Malapetaka
terorisme
Berjihad
atau membunuh?
cara
praktis menghindarkan para pemuda dari terorisme
muqoddimah
Segala puji hanya milik Allah ta’ala, kami
memujinya, memohon pertolongan, dan ampunan kepadanya, kami berlindung dari
kejahatan diri-diri kami dan kejelekan amal-amal kami barang siapa yang Allah
beri petunjuk maka tidak ada yang sanggup untuk menyesatkannya dan barang siapa
yang di sesatkan-Nya maka tidak ada yang sanggup untuk memberi hidayah
kepadanya, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah ta’ala,
dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya.
Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalah
kitabillah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Rasulullah Shalaullahu ‘Alaihi
Wasallam dan seburuk-buruk perkara adalah yang di ada-adakan di dalam agama,
dan setiap yang di ada-adakan adalah bid,ah dan setiap bid’ah adalah sesat dan
setiap kesesatan di neraka.
Sesungguhnya risalah yang singkat ini saya
ingin menjelaskan tentang bahaya pemikiran radikalisme dan terorisme yang telah
banyak di idap oleh sebagian para pemuda islam, dan saya juga ingin menjelaskan
tentang bahaya-bahayanya, sumber munculnya dan bagaimana cara pengobatannya
dengan cara yang mudah di pahami pembaca. Waullahul muwaffiq.
Definisi terorisme
Definisi terorisme berkisar seputar membuat rasa takut dan kekacauan.Atau dengan
kata lain kita bisa mendefinisikan terorisme adalah kejahatan yang
terkoordinasi baik secara pribadi, jamaah, atau sebuah negara atas jiwa
manusia, harta benda, dan secara khusus melakukan kekacauan,menyakiti dan
membuat kerusakan tanpa arah yang di benarkan.
Terorisme yang akan kita bicarakan
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa
terorisme yang berkembang akhir-akhir ini bentuknya beraneka ragam, maka apa yang telah dilakukan
oleh Negara barat terhadap negara-negara Islam dari kekerasan, pertumpahan
darah, mencabik kehormatan kaum muslimin adalah bentuk dari gambaran terorisme,
begitu juga apa yang di lakukan oleh sebagian para perompak yang melakukan aksi
teror, menjarah harta benda, melakukan pembunuhan juga termasuk gambaran terorisme.
Tapi yang di maksud terorisme yang akan kita
bicarakan adalah tindakan radikal (kekerasan) yang di lakukan oleh sebagian
kelompok yang menisbatkan diri kepada Islam yang mengklaim bahwa Islam yang memerintahkan
melakukan tindakan radikal/kekerasan tersebut, dan meyakini bahwa yang di
lakukannya adalah sebagai jihad di jalan Allah ta’ala.
Mengapa para dai sangat di anjurkan untuk
berbicara soal terosme ini?
Sesungguhnya para da’i di anjurkan untuk
menjelaskan persoalan terorisme dan bahayanya serta kerusakan-kerusakannya,
karena para pelaku teror mereka menisbatkan diri bahwa yang mereka lakukan
adalah semulia-mulianya syari’at yaitu Syari’at Islam, dan menyerukan bahwa
Allah dan rasulNYA yang memerintahkan perbuatan tersebut. Maka kewajiban
membantah dan menjelaskan kerusakan-kerusakan paham dan tindakan mereka adalah
seagung-agungnya pembelaan terhadap Islam dan ajarannya.
Berbeda dengan gambaran terorisme lainnya
seperti yang di lakukan oleh barat terhadap negri-negri Islam, mereka tidak
menyerukan bahwa Allah yang memerintahkannya, bahkan mereka terang - terangan
bahwa aksi teror yang mereka lakukan murni permasalahan duniawi semata. Begitu
juga apa yang di lakukan oleh para perompak
dari penjarahan terhadap harta benda atau membunuh, tidak mengklaim bahwa perbuatannya
itu adalah bagian dari Syariat Islam bahkan mereka meyakini bahwa, apa yang
mereka lakukan adalah sebuah dosa besar yang di haramkan.
Kerusakan-kerusakan terorisme
Sesungguhnya kerusakan yang telah di
timbulkan hasil buah pikir terorisme sangat banyak dan sangat berbahaya sekali
yang bisa kita saksikan dengan mata kita yang tidak ada daya dan upaya
melainkan hanya Allah ta’ala semata. Diantaranya adalah:
1.Orang yang melakukan At-Tafjiir (bom
bunuh diri) dia telah melakukan sebesar-besar keharaman dan dosa besar setelah
kesyirikan kepada Allah yaitu melakukan pembunuhan yang di haramkan dan
tanpa hak yang di benarkan, berapa banyak yang telah menjadi korban dari orang-orang
baik dari kalangan para ulama, anak-anak, dan wanita. padahal telah sangat
banyak dalil-dalil akan haramnya perbuatan tersebut dan kerasnya ancaman orang
yang melakukannya. Allah ta,ala berfirman:
Dan siapa yang membunuh seorang mukmin
dengan sengaja, balasannya adalah Neraka ia di kekalkan di dalamnya, dan ia
akan mendapatkan azab dan Kutukan Allah, dan hukuman yang besar disiapkan
untuknya
(Surah an-Nisa 93).
Janganlah kamu membunuh orang yang di haramkan
Allah kecuali dengan alasan yang benar. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu
agar kamu mengerti.
( Al-An,am 151)
Dan Rasulullah Shalaullahu Alaihi wasallam
bersabda:
Dosa
paling besar adalah kesyirikan kepada Allah dan membunuh jiwa……(HR.Bukhori dan
Muslim).
