti koran dan majalah yang
ramai-ramai mengiklankan paranormal dengan berbagai keahlian mistis dan
supranaturalnya yang sangat menjanjikan, ada yang menjanjikan kelancaran jodoh dan
rezeki, ada juga yang menjanjikan bisa mengangkat pangkat dan jabatan terlebih
di masa pemilihan pemimpin, bahkan yang super horor kriminalistis pun seperti
teluh, santet atau guna-guna yang memberi efek mengerikan bagi korban dari
penderitaan penyakit yang berkepanjangan sampai kematian yang tak wajar
berkembang pesat di negri ini.
Pertanyaannya Benarkah paranormal memiliki kemampuan
supranatural seperti yang dijanjikan di dalam iklan ? Jawabannya bisa ya bisa
tidak. Dan mengapa keberadaan paranormal mendapat tempat di hati masyarakat
indonesia baik masyarakat awam, pejabat dan konglomerat ?
Inilah fakta yang mencengangkan. Masyarakat sekarang
cenderung lebih memilih cara-cara instan dalam menjawab segala persoalan
kehidupan. Masih teringat di benak kita bagaimana Ponari Si dukun cilik beraksi
dari jombang jawa timur yang konon setelah di di kejar-kejar petir akhirnya
dapat batu ajaib yang sebenarnya dia sendiri tidak tahu menahu apa hakikat dari
kekuatan yang berada di balik batu itu begitu dipuja puja dan dipercaya oleh
puluhan ribu masyarakat yang mengharap pertolongannya.
Apa yang salah dengan masyarakat kita ? Apakah pemerintah
tidak cukup memenuhi hak hak rakyat mendapatkan jaminan pelayanan kesehatan
yang layak ? ataukah memang akidah dalam dada mereka sudah luntur sehingga
mudah saja di bodohi setan ini adalah salah satu contoh kecil dari potret
perdukunan di negri ini. Oleh karena itu saya akan mencoba mengangkat kembali
tema ini “ membedah di balik rahasia sihir, para normal, dan perdukunan”.
Da’wah setan
Tauhid
merupakan fitrah yang Allah Ta’ala ciptakan untuk
manusia. Setiap manusia yang ada di dunia ini terlahir di atas fitrah tauhid,
meskipun dia dilahirkan oleh orang tua yang musyrik. Allah Ta’ala berfirman yang
artinya,“Dan (ingatlah), ketika Rabb-mu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam
dari tulang punggung mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka
(seraya berfirman), ’Bukankah Aku ini Rabb-mu?’ Mereka
menjawab,’Betul (Engkau Rabb kami), kami menjadi
saksi.’” (QS. Al-A’raf 7: 172)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Tidak ada satu pun anak yang dilahirkan kecuali dilahirkan di atas
fitrah. Orangtuanya-lah yang menjadikannya sebagai orang Yahudi, Nasrani, atau
Majusi. Seperti seekor hewan yang dilahirkan dalam keadaan selamat (sama persis
dengan induknya), apakah Engkau merasakan adanya cacat padanya?“ (HR.
Bukhari no. 1385 dan Muslim no. 6926)
Karena manusia
dilahirkan di atas fitrah tauhid, maka setan akan berusaha mengerahkan seluruh
kemampuannya untuk menyesatkan manusia agar mereka menyimpang dari fitrah
tauhid tersebut. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Sesungguhnya Rabb-ku memerintahkanku untuk mengajari kalian apa-apa
yang belum kalian ketahui. Di antara hal-hal yang diajarkan kepadaku hari ini
adalah, setiap harta yang Aku berikan kepada hamba-Ku, maka (menjadi) halal
baginya. Sesungguhnya Aku menciptakan hamba-Ku seluruhnya dalam keadaan hanif
(menjadi seorang muslim, pen.). Kemudian datanglah setan
kepada-Nya yang menjadikan mereka keluar dari agama mereka. Serta mengharamkan
hal-hal yang Aku halalkan untuk mereka. Dan juga menyuruh mereka untuk menyekutukan
Aku dengan sesuatu yang tidak Aku turunkan keterangan tentang itu … ” (HR. Muslim no.
7386).
Setan sendiri
telah berjanji di hadapan Allah Ta’ala bahwa dia akan
berusaha untuk mengubah fitrah yang telah Allah Ta’ala ciptakan
untuk manusia. Allah Ta’ala berfirman yang
artinya, “Yang dilaknati Allah dan setan itu mengatakan, ’Saya benar-benar akan
mengambil dari hamba-hamba Engkau bagian yang sudah ditentukan (untuk saya).
Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan
kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang
ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya. Dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan
Allah), lalu mereka benar-benar mereka mengubahnya’. Barangsiapa yang menjadikan setan menjadi pelindung selain Allah,
maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.” (QS.
An-Nisa’ [4]: 118-119)
Para ulama
ahli tafsir berbeda pendapat tentang maksud ayat, ”Dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah)”. Adapun
pendapat yang paling tepat sebagaimana yang dipilih oleh Abu Ja’far Ath-Thabary rahimahullah adalah, ”Mengubah agama Allah.” (Lihat Tafsir Ath-Thabary, 9/222)
Syaikh
Muhammad Asy-Syinqithi rahimahullah menjelaskan,”Sebagian ulama mengatakan bahwa makna ayat ini adalah setan menyuruh mereka untuk kafir
dan mengubah fitrah agama Islam yang telah Allah Ta’ala ciptakan untuk mereka. Perkataan ini dijelaskan dan ditunjukkan oleh firman Allah Ta’ala
(yang artinya), ‘(Tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut
fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus’ (QS.
Ar-Ruum [30] : 30).Maksudnya adalah, janganlah mengubah fitrah yang telah diciptakan atas
kalian dengan (mengerjakan) kekafiran”. (Tafsir Adhwa’ul Bayan, 1/341)
Syaikh
Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah berkata,”Sesungguhnya setiap orang dilahirkan di atas fitrah (yaitu tauhid,).
Akan tetapi orang tuanyalah yang menjadikannya sebagai orang Yahudi, Nasrani,
Majusi, atau yang semisalnya dari fitrah yang telah Allah tetapkan kepada
hamba-Nya. Fitrah itu adalah mentauhidkan Allah, mencintai-Nya, dan
mengenal-Nya. Setan akan memburu mereka dalam masalah ini
sebagaimana binatang buas yang memburu seekor kambing yang terpisah dari
kawanannya”. (Tafsir Taisir Karimir Rahman, hal.204)
Dari sini jelaslah bahwa tujuan utama
“dakwah” setan adalah menjerumuskan manusia ke dalam kesyirikan. Karena ketika
manusia sudah terjerumus ke dalamnya, maka batal-lah tauhidnya. Dan ketika
tauhidnya sudah batal, maka sebanyak apa pun amal shalih yang diperbuatnya,
semuanya akan menjadi sia-sia belaka. Sehingga setan pun tidak mempunyai
kepentingan lagi untuk mengganggunya.