Dan Rasulullah Shalaullahu Alaihi wasallam
bersabda: “ Hilangnya dunia lebih ringan
di sisi Allah dari membunuh seorang muslim (HR. An-Nasa’I dan di shahihkan
oleh Al-Albaniy)
2.Membunuh jiwa-jiwa yang di haramkan
untuk di bunuh secara syar’i seperti kafir musta’man atau mu’ahad
Rasulullah Shalaullahu Alaihi wasallam
bersabda:
ذِمَّةُ الْمُسْلِمِينَ وَاحِدَةٌ يَسْعَى بِهَا أَدْنَاهُمْ
“Dzimmah kaum muslimin itu satu,
diusahakan oleh orang yang paling bawah (sekalipun)”
kemudian beliau bersabda:
barang siapa yang mencelakakan seorang
muslim maka padanya laknat Allah, Malaikat, dan semua manusia. (HR. Bukhari
dan Muslim).
مَنْ قَتَلَ مُعَاهَدًا لَمْ يَرَحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ ، وَإِنَّ
رِيحَهَا تُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ أَرْبَعِينَ عَامًا
Barang siapa yang
membunuh jiwa mu’ahad (kafir dalam perjanjian) maka Allah haramkan padanya sorga
padahal baunya sorga dapat tercium sejauh empatpuluh tahun perjalanan
(HR.Ahmad dan di shahihkan Al-Albaniy).
Rasulullah Shalaullahu Alaihi wasallam
bersabda: “Barang siapa yang memberi
keamanan kepada kepada seseorang kemudian ia membunuhnya maka saya berlepas
diri dari orang yang membunuhnya walaupun yang di bunuh itu adalah orang kafir”
(HR. Ahmad dan di shahihkan oleh Al-Albaniy).
Dan Allah telah telah memberi peringatan yang
sangat keras kepada orang yang menggagalkan janjinya padahal Allah telah
berfirman:
Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila
kamu berjanji,
dan janganlah kalian melanggar sumpah
setelah di ikrarkan, sedangkan kamu telah menjadikan Allah sebagai saksi
(terhadap sumpahmu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat (An-Nahl
91).
3. Merusak harta
kaum muslimin, rumah-rumah mereka dan sarana-sarana umum dan lain sebagainya
dari apa-apa yang telah di sepakati keharamannya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ وَأَعْرَاضَكُمْ
بَيْنَكُمْ حَرَامٌ عَلَيْكُمْ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا، فِيْ
شَهْرِكُمْ هَذَا، فِيْ بَلَدِكُمْ هَذَا
“Sesungguhnya darah
kalian, harta benda kalian, kehormatan kalian, haram atas kalian seperti
terlarangnya di hari ini, bulan ini dan negeri ini. ( HR. Al-Bukhari dan
Muslim).
4. Mebuat kegelisahan dan ketakutan kepada
masyarakat.
Hal ini adalah sebesar-besarnya larangan sebagaimana
yang di sabdakan Rasulullah Shalaullahu Alaihi wasallam: tidak halal bagi seorang muslim untuk menakut-nakuti muslim yang
lainnya” (HR.Abu Dawud dan di shahihkan Al-Baniy).
5. Terjatuh kepada fitnah takfir
(mengkafir-kafirkan) kaum muslimin dan para pemimpinnya
Dan sungguh Syariat Islam telah memberi
peringatan keras untuk berbicara dalam persoalan ini tanpa ilmu Rasulullah Shalaullahu Alaihi wasallam
bersabda:
“barang
siapa yang mengatakan kepada sodaranya wahai kafir maka kekafiran tersebut akan
kembali kepada keduanya” (Muttafaqun Alahi).
Rasulullah Shalaullahu Alaihi wasallam
bersabda juga:
“Barang siapa yang memanggil sodaranya wahai
kafir dan teryata tidak demikin kecuali kekafirannya akan kembali kepada orang
yang mengucapkannya” (Muttafaqun Alahi).
Menyelisihi penguasa dan melakukan khuruj
(demontrasi) kepada penguasa adalah sebesar-besar penyimpangan dalam syari’at
islam karena akan melahirkan beberapa kerusakan padanya.
Allah Ta’ala berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah
dan taatilah Rasul(-Nya),dan ulil amri di antara kamu. Kemudian apabila kamu
berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur,an)
dan Rasulnya (Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian.Yang demikian itu
adalah lebih utama dan lebih baik akibatnya.(An-Nisa:59).
Berkata imam An-Nawawi: dan yang di maksud
ulil amri di antara kamu adalah orang yang Allah wajibkan untuk berlaku taat padanya
dari kalangan pemimpin dan penguasa.
Adapun dalil-dalil dari As-Sunnah sabda Nabi
Shalaullahu Alaihi wasallam: “kewajiban
seorang muslim adalah mendengar dan taat (kepada penguasa) terhadap apa yang ia
senang dan benci jika (para penguasa) itu memerintahkan kemaksiatan maka tida
boleh mendengar dan taat” (HR.Bhukhori dan Muslim)
Berkata Ahlul ilmi: yaitu mendengar ucapan
penguasa dan mentaatinya adalah kewajiban setiap muslim walaupun perintahnya
sesuai dengan kehendak kita atau tidak, selama tidak bermaksiat, maka jika
bermaksiat tidak ada ketaatan kepadanya.
Rasulullah Shalaullahu Alaihi wasallam
bersabda:
6. Dan dari bahaya pemikiran (terorisme) ini
adalah sembarangan mengambil dalil dengan cara menukil Nash (AlQura.an dan Sunnah) semata-mata
dhohirnya saja
Yaitu tanpa menggali fiqihnya dan juga tanpa
mengambil petunjuk mafhum, serta tidak berpatokan kepada kaidah-kaidah, cara
pengambilan dalil dan pemahaman para ulama serta tidak mengambil udzur-udzur
manusia.
dan ini adalah sebab terjadinya penyimpangan
dan kesesatan, dan yang paling berbahaya adalah ketika sudah melangkah kepada
takfir (mudah mengkafir-kafirkan) dan menghukum secara individu dan kelompok
tanpa ada pemahaman dan tabayun (mengecek kebenarannya), sebagaimana yang
terjadi pada sebagain individu dan kelompok di masa sekarang di mana mereka
mengarahkan pengkafiran terhadap manusia tanpa dalil dari Al Qur’an dan
As-Sunnah serta menghalalkan darah dan harta kaum muslimin dan merusak tatanan
keamanan di rumah-rumah mereka kemudian
juga merusak fasilitas-fasilitas umum dan semuanya tidak mendatangkan manfaat
bagi manusia kecuali kerusakan besar pada masyarakat islam.
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk”.
Rasulullah Shalaullahu Alaihi wasallam bersabda:
“Barang siapa yang keluar sejengkal saja dari jamaah maka ia telah melepas tali islam di lehernya”
9.Dan yang tak kalah bahayanya dari aksi
bom bunuh diri ini adalah menciptakan ketidak amanan bagi para pemimpin negri
yang telah memberi rasa aman bagi orang-orang yang masuk kenegaranya sehingga
timbul saling curiga-mencurigai antara pihak penguasa kepada beberapa
organisasi-organisasi islam sehingga menghambat laju dakwah yang sedang
berkembang.
10. Bahwa tindakan bom bunuh diri ini
telah mencabut rasa aman yang merupakan nikmat yang paling besar yang Allah
berikan kepada kita semua, dan sungguh Allah telah memberi karunianya
berupa keamanan kepada orang-orang Quraisy Allah berfirman:
Maka
hendaklah mereka menyembah tuhan pemilik rumah ini (ka,bah), yang telah memberi
makanan kepada mereka untuk menghilangkan rasa lapar dan memberi keamanan dari
rasa takut
(Quraisy 3-4)
Sebagai mana Allah ta,ala berfirman:
“orang-orang
yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik),
mereka Itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang
mendapat petunjuk”.
(Al-An’aam 82)
Maka karena sangat pentingnya mewujudkan rasa aman di tengah masyarakat
Rasulullah
Shalaullahu Alaihi wasallam bersabda:
“Barang siapa yang merasa aman di pagi harinya dan di
sehatkan badannya dan ia memiliki sesuap
makanan untuk sehari harinya maka seolah-olah ia telah medapatkan dunia dengan
segenap isinya”
Dan sebagaiman yang telah di maklumi bahwa keamanan tidak mungkin
tercipta kecuali di bawah negara yang kuat maka apa yang di lakukan oleh
anak-anak muda di negara yang lemah dengan melakukan aksi radikal, membuat
kehawatiran dan kegelisahan di tengah-tengah kaum muslimin semata. bahkan dari
aksi-aksi peledakan yang mereka lakukan telah melenyapkan nikmat Allah yang
sangat besar dari negri kaum muslimin.
11. Mencegah manusia dari jalan Allah , dan melarikan umat dari
masuk kedalam islam sehingga di
gambarkan seolah islam adalah agama yang suka menumpahkan darah orang tak
bersalah.
12. Terhambatnya dakwa kepada Allah dan terhambatnya para du’at untuk menyampaikan
risalah dakwah ke negri-negri atau daerah-daerah karena aksi bom bunuh diri telah
merusak citra baik islam sementara musuh-musuh islam semakin gencar untuk
merusak dakwa.
13. Di manfaatkannya negri-negri muslim oleh musuh-musuh islam
untuk di jajah maka setiap
kali mereka hendak menjajah negri tersebut, mereka beralasan mencari para
teroris di negri tersebut dalam rangka menyelamatkan negri tersebut.
14. Bahwa perbuatan bom bunuh diri ini temasuk perbuatan
melampaui batas dalam agama
dan sungguh sikap melampaui batas adalah sikap tercela sebagai mana Rasulullah
Shalaullahu Alaihi wasallam bersabda:
“ Binasalah
orang-orang yang melampaui batas (HR. Muslim).
15. Bahwa perbuatan bom bunuh diri ini
tidak sesuai dengan manhaj wasitiyyah (adil dalam bersikap) sebagai mana
Allah berfirman:
“Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan
kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi
atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas
(perbuatan) kamu... (Al-Baqarah ayat 143 ).
Al-Wasitiyyah
artinya adalah adil dalam bersikap ketika bergaul dengan orang yang tidak
sepaham, maka dimana letak keadilan orang-orang yang menumpahkan darah
orang-orang baik, dan melampaui batas syar’i terhadap selain kaum muslimin dari
perbuatan (bom bunuh diri ini)?.
16. Bahwa perbuatan bom bunuh diri ini
sangat jauh dari keindahan islam dan kemudahannya padahal Allah berfirman:
“Allah menghendaki bagi kalian kemudahan dan Allah tidak
menghendaki bagi kalian kesulitan”.(Al-Baqoroh 185)
Rasulullah Shalaullahu Alaihi wasallam
bersabda :
“Agama yang paling di cintai di sisi Allah
adalah yang lurus lagi mudah” (HR.