Oleh karena
itu, kita kadang melihat orang-orang yang berbuat syirik dengan beribadah di
makam orang-orang shalih, mereka beribadah dengan melaksanakan shalat,
berdzikir, atau membaca Al Qur’an dengan penuh kekhusyu’an. Bahkan bisa jadi
mereka beribadah di sisi makam tersebut semalam suntuk tanpa merasa lelah dan
mengantuk. Sesuatu yang mungkin sangat sulit dilakukan oleh orang-orang selain
mereka. Demikianlah, kekhusyu’an mereka itu tidak lain karena memang setan
tidak lagi mempunyai kepentingan untuk mengganggu ibadahnya tersebut. Karena
setan sudah mengetahui, bahwa sebanyak apa pun amal ibadah yang mereka lakukan
semuanya akan sia-sia belaka dan tidak akan diterima oleh Allah Ta’ala.
Maka kita sudah mengetahui tujuan
utama setan adalah memalingkan peribadatan seorang hamba untuk menghambakan
diri kepada kepada mereka serta menjadi pengikut mereka dan ini adalah
kesyirikan yang nyata.
Dan di antara bentuk penyembahan
seorang hamba kepada setan adalah peraktek-peraktek yang di lakukan oleh
tukang-tukang sihir, tukang ramal, para dukun, bomo, para normal, dan yang
serupa dengan mereka, serta orang-orang yang mendatangi mereka untuk bergabung
melakukan penyembahan dan pemujaan kepada setan.
Mengenal sosok pak
dukun
“Dukun” versi Kamus
Besar Bahasa Indonesia adalah : “Orang yang pekerjaannya menolong orang susah
dan sakit, mengobati, memberi jampi-jampi dan mantra, dan konon, diantaranya
melakukan kegiatannya lewat kemampuan tenaga gaib”
Ada
beberapa istilah dalam bahasa arab yang maknanya agak dekat dengan kata dukun.
Masing-masing istilah menunjukkan spesialisasi dukun tersebut.
1.
‘Arraaf
Kata
‘arraf disebut oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
dalam sabdanya “ barang siapa mendatangi ‘arraf lalu bertanya kepadanya tentang
sesuatu, maka tidak satu shalatpun yang diterima selama empat puluh hari”
(HR.Muslim dan Ahmad)
Imam
al-Khoththaby menyebutkan bahwa ‘arraf adalah orang yang mengaku mengetahui
barang yang dicuri, tempat orang hilang atau yang semisalnya. Yakni mengetahui
secara gaib hal-hal yang sedang dan tengah terjadi.
2.
Kahin
Kata
kahin terkadang memiliki makna yang sama dengan ‘arraf, tetapi juga memiliki
definisi yang khusus. Masih menurut al-Khoththaby, beda ‘arraf dan kahin adalah
kalau ‘arraf itu dukun yang mengaku bisa menebak kejadian yang telah dan sedang
terjadi, sedangkan kahin adalah orang yang mengaku mengetahui yang ghaib dan
mengabarkan berdasarkan “wahyu” dari setan. Biasanya dia berkata , “akan
terjadi peristiwa ini dan itu …. Pada hari ini dan itu …”
Orang
seperti ini menjalin hubungan dengan setan-setan yang akan memberitahukan
kepadanya berita yang akan datang dari langit. Setan-setan itu mencuri berita
dari langit, selanjutnya dukun tersebut membubuhkan kebohongan-kebohongan pada
berita itu dan menyampaikannya kepada manusia. Apabila sesuatu yang dia
kabarkan benar-benar terjadi maka manusia akan mempercayainya sebagai orang
yang tahu sesuatu yang ghaib.
Kata
kahin disebut dalam firman Allah ta’ala: “Maka tetaplah memberi peringatan, dan
kamu disebabkan nikmat rabbmu bukanlah seorang kahin dan bukan pula seorang
gila” (QS.ath-thur 29)
Dan
firman Allah ta’ala: “Dan bukan pula perkataan kahin. Sedikit sekali kamu
mengambil pelajaran daripadanya” ( QS.al-Haaqqah 42).
Ibnu
katsir rahimahullah menafsirkan kahin, yakni orang yan memiliki pandangan yang
didapatkan dari jin yang mencuri dengar dari langit.
Kata
kahin juga disebut dalam hadits Nabi shalaullahu a’alaihi wasallam.: “Barang
siapa yang mendatangi seorang kahin kemudian membenarkan (meyakini) apa yang
dia ucapkan maka sungguh dia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada
Muhammad.”(HR.At-Turmudzi, Ibnu Majah dan Ahmad).
3.
Munajjim (Ahli Nujum)
Ahli
nujum adalah orang yang menghubung-hubungkan peristiwa-peristiwa kosmologi
dengan kejadian-kejadian di bumi. Artinya seorang ahli nujum itu mengkaitkan
fenomena yang telah atau akan terjadi di bumi dengan letak dan posisi
bintang-bintang, waktu terbit dan tenggelamnya serta yang semisalnya. Termasuk
ramalan bintang.
Perbuatan
ini termasuk satu jenis sihir dan perdukunan. Sehingga diharamkan karena hanya
berdasar pada ketidakpastian yang tidak ada hakikat kebenarannya sama sekali.
Sejatinya tidak ada korelasi antara apa yang terjadi di bumi dengan apa yang terjadi
di langit. Dulu ada keyakinan jahiliyah bahwa gerhana matahari dan bulan tidak
lain sebagai pertanda kematian seorang yang agung. Maka ketika Ibrahim putra
nabi Muhammad shalaullahu a’alaihi wasallam. Nabi menggugurkan keyakinan
tersebut, beliau bersabda, “sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda
dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Keduanya tidak mengalami gerhana karena
meninggal atau hidup(lahir)nya seseorang”.
Keyakinan
ini termasuk syirik akbar apabila dipercaya bahwa bintang-bintang itu ikut
mengatur rangkaian kejadian di alam semesta.
Tetapi
ada jenis lain dari ilmu perbintangan yakni menjadikan terbitnya bintang
sebagai petunjuk akan masa, musim, waktu penyemaian, dan panen, serta yang
semisalnya. Maka jenis ilmu ini diperbolehkan karena dipergunakan untuk
urusan-urusan duniawi.
Sedangkan
jenis ke tiga yakni mempelajari ilmu perbintangan untuk mengetahui waktu-waktu
sholat, arah kiblat, dan semisalnya yang termasuk perkara-perkara yang
disyariatkan. Maka hokum mempelajari ilmu ini di syariatkan dan kadangkala
menjadi fardhu kifayah atau fardhu ‘ain.
4. Sahir
Sihir secara bahasa berarti sesuatu
yang halus dan lembut sebabnya. Disebut sihir karena ia terjadi dengan perkara
yang tersembunyi yang tidak terjangkau oleh penglihatan manusia.
Sedangkan menurut syariat sihir adalah ‘azimah, Ruqyah,
buhulan (tali), ucapan, obat-obatan dan asap kemenyan. Sihir memiliki hakikat.
Di antaranya ada yang mempengaruhi jiwa dan badan, sehingga membuat orang
sakit, membunuh, memisahkan antara suami dengan istrinya, dan semua itu terjadi
dengan taqdirkauniyah Allah Subhanahu
waTa’ala. Ia adalah perbuatan setan. Dan sebagian besar dari padanya
tidak dapat diperoleh kecuali melalui syirik dan mendekatkan diri kepada
ruh-ruh jahat dengan sesuatu yang disenanginya, serta mendapatkan pelayanan
(khidmah)nya dengan menyekutukannya kepada Allah Subhanahu
waTa’ala. Karena itu pembawa Syariat menyebutkan bersama dengan syirik.
Nabi shallallaahu ‘alaihi wasalam bersabda:
"Jauhilah tujuh perkara yang
membawa kepada kehancuran." Para sahabat bertanya, "Apakah ketujuh
perkara itu, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Yaitu syirik kepada
Allah Subhanahu waTa’ala, sihir,
membunuh jiwa yang diharamkan Allah Subhanahu
waTa’ala kecuali dengan sebab
yang dibenarkan agama, memakan riba, memakan harta anak yatim, membelot dalam
peperangan dan melontarkan tuduhan zina terhadap wanita-wanita mukminah yang
terjaga dari perbuatan dosa dan tidak tahu menahu tentangnya." (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Kedustaan para
dukun
Ketahuilah sodaraku bahwa dukun adalah wali syaitan itu yang harus di ingat dan di catat.
Meskipun ia mengaku membawa ilmu putih bukan ilmu hitam atau mereka dijuluki
dengan sebutan pak kyai, ustadz, tabib, pakar pengobatan alternatif, atau
bahkan disebut sebagai Wali Allah sekalipun tetap saja mereka adalah dukun.
Karena nama tidak merubah hakekat seperti bunga untuk istilah riba, atau sirup
untuk minuman keras. Oleh sebab itu wajib bagi kaum muslimin untuk waspada dan
menjauhi mereka.
Meskipun
dukun bisa menampakkan keanehan dan keajaiban, maka hal itu tidak bisa
dijadikan sebagai dalil untuk membenarkan mereka. Karena karamah itu hanya
diberikan Allah kepada wali-wali-Nya. Padahal hakekat wali Allah adalah hamba
yang beriman dan bertakwa (lihat Fath al-Majid, hal. 287).
Allah
ta’ala berfirman (yang artinya), “Ketahuilah, sesungguhnya para wali Allah itu
tidak perlu merasa takut dan tidak pula sedih. Yaitu orang-orang yang beriman
dan senantiasa menjaga ketakwaan.” (QS. Yunus: 62-63)
Dari
‘Aisyah radhiyallahu’anha, beliau berkata: Aku berkata, “Wahai Rasulullah,
sesungguhnya dukun-dukun itu biasa menuturkan kepada kami lantas kami jumpai
bahwa apa yang mereka katakan itu benar/terbukti, -bagaimana ini-.” Maka Nabi
menjawab, “Itu adalah ucapan benar yang dicuri dengar oleh jin (syaitan)
kemudian dia bisikkan ke telinga walinya (dukun) dan dia pun menambahkan
seratus kedustaan di dalamnya.” (HR. Bukhari dan Muslim, lihat Syarh Muslim
[7/334])
Diantara
dalil akan kebohongan para dukun adalah:
Maka tatkala Kami telah menetapkan
kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu
kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur,
tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah
mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan. (QS. As Saba’:14)-1
(Tatkala Kami tetapkan kematian atas
Sulaiman ..) yaitu: Kami wafatkan Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada
mereka kematiannya kecuali rayap yang memakan tongkatnya, tatkala rayap-rayap
memakan tongkatnya hingga rusak maka tersungkurlah Nabi Sulaiman ke tanah,
semua itu terjadi karena permintaan Nabi Sulaiman ‘alaihis salam kepada Allah untuk
tidak memperlihatkan kematiannya kepada para Jin, supaya manusia mengetahui
bahwasanya Jin sedikitpun tidak mengetahui perkara ghaib seperti yang
para jin da’wakan.
Nabi Sulaiman ‘alaihis salam
wafat dalam keadaan bertumpu pada tongkatnya ketika sedang sholat di
mihrabnya, pada waktu itu juga para jin sedang bekerja dan mereka tidak
mengetahui wafatnya Nabi Sulaiman, ketika waktu sudah berlalu dan rayap-rayap
mulai memakan tongkatnya jatuhlah Nabi Sulaiman ke tanah, dari situlah
diketahui seandainya para jin itu tahu perkara ghaib maka mereka akan tahu
kematian Nabi Sulaiman, mereka tetap bekerja keras untuk waktu yang lama dalam
pengabdian kepada Nabi Sulaiman dengan keadaan tidak tahu (bahwa Nabi Sulaiman
telah wafat).
Begitu
juga Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam kita sama
sekali tidak tahu yang gaib sebgaimna Allah berfirman, artinya: “katakanlah tidak ada yang mengetahui
keghaiban dilangit dan dibumi kecuali Allah” (QS.
An-naml; 65)
Dan dalam firmannya
yang lain yang artinya, Katakanlah: “Aku tidak berkuasa menarik kemanfa’atan bagi diriku dan tidak (pula)
menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku
mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan
aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi
peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman”
(QS Al A’raaf [7]:188) .
Dua ayat
ini jelas bahwa Allah telah mengumumkan bahwa tidak ada yang mengetahui hal
yang ghaib dilangit dan dibumi kecuali Allah ta'ala maka barangsiapa yang
mengaku-ngaku mengetahui hal yang ghaib, maka sungguh ia telah mendustakan
Allah dan rasul-Nya dalam khabar ini.