Bhukhori ).
Rasulullah Shalaullahu Alaihi wasallam
bersabda:
“Sesungguhnya Allah Swt. tidak mengutusku
untuk mempersulit atau memperberat, melainkan sebagai seorang pengajar yang
memudahkan.” (HR. Muslim).
Dan sungguh banyak contoh-contoh akan
kemudahan islam di dalam bermuamalah atau bersikap kepada orang yang berbuat
salah.
17. Sesungguhnya perbuatan bom bunuh diri
ini termasuk memberat beratkan diri dalam agama dan sungguh telah datang
larangan akan hal itu dari Rasulullah Shalaullahu Alaihi wasallam bersabda:
“sesungguhnya islam ini mudah tidaklah seseorang mempersulit dalam islam
kecuali ia akan terkalahkannya”.
18. Sesungguhnya perbuatan bom bunuh diri ini termasuk menyelisihi etika Nabi Shalaullahu Alaihi wasallam dalam berdakwah yang di perintahkan di dalam Al-Qur,an:
äí÷$# 4n<Î) È@Î6y y7În/u ÏpyJõ3Ïtø:$$Î/ ÏpsàÏãöqyJø9$#ur ÏpuZ|¡ptø:$# (
“Serulah Manusia Kepada Jalan Rabbmu dengan hikmah dan nasehat yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik ” (An-Nahl 125)
Maka cara dakwah yang lembut dan hikmah manakah
yang mereka lakukan di dalam berdakwah kepada Allah?.
19. Sesungguhnya perbuatan (bom bunuh diri
ini) termasuk perbuatan melampaui batas yang di larang secara syar’i
sebagai mana Allah ta,ala berfirman:
““Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui
batas dalam agamamu dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah, kecuali yang
Haq…”
(An-Nisaa’: 171) .
Rasulullah
Saw. bersabda:
إِيَّاكُمْ
وَالْغُلُوَّ فِي الدِّينِ، فَإِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ بِالْغُلُوِّ
فِي الدِّينِ
“Jauhilah
oleh kalian akan ghuluw (berlebihan) di dalam agama, karena telah binasa
orang-orang sebelum kalian dengan sebab ghuluw (berlebihan) di dalam agama”
(HR. Ahmad).
20.
Sesungguhnya kelompok-kelompok yang melakukan aksi-aksi ini mereka tidak
memiliki perasaan cinta dan kasih kepada sesama kaum muslimin padahal
syariat telah memerintahkan untuk berlaku kasih sayang dan mencinta terhadap
sesama kaum muslimin sesuai kebaikan yang mereka miliki.
Catatan penting.
Di sini saya ingin menjelaskan titik yang paling penting Bahwa para
pemuda yang selalu meneriakan dalam segala aksinya bahwa itu adalah jihad di
jalan Allah adalah sebodoh-bodohnya manusia tentang bab jihad dan
tujuan-tujuannya, mereka hanya menyangka
bahwa jihad adalah memegang senjata dan menumpahkan darah saja. Padahal tidak
sebatas itu di tinjau dari beberapa segi:
- Bahwa Allah subhanahu wata’ala
ketika mensyari’atkan jihad tujuannya untuk meninggikan kalimat Allah di muka
bumi dan mengembangkan dakwah islamiyyah adapun yang mereka lakukan adalah
sebaliknya. Yaitu mengantarkan kepada kelemahan dakwah islamiyyah bahkan
merobohkanya, dan memberi jembatan kepada masuknya musuh-musuh islam untuk
menjajah Negri-negri islam, serta terhentinya amalan-amalan kebajikan dan lain sebagainya, bagaimana bisa di
katakan sebagai jihad.
- Sesungguhnya Rasululah
shalaullahu Alaihi wasallam. apabila keluar berjihad bersama para sahabatnya
beliau menyisakan sebagian para sahabat di madinah untuk melindungi kota, para wanita dan
anak-anak. Adapun yang di lakukan sebagian para pemuda mereka meninggalkan
rumah-rumah mereka tanpa ada pengganti yang merawat dan memberi nafkah keluarga
mereka bahkan jusru menjerumuskan keluarganya kepada sesuatu yang banyak membahayakan
mereka.
- Sesungguhnya syariat jihad
adalah di syariatkan di kota
madinah setelah kuatnya daulah islam adapun pada dizaman sekarang maka
keberadaan daulah kaum muslimin adalah lemah sehingga tindakan-tindakan radikal
ini tidak akan menambah sedikitpun kecuali kelemahan maka yang semestinya di
lakukan oleh para pemuda adalah menyibukan diri dengan membuat persiapan yang
Allah perintahkan di dalam Al-Qur,an:
“Dan perrsiapkanlah dengan
segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kamu miliki dan dari pasukan
berkuda yang dapat menggentarkan musuh Allah,... ( Surat Al-Anfal
ayat 60).
Dan
persiapan dan kekuatan haruslah tampak pada daulah kaum muslimin dari segala
seginya seperti tersebarnya ilmu syar’i atau ilmu keduniaan seperti kedokteran,
ilmu bangunan, teknologi dan lain sebagainya, maka sepatutnya bagi para pemuda
mengarahkan kekuatan negri nya dari sisi-sisi seperti ini agar terwujud apa
yang Allah Ta,ala perintahkan dalam Al Qur,an.