Berkata syaikh Abdul
Aziz bin Abdullah bin Baz dalam bukunya
Risalah fi Hukmi as-Sihr wa al-Kahanah menetapkan bahwa barang siapa yang
berkeyakinan Rasulullah mengetahui hal ghaib maka ini adalah keyakinan kufur
yang pelakunya dianggap sebagai orang kafir karena melakukan kekufuran yang
besar
Syaikh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin-rahimahullah- telah di tanya dalam kitabnya Fatawa Arkan
Al-Islam (hal. 40), "Apa hukumnya orang yang mengaku tahu perkara
ghaib?"
Maka beliau menjawab
"Hukumnya orang yang mengaku tahu
perkara ghaib bahwa ia kafir, karena ia adalah orang yang mendustakan Allah
-Azza wa Jalla- . Allah -Ta’ala- berfirman,"Katakanlah: "Tidak ada
seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali
Allah", dan mereka tidak mengetahui kapan mereka akan
dibangkitkan". (QS.An-Naml :
65).
Lihatlah Apabila Allah -Azza wa
Jalla- memerintahkan Nabi-Nya Muhammad -Shollallahu ‘alaihi wasallam- untuk
mengumumkan kepada orang banyak (publik) bahwa tidak ada seorangpun di langit
dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah. Apabila
demikian, maka sesungguhnya orang yang mengaku tahu perkara ghaib telah
mendustakan Allah -Azza wa Jalla- dalam berita (ayat) ini. Kami katakan kepada
mereka (para pendusta itu), "Bagaimana mungkin kalian bisa mengetahui,
sementara Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- tidak mengetahui perkara ghaib?!
Apakah kalian lebih mulia ataukah Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-
?!" Jika mereka berkata, "Kami lebih mulia daripada Rasul", maka
mereka ini kafir, karena ucapan ini. Bila mereka berkata, "Beliau lebih
mulia", maka kami katakan, "Kenapa dihalangi (disembunyikan) bagi
beliau perkara ghaib, sedang kalian malah bisa tahu?! Padahal Allah -Azza wa
Jalla- sungguh telah berfirman tentang diri-Nya,
Kalau ada yang bertanya
bagaimana dengan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang memberitahukan kepada
umatnya tentang perkara ghaib seperti menghabarkan tentang malalaikat dan jin
atau hari kiamat? maka jawabannya adalah karena beliau telah di beritahu oleh
jibril, berdasarkan al-khabar as-sadiq (pemberitaan valid) dari Allah Azza wa
Jalla seperti pengetahuan tentang malaikat, jin, adanya akhirat, dll. Juga
Rasulullah mengetahui tentang ghaib berdasarkan pengalaman beliau
“diperjalankan” hingga sampai kepada Allah Azza wa Jalla dengan peristiwa Isra
Mi’raj, adapun dari sisi beliau sendiri tanpa ada wahyu maka beliau sama
seperti kita manusia yang tehalangi bagi kita hal-hal yang gaib.
Ciri-ciri peraktek perdukunan
Di
antara ciri-ciri yang sangat kental dengan peraktek perdukunan atau paranormal
sebagai berikut:
1.
Jika kita datang kepada pak dukun, maka ia akan menanyai informasi tentang
kita, dan yg penting adalah namanya da nama ibunya.
2.
Menanyakan hari lahir dan (pasarannya bagi dukun jawa), Apa lahir pagi, siang atau sore. pasarannya:
Pon, wage, kliwon dan sebagainya.
3.
kadang dukun mengambil sesuatu dari anggota badan korban seperti rambut, atau
kuku, atau pakaian dalam untuk membatu mempercepat sihir.
4.
kadang dukun menyuruh untuk supaya pasiennya tidak keluar rumah bertapa atau
menyepi di tempat tertentu yang tidak tersentuh cahaya matahari dalam beberapa
waktu dan ini adalah cara cepat melakukan hubungan dengan jin dan setan.
5.
kadang dukun menyuruh untuk menjauhi air selama 40 hari, dan jelas ini adalah
tahap melakukan kekufuran karena dengan menjauhi air berarti menjauhi wudhu’
dan shalat. Dan itu wajar karena setan suka akan kotoran dan najis. Berkata
syaikhul islam ibnu taimiyyah ketika berbicara tentang sahir: mereka adalah
manusia yag tidak pernah bersuci, berwudhu, tidak pernah shalat dan selalu
mediami tempat-tempat kotor.
6.
kadang pasien di suruh untuk menguburkan benda-benda tertentu atau membakar
kertas yang sudah di mantrai dan di hirup asapnya atau di masukan keair dalam
gelas kemudian di minum
7.
Solusinya, adalah memberikan mantra-mantra, yg terkadang ayat-ayat Al Qur’an
atau doa-doa yang dicampur dengan kalimat-kalimat jahiliyah dan tak jarang
tulisan tulisan ayat itu di suruh untuk di lumuri dengan darah haid dan najis
serta kotoran. Contohnya: Aji Semar Mesem untuk Penglarisan, Aji Jaran Goyang
untuk penggaet cewek.
8.
Meminta sesajen:menyan, kembang setaman, buah-buahan yg sulit didapat, atau menyuruh untuk menyembelih binatang-binatang
yg langka, telur dan sebagainya. Contohnya: Minta syarat menyembelih kambing
kerdil, atau kucing, ayam hitam, atau
tikus yatim dan lain-lain yang pada dasarnya semua syarat itu datang dari
setan.
9.
Atau memberikan jimat-jimat, rajah,
wifiq,haikal yang ditulis dalam bahasa arab,dimasukkan dalam ikat pinggang,
rompi, kain kandutan.Ketahuilah bahwa tulisan –tulisan arab itu adalah
nama-nama jin, nama-nama syaithon, seperti jaljalut, syam’un, syalatat,
hamdholah, hilwah, banalah, wakbar, yang nama-nama itu menyerupai
kalimat-kalimat thoyyibah.
10.
Bisa memberikan info ghaib, tentang keberadaan jin dan makhluk ghaib lainnya.
Bisa melihat jin. Bisa mencari barang yg hilang, bisa mencari orang yg hilang.
Orang yang bisa melihat jin dan syaithon berarti dia juga mempunyai jin dan
syaithon didalam tubuhnya, didalam matanya, atau didalam benak hatinya.