-
Maka saya hanya ingin mengarahkan kepada beberapa pemuda yang telah terpengaruh
dengan paham ini dengan satu pertanyaan saja yang mudah-mudahan jadi renungan
yaitu sesungguhnya terror bom, tindak radikal dan kekerasan pada zaman sekarang sudah berjalan
sekitar empat puluh tahun lebih sampai sekarang belum ada hasilnya. mana
maslahah (kebaikan) yang di terima islam
dan mana maslahah (kebaikan) yang di
terima dakwah dari tindakan radikal ini.
-
Sesungguhnya tindakan-tindakan radikal ini tidak memberikan manfa’at kepada
islam bahkan sebaliknya malah mendatangkan madhorot (kerugian) atau kerusakan
begitu juga tidak mendatangkan faidah dalam dakwah, justru yang ada malah merusaknya, berapa banyak
markaz-markaz dakwah di negri-negri islam di tutup karena tindakan radikal,
padahal kita ketahui bahwa markaz-markaz ilmu tersebut yang telah mengajarkan
manusia mengenal perkara agamanya. itu semua akibat bom bunuh diri, berapa
banyak juga para du’at harus kena imbasnya sebagian mereka ada yang di penjara,
di usir, dan di berhentikan dakwahnya gara-gara tindakan bom bunuh diri ini.
berapa banyak juga orang-oarang yang terhalangi untuk masuk agama Allah bahkan
melarikan manusia untuk beragama islam, bahkan berapa banyak akibat yang di
rugikan oleh kita dari keburukan karna masuknya barat kenegri kaum
muslimin yang telah menghancurkan negri
kita, menjajah anak-anak kita, merobek kehormatan wanita-wanita kita yang tidak
ada daya dan upaya kecuali milik Allah semata.
-
sesungguhnya orang berakal adalah orang yang mengambil pelajaran dari kejadian
yang telah lampau dan sungguh telah menunjukan bahwa mereka yang melakukan
tindakan tersebut tidak menguntungkan islam dan umat islam sama sekali justru
yang ada adalah kerusakan dan keburukan, maka apakan mereka masih berperasangka
terus bahwa mereka masih berbuat sebuah kebaikan ?.
Nasihatku untuk para pemuda indonesia
Saya
sangat berkeinginan untuk memberi nasihat kepada segenap para pemuda yang terus
bersemangat untuk melakukan terror dan tindakan radikal di negri yang mulia
ini. Maka saya ingin katakan syukuri nikmat Allah yang besar yang hidup padanya
dakwah dan du’at di negri kalian, renungkanlah di mana para pemimpin kalian masih
memberikan kesempatan bagi para du’at untuk berdakwah, maka saya melihat di
negri kalian ini tercipta ketentraman dari mulai arah timur indonesia sampai
arah barat dan dari arah selatan ke utara tidak ada satu orangpun yang
menghalang-halangi, juga renungkanlah sesungguhnya telah menyebar markaz-markaz
islam di setiap penjuru negri yang mana manusia belajar dan memperdalam
agamanya, begitu juga renungkanlah oleh kalian begitu cintanya para
pemimpin-pemimpin kalian kepada dakwah maka demi Allah kalian berada di dalam
nikmat yang besar yang tidak di dapati di negri-negri arab dan islam lainnya,
maka apakah lagi yang kalian kehendaki dari aksi-aksi teror dan radikal ini?
apakah kalian berkehendak menghentikan dakwa-dakwah islam di negri kalian di
sebabkan aksi sebagian para pemuda di antara kalian? apa juga kalian menginginkan
untuk di tutupnya markaz-markz islam sebagaimana telah banyak di tutup sebagian
besar markaz di beberapa Negara selain Negara kalian?, ataukan kalian juga
menghendaki agar para penguasa lari dari dakwah dan du’at?, maka agungkan lah nikmat yang telah Allah
berikan kepada kalian di mana dakwah telah hidup di negri kalian maka jauhilah
tindakan terror dan tindak radikal kalian karna cara-cara tersebut tidak
mendatangkan kecuali bencana dan kerusakan.
Sebab-sebab munculnya
terorisme
dan cara pencegahannya
Sesungguhnya
mengetahui sebab yang meracuni para pemuda sehingga mengidap pemahaman
terorisme ini memudahkan kita untuk mengetahi sifat penyakit dan cara
pengobatannya, karena tidak mungkin seseorang bisa mengobati penyakit kecuali
setelah mengetahu sebab-sebabnya.
Akan
tetapi perlu di ketahui bahwa sebab-sebab terjadinya terorisme ini banyak
sekali, di mana satu dengan yang lainnya saling berkaitan oleh karenanya kita
tidak bisa hanya menyebutkan satu sebab saja tapi juga sebab-sebab yang lainnya
juga.di antaranya:
1. Faktor pemahaman/ pemikiran
Bahwa
sebab terbesar terjadinya sikaf ekstrim (berlebih-lebihan) , radikalisme,
terorisme adalah penyimpangan pemikiran dan
sesatnya pemahaman serta tercampur aduknya antara yang hak dan yang batil, dan
dari penyimpangan pemikiran sebabnya adalah:
- Al Jahlu (kebodohan)
karena
rata-rata yang terpengaruh paham ini bukan para penuntut ilmu bahkan di
belakang mereka tidak ada ulama, karena kejahilan dan kebodohan mereka inilah yang
menjadikan mereka meracuni orang lain dengan paham sesatnya.
- Salah didalam mengambil rujukan cara beragama
Kebanyakan
mereka para pelaku teror berguru kepada orang yang tidak memiliki ilmu, atau sebatas
saling tukar pikiran sesama mereka atau berpedoman kepada pemahaman yang khusus
yang ada pada mereka saja, karenanya mereka tidak pernah mengikuti arahan dan
petunjuk para ulama yang mumpuni keilmuaannya, bahkan sebagian mereka mencela para
ulama dan mengejeknya, bahkan membangkang serta membantah pendapat para ulama,
maka di haramkanlah bagi mereka ilmu yang bermanfaat yang di ambil langsung
dari cahaya kenabian dan kerasulan dan mereka terjerembab dalam kesesatan dan
berbicara atas Allah tanpa ilmu maka mereka sesat dan menyesatkan.
- Mengambil nas
(AlQura.an dan Sunnah) hanya dhohirnya saja.
Hanya mengambil nas (AlQura.an dan Sunnah)
semata-mata dhohirnya saja tanpa menggali fiqihnya dan juga tanpa mengambil
petunjuk mafhum, serta tidak berpatokan kepada kaidah-kaidah cara pengambilan
dalil dan pemahaman para ulama serta tidak mengambil udzur-udzur manusia. ini
adalah sebab terjadinya penyimpangan dan kesesatan, dan yang paling berbahaya
adalah ketika sudah melangkah kepada takfir (mudah mengkafir-kafirkan) dan
menghukum secara individu dan kelompok tanpa ada pemahaman dan tabayun
sebagaimana yang terjadi pada sebagain individu dan kelompok di masa sekarang
di mana mereka mengarahkan pengkafiran terhadap manusia tanpa dalil dari Al
Qur,an dan As-Sunnah serta menghalalkan darah dan harta kaum muslimin dan
merusak tatanan keamanan di rumah-rumah
mereka kemudian juga merusak fasilitas-fasilitas umum dan semuanya tidak
mendatangkan manfaat bagi manusia kecuali kerusakan besar pada masyarakat islam.
Dan telah datang dalil-dalil
tentang peringatan bahaya takfir (mudah mengkafir-kafirkan), dan ancamanya
sebagaimana sabda Rasulullah Shalaullahu laihi wasallam:
“Siapa saja yang berkata kepada Saudaranya, ‘’Wahai Kafir’’. Maka
sungguh salah satu dari keduanya akan mendapatkan predikat itu”. (HR.
Bukhari ).
Maka yang wajib bagi para pemuda adalah menuntut ilmu yang bermanfa’at dan mengambil ilmu dari para
masyayikh kibar, serta bagi pemerintah hendaklah memberi dorongan kepada anak-anak
bangsa untuk belajar agama yang benar, serta memberi peluang kepada para ulama
dan du’at untuk menyebarkan dakwah Al Haq, dan menganjurkan untuk membangun
markaz-markaz atau pesantren-pesantren yang sudah di ketahui ilmu dan manhajnya.
Dan kami hanya mendo’akan mudah-mudahan negri Indonesia yang
tercinta ini mendapatkan kejayaan, karena sesungguhnya dakwah kepada Allah
telah melintang dari barat ketimur dan dari utara keselatan tanpa ada yag mampu
menghalanginya, dan ini adalah nikmat Allah yang besar yang tidak di berikan
kepada negri-negri islam lainnya. saya meminta kepada Allah mudah-mudahan
nikmat ini di kekalkan dan mudah-mudahan juga para penguasa di negri ini di
arahkan kepada kebaikan di dunia dan akhirat.
- ketidak pahaman mereka
akan hukum bermuamalah dengan penguasa
sesungguhnya dalil-dalil syar’i
sangatlah banyak akan anjuran wajibnya mendengar dan ta’at kepada para pemimpin
atau penguasa dalam hal kebaikan. Serta anjuran bedo’a dan menasihati mereka.
Telah bersabda Rasulullah Shalaullahu laihi wasallam:
Dari Ubadah ibnu shomit Rodiallahu Anhu, Rasulullah Shalaullahu laihi wasallam memanggil kami, maka kami membai’at beliau, maka yang pertama kami berbaiat beliau adalah kewajiban atas
2. Faktor suasana politik
Saya sudah menyaksikan di beberapa Negara islam sebagian mereka
banyak yang menginginkan untuk kembali kepada ajaran islam, dan mengarahkan
manusia untuk mendalami agamanya dan sungguh telah banyak keberhasilan yang di
tempuh di mana salah satunya adalah banyaknya para penguasa dan pemimpin
mengarahkan media-media untuk menyampaikan dakwah-dawah islam kepada masyarakat bahkan sebagian mereka sampai
membangun markaz-markaz islam di Negara yang bukan Negara islam
Sebagaimana juga telah berhasil sebagian para ulama dan para du’at
serta muhsinin dari para penyandang dana kebajikan untuk menolong agama Allah,
tetapi keberhasilan ini belum merata kepada seluruh negri-negri islam terutama
bila negri tersebut undang-undangnya telah di bangun diatas politik,
perekonomian dan undang-undang barat, maka mereka akan menerima undang-undang
islam dengan berbagai syarat dan aturan yang ketat yang mengakibatkan di
jauhkannya manusia dari agamanya.
Dan tentu kondisi ini tidaklah baik dan terpuji karna akan
membangkitkan para pemuda yang memiliki semangat berjuang untuk islam menaruh
kecurigaan kepada para penguasanya dan memendam dalam-dalam perasan tidak terima
dengan para pemimpinnya sehingga akan menjadi bom waktu dan kalau sudah seperti
ini keadaannya, maka akan mudah terbentuk pemikiran terorisme untuk melakuakn
teror atau tindakan radikal sebagai satu ajaran yang di yakininya.