Ketahuilah
bahwa yang bisa melihat jin dan alam jin hanya para Nabi dan Rasul, juga para
waliyullah saja. Dan kalau orang biasa, maka dia pastilah wali syaithon! Walaupun
dia seorang ustadz atau kyai, atau bahkan dia mengaku dirinya seorang
waliyullah?
11.
Memamerkan dirinya punya kekuatan ghaib. Seperti mengaku punya ilmu tenaga dalam, Atau punya ilmu kekebalan. Ini adalah ilmu
jin yang sesat, malah sering diajarkan di pesantren-pesantren. Na’udzubillah,
itu guru kebal di pesantren-pesantren yg mengajarkan ilmu kekebalan harus
segera bertaubat, itu ilmu jin dan ilmu iblis. Bukan Ilmu putih apalagi imu
Allah, atau punya ilmu telepati, hipnotis, ilmu pukulan jarak jauh, transfer energi
positif, membuang energi negatif, bisa menangkap jin dan memasukkannya dan
mengurungnya dalam botol, rogo sukma, terawangan, pelet, susuk, asma’, reiki,
kundalini, prana, energi ilahi, gendam, santet. Semua ilmu-ilmu ini adalah ilmu
sihir dan bisa mengkafirkan kapeda orang-orang yg memepelajarinya karena mereka
adalah antek-antek setan.
12.
Memberikan ramalan-ramalan dengan kartu
tarot, bintang-bintang
13.
Tathoyyur, suka menghubung-hubungkan peristiwa alam dengan nasib baik dan buruk
orang.
14.
Memakai media manusia atau barang untuk berhubungan dengan alam ghaib atau
memohon bantuan ghaib. Contoh dengan keris atau batu-batu akik atau
barang-barang yang dianggap pusaka.
15.
Memberikan amalan-amalan bid’ah dengan niat taqorub illallah,atau amalan sunnah
tapi dengan cara bid’ah atau syirik.
16.
Bisa mengembalikan kiriman sihir atau santet, bisa mengetahui sakit orang dari
jarak jauh tanpa kenal orangnya.
17.
Bisa mencabuti sihir dan mengeluarkan benda-benda sihir dari tubuh pasiennya
tanpa alat bedah dokter.
18.
Bisa melakukan pemagaran /benteng ghaib dengan tenaga dalam agar tidak ada
gangguan jin.
19.
Bisa memindahkan penyakit pada hewan, pengobatan jarak jauh.
( untuk lebih luas
pembahasan akan hal ini anda bisa lihat di kitab irsyad an-nadhir ilaa
ma’rifati alamati as-sahiir dan juga ahkamu at-ta’amul maaljin liabi an-nasr
muhammad bin abdillah Al-Imam hal.60).
Trik-trik tipuan dukun
Sebagai mana yang sudah kita
paparkan di atas bahwa dukun adalah pendusta dan pembohong kelas tinggi,
sebagai mana yang di khabarkan dalam hadits ‘Aisyah
radhiyallahu’anha, beliau berkata: Aku berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya
dukun-dukun itu biasa menuturkan kepada kami lantas kami jumpai bahwa apa yang
mereka katakan itu benar/terbukti, -bagaimana ini-.” Maka Nabi menjawab, “Itu
adalah ucapan benar yang dicuri dengar oleh jin (syaitan) kemudian dia bisikkan
ke telinga walinya (dukun) dan dia pun menambahkan seratus kedustaan di
dalamnya.” (HR. Bukhari dan Muslim, lihat Syarh Muslim [7/334])
Dan ini terbukti di dalam
dunia perdukunan bahwa bohong dan menipu adalah pekerjaan mereka perhatikan
bagai mana sang dukun membuat trik-trik dusta, tidak lain karena pak dukun
semata-mata hanya memcari keuntungan dunia semata.
1. kadang kala pak dukun
dalam bualannya selalu menghubungkan semua permasalahan hidup dengan dunia
gaib: seperti kena santet, di ganggu jin dan makhluk halus, rumah ada
penunggunya, kena teluh, kena guna-guna, dan ujung-ujungnya akan minta uang
ekstra untuk kebutuhan ritual. Padahal tidak semua permasalahan hidup berkaitan
dengan dunia gaib
2. atau ketika member
jawaban terkesan selalu ngambang dalam
arti apa yang di ucapkan berupa kondisi umum, tidak khusus, agar kelihatan
tebakannya tepat dan memiliki ilmu terawangan, termasuk juga ketika
menggambarkan tentang ciri-ciri seseorang selalu bersifat umum, tidak pernah
khusus, tetapi kalau pasiennya terlalu
banyak kadang selalu kehabisan ide dan alasan ujung-ujungnya bicara ngambang
dan tidak jelas.
3. Selalu menembak pasiennya
saya butuh uang untuk ritual agar urusan anda segera selesai dan sejenisnya.
4. Tidak mampu memberi
solusi, ujung-ujungnya jualan akik, tangkal , jimat, dan harga sesuai paket
yang di minta pasien ada yang murah ada yang mahal sesuai dengan tingkat
permintaan.
5. Kadang meminta anda untuk
segera kembali dalam waktu cepat dengan berbagai alasan , ini teknik untuk
menguras uang pasien.
6. Salah satu layanan yang
di tawarkan adalah seperti meramal nomor (dalam judi seperti togel dan lainnya)
jelas ini kebohongan yang nyata seandainya ia tahu nomornya tentu ia akan
pasang sendiri untuk menjadi kaya.
7. Peraktek yang lain adalah
penggandaan uang, ini adalah akal-akal criminal sejak lama dengan berbagai
modus jangan pernah percaya.
8. Main sulap agar di anggap
sakti dan punya ilmu seperti memecahkan
botol dari jarak jauh, menghilang dalam
kotak , dan lain sebagainya. Padahal itu adalah trik sulap yang siapapun bisa
kalau ia mengetahui caranya.
9. Memberi jawaban yang di
inginkan pasiennya seperti ucapan pasien
misalnya: saya rasa suami saya terkena guna-guna … maka sang dukun akan senang
hati untuk menjawab karena ia sudah
menyediakan jawabannya maka dukun akan menjawab: bukan hanya kena guna-guna
saja bahkan sudah kena santet dan pelet tingkat tinggi..kalau ingin sembuh
harus menyediakan uang sekian untuk ritual ini dan itu.
10. Bila pasiennya kelihatan
mecing dan banyak duit alias kaya maka
dukun akan menakut-nakuti biar lebih banyak lagi hasil tangkapannya.
11. kalau pasiennya adalah
wanita cantik dan bisa di ajak kencan maka ia menjadikan salah satu syaratnya
adalah dengan melakukan hubungan intim layaknya suami istri alias dukun cabul.
12. Bila ada complain dari
pasiennya maka dukun selalu cenderung lari atau menghadapkan asistennya sebagai
gantinya sengaja untuk mengulur waktu mencari alasan palsu karena complain
geratis tidak bayar.
13. Sok tahu yang gaib
seperti ilmu terawang di mana ia mampu menerawang hal yang akan terjadi di masa
yang akan datang ini semua adalah dusta, bual, tipu jangn pernah di percaya.
Kesyirikan dan
perdukunan
Kenapa perdukunan masuk keranah syirik dan para pelakunya layak dapat
julukan musyrik. Itu di sebabkan beberapa perkara di antaranya:
1.Didalam perdukunan ada praktek-praktek penghambaan kepada jin dan setan
Berkata syaikhul islam ibnu taimiyyah ketika menjelaskan keridhoan
dukun kepada para jin : apa bila seseorang telah bersentuhan dengan najis dan
kotoran yang di di senangi setan, atau berdiam diri di dalam wc atau tempat
kotor yang selalu di tempati setan, atau ia makan ular, kala jengking dan hewan
yang sejenisnya, atau memakan telinga anjing, dan meminum air kencing dan najis
yang sangat di sukai setan………………………….maka mereka itu adalah wali setan bukan
wali Allah (majmu fatawa 11/216)
2. merebut hak yang seharusnya di berikan kepada Allah seperti sujud,
ruku’, nadzar, menyembelih biatang,
takut, mengharap, tawakkal dan lain-lain.
3. Menghinakan dan merendahkan ayat-ayat suci Al-qur’an dengan di
lumuri darah haid, benda-benda najis dan kotoran, atau melempar ayat kursi di
wc dan menginjak-injaknya.
4. Mengaku tahu yang ghaib
5. Di tambah melakukan hal-hal yang haram seperti membunuh, memisahkan
dua orang yang saling mencintai, memecah belah manusia dan lain-lain.
Lima perkara yang
harus di ingat dari pak dukun
1. Perdukunan adalah bisnis yang
saling menguntungkan antara sidukun dengan jin sehingga jelas ini adalah
kekufuran yang nyata antara keduannya.
- Dari pihak dukun maka ia akan mendapatkan kekayaan, dan kemuliyaan
hidadapan manusia karena dia adalah
manusia yang paling di cari karena di yakini sanggup menyelesaikan semua
permasalahan dan kesulitan manusia. Oleh karena itu tatkala fir’aun mengundang
semua tukang sihirnya mereka para tukang sihir berkata: apakah kami akan
mendapatkan upah atau kekayaan maka firaun menjawab: tentu karena kalian
orang-orang yang dekat dengan ku.
-Adapun dari pihak jin atau setan dia mendapatkan keuntungan berupa
penyembahan hamba kepada selain Allah ta’ala, karena tidak lah sempurna
perbuatan sihir bagi dukun kecuali pak dukun harus melakukan penyembahan setan.
2. Ketahuiah bahwa pak dukun
adalah orang yang paling percaya bahwa jin atau setan yang ia sembah adalah
makhluk yang paling kuat sehingga mereka para dukun selalu meminta tolong kepada mereka, maka kita
katakan bahwa mereka adalah makhluk yang sangat lemah sebagai mana firman
Allah: “ sesungguhnya tipu daya setan adalah lemah”.
3. Jangan pernah takut kepada
para dukun
ketika mereka mengancam kita karena takut adalah seutama-utama ibadah di sisi
allah ta’ala. Dan barang siapa yang memalingkannya kepada selain Allah maka ia
telah melakukan kesyirikan.
4. Jangan pernah tertipu dengan
penampilan yang menipu dari pak dukun walaupun mereka berpenampilan
ala kiyai, ustadz, tabib atau wali Allah sekali pun karena penampilan tidak
bisa merobah hakikat, lihatlah orang-orang khowarij dhohir mereka adalah
manusia yang paling dekat dengan Allah tetapi mereka adalah orag yang paling
jauh dengan islam.
5. Ketahuilah bahwa tukang sihir atau
pak dukun tidak akan pernah mendapat keberuntungan di dunia apalagi di
akhirat. Sebagai
mana Allah berfirman: “Dan tukang sihir itu tidak akan dapat keberuntungan dari
arah manapun mereka datang” .
Akhlak para dukun
1. Mereka adalah manusia yang paling memusuhi islam dan mengolok-ngolok
agama, karena hampir kebanyakan mereka meninggalkan tempat-tempat ibadah dan
cenderung untuk tinggal di tempat najis dan kotor.
2. Persiapan yang sangat sempurna untuk melakukan perbatan keji dan
perbuatan maksiat dan dosa besar.
3. Menghibahkan seluruh hidupnya, hartanya bahkan anak cucunya untuk
menghambakan diri dan menyembah mereka
4. Selalu menjauh dari manusia dan tidak mau bergaul dengan masyarakat
kecuali kalau mau melakukan peraktek perdukunannya.
5. Ridho untuk melakukan kedustaan seperti sumpah palsu dan berbuat
nifak.
6. Menyekutukan Allah dengan sebuah keyakinan bahwa setan itu lebih
kuat daripada Allah oleh karenanya Rasulullah bersabda: barang siapa yang
melakukan praktek sihir maka ia telah melakukan syirik.
7. Harus mencontoh akhlak setan seperti harus suka dengan tempat-tempat
najis dan kotor baik hissiyah atau maknawiyyah. sehingga tabiat mereka harus
mencocoki tabiat setan.
8.Terkadang penampilan mereka pun harus menakutkan seperti setan misalnya
dengan berpakaian seba hitam yang serem atau memakai kalung tengkorak manusia,
membuat tempat pratek di buat kelihatan angker
dan lain-lain.
Hukum bagi orang yang Mendatangi dukun
Sudah sangat jelas
bagi kita bahwa hokum perdukunan seperti sihir dan yang lainnya adalah
kekufuran dan syaikhul islam ibnu taimiyyah menukilkan ijma’ bahwa orang yang
mengabdikan diri kepada setan untuk praktek perdukunannya seperti sihir dan
yang lainnya maka ia telah kafir tehadap Allah ta’ala dan ini adalah pendapat
abu hanifah, imam malik, ahmad, bukhori dan yang lainnya.