Maka yang harus di perbuat adalah hendaklah para penguasa yang
mengusai negri-negri islam untuk selalu mencintai agamanya dan memulyakannya
dan berupaya memperbaiki negrinya dan juga memungkinkan bekerjasama dengan para
ulama dan du’at untuk mentarbiyah kembali umat ini untuk kembali kepada
agamanya yang haq agar mendapatkan kejayaan diatas islam dan bisa menjauhkan
masyarakat dari paham terorisme dan radikalisme.
- Lalainya para pemimpin dalam tugas-tugas mereka dan apa yang
bisa memperbaiki rakyatnya
maka kewajiban bagi para pemimpin hendaklah kembali kepada apa
yang telah Allah ta’ala perintahkan dan hendaklah berlaku jujur dan amanah dan
menjaga agamanya serta terus memberikan nasihat kepada umat , berlaku jujur
terhadap rakyatnya, dan berupaya menampung aspirasi dan kehendak rakyatnya, dan
mewujudkan pemerintahan yang bersih, dan
mempermudah aturan-aturan bagi rakyatnya, menyebarkan ta,lim, menjaga akal dan
pemahaman sesat agar tidak masuk kepada rakyatnya dan lain sebagainya.
Maka ketika hal ini di lalaikan atau di tinggalkan oleh para
penguasa maka ini adalah pintu kehancuran bagi negaranya dan jalan kerusakan
bagi rakyatnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“kalian semua adalah para pemimpim dan akan di Tanya tentang tanggung jawab kepemimpinan
kalian”
- Kedzhaliman yang di lakukan orang yang seharusnya berlaku
adil di kalangan manusia inipun salah satu pemicu datangnya
kemarahan manusia dan masuknya faham radikasme, padahal kita bisa mencontoh
ketika umar bin khotob dan umar bin abdul aziz keduanya berlaku adil maka
keduanya merasa tentram.
- Tipu daya musuh dan kedzhaliman mereka terhadap kaum muslimin
Sesungguhnya permusuhan antara kebenaran dan kebatilan telah lama terjadi
dan itu akan senantiasa ada sejak Allah wariskan dunia ini kepada orang yang akan menempatinya , dan
semenjak di utusnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam makar
dan propaganda musuh kepada agama yang di bawanya dan kepada para pengikutnya
akan senatiasa ada dan tidak akan terputus. dan sungguh Allah telah menjelaskan
tentang sikap orang-orang kafir terhadap kaum muslimin Allah berfirman:
“Dan akan senantiasa terus menerus orang
kafir itu akan memerangi kalian sampai kalian mau kembali kepada agamanya
sekuat tenaga mereka”
Dan orang yang mau perpikir akan merenung
bahwa masyarakat islam sekarang hidup di dua keadaan keadaan terjajah oleh
musuh-musuhnya dan kedaan terdholimi oleh para penguasanya, sebagaimana yang
kita saksikan di negri palestina dimana mereka menghadapi musuh yang telah
melakukan penjajahan, penghinaan, pembunuhan dan pengeboman dan penghancuran.
Oleh karenanya musuh-musuh islam dalam hal ini adalah barat akan
berupaya keras melakukan upaya memasukan pemahaman terorisme ketubuh kaum
muslimin supaya mereka dengan leluasa masuk ke negri-negri islam untuk
mengirim-tentara-tentaranya dan merampas perekonomian islam secara dholim
Maka adalah hal yang tidak di ragukan bagi orang yang mau
memandang kedepan kepada keadaan umat islam terhadap musuh-musuhnya adalah
berhati-hati dari apa yang bisa memperluas penjajahan musuh kepada kaum
muslimin tetapi hal ini haruslah di perlukan dimana para penguasa dan rakyatnya
harus mengokohkan agamanya dan berupaya mendirikannya karena itulah pondasi
kemulya’an dan jalan keselamatan di dunia dan akhirat
Sebagai mana juga kita di anjurkan untuk mengambil sebab
diantaranya adalah menyatukan barisan dan kalimat di atas pondasi yang kuat
yang sesuai dengan tuntunan dan syari’at islam.
- kesalahan dalam memberi
hukuman kepada orang yang di tangkap dan di penjarakan dengan cara di siksa,
dihinakan atau di sengsarakan terlebih kepada orang yang belum
terbukti bersalah, atau memberi hukuman tidak setimpal dengan kesalahan atau
memberi hukuman dengan hukuman yang di larang secara syar’I, maka ketika ia
keluar dari penjara dan di bebaskan ada perasaan dendam dan buruk sangka kepada
penguasa, dan orang yang seperti ini akan mudah di masuki paham radikalisme
atau terorisme karena sudah ada dalam hatinya bibit dendam dan kebencian.
maka kewajiban yang harus di laksanakan adalah memperhatikan
kaidah-kaidah syar’I dan menjaga hak-hak manusia, karena secara hukum asal yang
tidak bersalah tidak boleh dijatuhi hukuman dan yang di hukum hendaklah di berikan hukuman yang setimpal dengan
kesalahannya. Sebagaiman juga wajib menjaga hak-hak orang-orang yang di
penjara dengan tidak melampaui batas atau menyakiti yang tidak sesuai dengan
syar’I. karena keadilan haruslah sesuai dengan tuntunan syari’at sehingga mampu
mengembalikan orang-orang jahat menjadi baik dan ketika kembali kepada
keluarganya atau masyarakatnya dia tidak di jauhi, di kucilkan atau dipandang
negatif atau juga tidak membawa paham radikalisme, kebencian dan dendam serta
melakukan kerusakan di muka bumi.