Adapun bagi yang
mendatangi mereka maka hukumnya di sesuaikan dengan maksud kedatangannya hal
ini sebagai mana di perinci oleh syaikh ibnu utsaimin di antaranya:
Pertama: ia datang
kepada dukun untuk bertanya tanpa mempercayainya. Ini hukumnya haram dan
hukuman bagi pelakunya bahwa shalatnya tidak diterima selama empat puluh hari,
sebagaimana disebutkan dalam shahih Muslim, sesungguhnya nabi bersabda:
"Barangsiapa yang mendatangi peramal lalu bertanya kepadanya tentang
sesuatu niscaya shalatnya tidak diterima selama empat puluh (40)
hari."
Kedua: ia datang
kepada dukun, lalu bertanya dan mempercayai ucapannya. Maka ini adalah kafir kepada
Allah, karena mempercayai pengakuannya terhadap ilmu gaib, dan mempercayai
manusia dalam pengakuan mengetahui yang gaib termasuk mendustakan firman Allah:
“Katakanlah:"Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui
perkara yang ghaib, kecuali Allah", (QS. an-Naml:65)
Karena inilah
disebutkan dalam hadits shahih: "Barangsiapa yang mendatangi dukun lalu
membenarkan ucapannya, maka ia telah kufur (ingkar) dengan wahyu yang
diturunkan kepada Muhammad.
Ketiga: ia datang
kepada dukun lalu bertanya kepadanya untuk menampakan keadaannya yang
sebenarnya kepada manusia dan sesungguhnya ia adalah dukun,penipu dan
menyesatkan, maka ini tidak apa-apa, dalilnya adalah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
mendatangi
Ibnu Syayyad, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
menyembunyikan
sesuatu dalam dirinya, lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadanya apakah yang saya
sembunyikan? Ia menjawab: 'Dukh dukh: maksudnya asap, dan nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam telah menyembunyikan
surat dukhon Maka Nabi bersabda: 'Diamlah, maka engkau tidak akan melewati
taqdirmu." Maksudnya bahwa eangkau adalah salah satu dari kawan dukun
(kahin)
Jadi, orang yang
mengatangi dukun terbagi menjadi tiga:
Pertama: ia datang, lalu bertanya kepadanya tanpa
mempercayainya dan tidak bermaksud menjelaskan keadaannya, maka ini hukumnya haram dan hukuman bagi pelakunya
adalah tidak diterima shalatnya selama empat puluh hari.
Kedua: ia bertanya
dan mempercayainya, maka ini kafir kepada Allah . Manusia wajib bertaubat
darinya dan kembali kepada Allah, dan jika tidak bertaubat niscaya ia mati di
atas kekafiran.
Ketiga: Ia
mendatanginya lalu bertanya untuk mengujinya dan menjelaskan keadaannya yang
sebenarnya kepada manusia, maka ini tidak apa-apa.
(Fatwa Syaikh Ibn
Utsaimin – al-Majmu' ats-Tsamin 2/137, 137)
Hukuman bagi para
dukun
Hukuman bagi para dukun (tukang sihir, santen tenun dll.) telah jelas
sebagai mana yang tertera dalam dalil-dalil yang shahih di akhirat mereka akan
di masukan kedalam neraka jahannam karena kesyirikan yang mereka lakukan dan di
dunia mereka terkena had bunuh lihatlah dalil-dalil berikut:
Allah berfirman di dalam Al-Qur’an.
Allah
SWT berfirman (artinya), "Dan
mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan
Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal
Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), namun syaitan-syaitan itulah
yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa
yang diturunkan kepada dua orang Malaikat di negeri Babil; yaitu Harut dan
Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum
mengatakan, 'Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu
kafir.' Maka mereka mempelajari dari kedua Malaikat itu apa yang dengan sihir
itu mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan
mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorang
pun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi
mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barang siapa yang menukarnya
(Kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan
amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya sendiri dengan sihir, kalau
mereka mengetahui." (Al-Baqarah: 102).
Diriwayatkan dari
Abu Hurairah r.a. (artinya), dari Rasulullah saw., beliau bersabda, "Jauhilah
tujuh perkara muubiqaat (yang mendatangkan
kebinasaan)." Para Sahabat
bertanya, "Apa ketujuh perkara itu, wahai Rasulullah?" Rasulullah
saw. menjawab, "Menyekutukan
Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang
dibenarkan syari'at, memakan riba, memakan harta anak yatim, melarikan diri
dari medan pertempuran, melontarkan tuduhan zina terhadap wanita-wanita
Mukminah yang terjaga dari perbuatan dosa dan tidak tahu-menahu
dengannya." (HR Bukhari [2766]
dan Muslim [89]).
Diriwayatkan
dari Abu 'Utsman an-Nahdi berkata (artinya), "Seorang tukang sihir
memainkan sihirnya di hadapan Al-Walid bin 'Uqbah. Tukang sihir itu mengambil
pedangnya dan menusukkannya ke tubuhnya, namun tidak melukainya. Lalu Jundab
bangkit dan mengambil pedang itu lalu memenggal lehernya! Kemudian beliau
membacakan sebuah ayat, 'Maka,
apakah kamu menerima sihir ini, padahal kamu menyaksikannya'." (Al-Anbiyaa':
3). (HR Ad-Daruquthni [III/114], Baihaqi [VIII/136], Hakim [IV/361], Baihaqi
[VIII/136], dan Tirmidzi [IV/60]).
Diriwayatkan
dari 'Amr bin Dinar, bahwa ia mendengar dari Bajalah berkata, "Umar bin
Khaththab telah menetapkan perintah, yaitu, 'Bunuhlah tukang sihir laki-laki
maupun perempuan.' Bajalah berkata, 'Kami pun melaksanakan hukuman mati
terhadap tiga tukang sihir perempuan'." (Abu Dawud [3043], Ahmad
[I/190-191], dan Baihaqi [VIII/136]).
Bahaya Syirik
Adapun
diantara bahaya perbuatan syirik adalah sebagai berikut :
1.
Syirik adalah dosa dan kezhaliman yang terbesar. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Dan ingatlah ketika Luqman berkata pada anaknya
saat ia memberi pelajaran padanya, “Wahai anakku, janganlah kamu menyekutukan
Allah, sesungguhnya menyekutukan-Nya adalah kezhaliman yang besar”.” (QS. Luqman:13).
Sahabat
Abdullah bin Mas’ud radhiyalLahu’anhu mengatakan, aku bertanya kepada
Rasulullah shallallahu’alaihi
wa sallam, dosa apakah yang paling besar? Beliau menjawab: “Engkau
menjadikan sekutu bagi Allah, sedangkan Dia yang menciptakanmu…”. (Muttafaqun
‘alaihi).
Rasulullah shallallahhu’alaihi wa sallam juga mengingatkan para Sahabatnya akan bahaya
syirik ini dalam sabdanya: “Maukah kalian aku kabarkan tentang dosa yang paling
besar?”, kami (Sahabat) mengatakan: “Tentu wahai Rasulullah”, lalu beliau
mengatakan: “(Dosa yang paling besar) adalah menyekutukan Allah dan (selanjutnya)
durhaka pada kedua orang tua…”. (Muttafaqun ‘alaihi dari Abu Bakrah radhiyalLahu’anhu).
2.
Syirik adalah penghapus amalan seseorang, apakah seorang muslim (awalnya)
maupun kafir, jika berbuat syirik maka terhapuslah semua pahala yang pernah ia
dapatkan dan kebaikan yang pernah ia kerjakan, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada
(nabi-nabi) sebelummu, “Jika kamu menyekutukan (Allah), niscaya akan terhapus
amalmu dan pasti kamu termasuk orang–orang yang merugi”.” (QS. Az-Zumar:65).
3.
Jika seorang mati sebelum ia bertaubat dari dosa syirik, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan pernah mengampuni dosanya untuk
selama-lamanya, sebagaimana firman-Nya :
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan
mengampuni dosa yang lebih ringan dari syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
Dan barangsiapa menyekutukan Allah, sungguh ia telah sesat dengan kesesatan
yang jauh.” (QS. An-Nisa’:116).
4.
Seorang yang mati dalam keadaan musyrik diharamkan masuk surga, maka tempat
kediamannya kelak pasti di neraka jahannam dan kekal di dalamnya untuk
selama-lamanya ia merasakan adzab yang sangat pedih, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Sesungguhnya barangsiapa yang menyekutukan Allah,
sungguh Allah haramkan baginya surga dan tempatnya adalah neraka, dan tidaklah
ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun.” (QS. Al-Maidah:72).
5.
Orang-orang musyrik adalah makhluq yang paling hina yang pernah tercipta di
dunia dan akhirat, bahkan mereka lebih hina dari binatang ternak, firman
Allah Subhanahu
wa Ta’ala :
“Sesungguhnya orang-orang kafir dari ahli kitab
(Yahudi dan Nashrani) dan orang-orang musyrik (akan masuk) neraka jahannam
kekal di dalamnya. Mereka adalah seburuk-buruk makhluq.” (QS Al-Bayyinah:6)
“Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka
itu mendengar atau memahami? Mereka itu tidak lain hanyalah seperti binatang
ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu).” (QS. Al-Furqon:44).
6.
Syirik adalah sebab kebinasaan dan musibah serta malapetaka yang menimpa
manusia, bahkan sebab kehancuran alam semesta ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Dan mereka berkata, “(Allah) Yang Maha Penyayang
mempunyai anak.” Sesungguhnya (dengan perkataan itu) kamu telah mendatangkan
suatu perkara yang sangat mungkar, hampir-hampir langit pecah karena ucapan
itu, dan bumi terbelah, serta gunung-gunung runtuh, karena mereka mendakwakan
Allah Yang Maha Penyayang mempunyai anak.” (QS.
Maryam:88-91)
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Jauhilah tujuh perkara yang
membinasakan, Beliau ditanya, wahai Rasulullah apakah tujuh perkara yang
membinasakan itu? Beliau menjawab: Menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa
yang diharamkan Allah kecuali dengan haq, memakan harta anak yatim, memakan
riba’, lari dari medan perang (jihad), menuduh berzina wanita mu’minah padahal
dia tidak tahu menahu (dengan zina tersebut)”. (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu
Hurairoh radhiyalLahu’anhu).
7.
Diharamkan seorang musyrik untuk menikahi wanita muslimah, demikian pula
sebaliknya, seorang muslim diharamkan menikahi wanita musyrikah, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik,
sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari
wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan
orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman.
Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia
menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan
ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil
pelajaran.” (QS. Al-Baqoroh:221).
8.
Tidak boleh mendoakan orang yang mati dalam keadaan musyrik meskipun keluarga
terdekat, bahkan keluarga para Nabi sekalipun, sebagaimana Rasulullahshallallahu’alaihi wa sallam dilarang oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk mendoakan pamannya Abu Thalib meski jasa besarnya dalam
membela Rasulullah shallallahu’alaihi
wa sallam dan juga Nabi Ibrahim ‘alaihissalam dilarang untuk mendoakan bapaknya yang mati musyrik (lihat QS.
At-Taubah:113-114 dan sababun
nuzulnya dalam Tafsir Ibnu Katsir juz 2/518).
Inilah
sebagian saja dari banyaknya bahaya yang ditimbulkan dari perbuatan syirik,
maka himpunlah hati dan pikiran Anda untuk menghayati dan memahami betapa besar
kemarahan Allah Tabaraka
wa Ta’ala terhadap kesyirikan dan
pelakunya, oleh karenanya tidaklah pantas seorang Muslim menganggap bahwa
permasalah dukun dan peraktek perdukunan adalah masalah sepele, justru ini adalah
masalah yang sangat penting kerana berkaitan dengan permasalah tauhid.
Benar
bahwa ummat Islam menghadapi masalah-masalah yang multi kompleks, mulai dari
masalah politik, ekonomi, pemerintahan, bahkan sampai pada penindasan kaum
Muslimin pada sebagian negeri Islam oleh orang-orang kafir, akan tetapi kalau
kita mau memahami agama yang mulia ini berdasarkan al-Qur’an dan as-Sunnah yang
sesuai dengan pemahaman Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dan para Sahabatnya, maka tahulah kita bahwa
problematika yang sesungguhnya jauh lebih besar dari itu semua adalah
permasalahan aqidah
tauhid, karena jika ia tercemari dengan kotoran-kotoran syirik dan
noda-noda kekufuran maka bahaya yang mengancam ummat Islam bahkan seluruh ummat
manusia tidak saja di dunia ini, tetapi sampai di akhirat kelak, bahkan inilah
sebab dan pokok seluruh masalah ummat manusia.WaLlahul Musta’an.
di susun: ust. Abu Humairoh al batamy
apakah jika ada majlis yg isinya hanya dzikrulloh dan untuk membentengidiri dari dukun dan majlis tsb adalah musuh dari para dukun, karena majlis tsb intinya menolong orang2 korban dari dukun termasuk perbuatan syirik? bukankah innamal a`malu binniyah ?
BalasHapustolong untuk segera di jawab karena saya sering pergi kesana dan tidak tahu..dan dzikir tsb saya tahu adalah isinya seperti yg biasa dibaca saat tahlil atau yasin
BalasHapus