Pengaruh negatif sarana-sarana media
Sarana media di zaman sekarang ini adalah paling tepat dan cepat
untuk memberi pengaruh kepada pikiran, akhlak, dan kepribadian manusia dan
sangat mudah dalam membentuk pola pikir manusia karena kuatnya pengaruh yang di
pancarkannya.
Dan pada dasarnya asal sarana media dengan beragam bentuknya
hendaklah di sajikan dan di arahkan kepada yang bermanfaat, memberitakan fakta
yang benar tanpa di tambahi dan di kurangi, namun kenyataannya sarana-sarana
media yang ada justru sebaliknya malah memberikan kerusakan kepada umat.
Adapun kaitannya media ini mencetak suatu paham kekerasan atau
radikalisme dan terorisme, ketika beberapa media seperti surat kabar, televisi,
internet atau panggung-panggung sandiwara, cerita-cerita bersambung yang
berisikan hal-hal yang mengolok-olok islam dan pemeluknya atau mengejek
ajaran-ajaranya maka muncullah para pemuda yang memiliki semangat tinggi tapi
kurang dalam pembekalan ilmu agamanya mengadakan bantahan dengan keras yang terkadang
melewati batasan-batasan syar’I, maka terbentuklah paham radikalisme yang
mengakibatkan fitnah dan kerusakan dimuka bumi.
Maka kewajiban bagi kita adalah meluruskan sarana media dan diarahkan
kepada yang bermanfaat bagi manusia, agama dan dunianya, dan hendaklah
kata-kata yang keluar dari media tersebut adalah kata-kata yang membangun bukan
malapetaka yang menghancurkan supaya menghantarkan kepada kejayaan umat dalam
mentarbiah mereka dan memunculkan generasi-generasi yang terbaik, karena umat
hari ini sangat berhajat kepada kata-kata yang bijak, dakwah yang benar,
nasihat-nasihat yang bermanfaat untuk menyatukan barisan dan kalimat dan aman
dari makar musuh-musuh islam.
Begitu juga kewajiban bagi para pemegang kuasa di media-media yang ada agar berhenti untuk
tidak memberitakan atau menyiarkan ajaran ajaran sesat yang merusak aqidah kaum
muslimin, dan akhlak mereka, sebagai penjagaan terhadap agama dan memegang
amanah, serta menjadi alat penghubung nasihat untuk umat dan mencegah
sebab-sebab kejelekan dan kerusakan serta fitnah bagi umat.
3. Faktor ekonomi
Perekonomian adalah pondasi sebuah bangsa maka ketika terjadi kegoncangan
dalam perekanomian maka akan terjadi
keterpurukan bagi masyarakat dan bangsa, dan keterpurukan ini akan melahirkan
kekerasan dan tindakan negatif, dan kalau sudah demikin, pengarunya adalah akan
semakin menghambat laju pertumbuhan ekonomi pada negaranya dan ini akan di
manfaatkan oleh lawan politiknya untuk melakukan perlawanan tanpa perduli apa
akibat yang akan timbul dari
kerusakan-kerusakannya.
- Banyaknya pengangguran, sesungguhnya tersebarnya pengangguran
adalah penyakit dan racun bagi masyarakat, karena ini adalah pintu paling
bahaya, karena salah satu sebab timbulnya kerusakan adalah munculnya tindak
kekerasan atau teror, kriminal, kejahatan, penjarahan, perampokan dan lain-lain.
Maka tidak adanya pengambilan hak secara sempurna, dan tidak adanya lowongan
pekerjaan akan melahirkan tindakan radikal kepada para penguasanya baik dekat
ataupun jauh.
karena manusia akan terdorong untuk melakukan sesuatu tindakan
dikarenakan kelaparan dan kemiskinan dan itu tidak mungkin di bungkam kecuali
dengan uang, dan para pengangguran adalah sebab yang paling kuat munculnya tindakan
teror, karena di saat tertimpa kesempitan hidup, susahnya perekonomian,
mahalnya harga-harga di pasaran, di situlah ketika seseorang memasukan
pemikiran radikalisme dengan menanamkan rasa kebencian dan kemurkaan maka akan
mudah untuk di arahakan dalam melakukan aksi-aksi kekerasan.
Maka kewajiban Negara/pemerintah adalah berupaya memajukan
perekonomian rakyatnya dan berupaya mengurangi banyaknya kemiskinan dan
pengangguran dan menstabilkan kondisi ekonomi masyarakat agar anak-anak muda
tidak menjadi korban pemikira-pemikitan sesat ini.
4. Faktor sosial
Terpecahnya masyarakat dan tidak
bersatunya mereka akan berakibat seseorang tidak ada perhatian dan semangat
untuk membantu sesamanya maka kondisi seperti ini akan melahirkan semakin buruk
dan terpuruknya masyarakat , berbeda dengan masyarakat yang bersatu, dan adanya
keterikatan sesama mereka, akan melahirkan rasa adanya saling tolong-menolong
kepada sesamanya maka ketika salah satu terpisah dan terdholimi akan berupa untuk
di tolong dan di selamatkan dari kedzhaliman orang lain, sebagai mana
Rasulullah Shalaullahu laihi wasallam
bersabda:
“Tolonglah sodaramu yang berbuat dholim atau yang terdholimi”. Makna
hadits menolong orang yang dholim yaitu dengan cara mencegahnya dari perbuatan
dholim, dan keluarga yang bersatu akan sanggup menolongnya.
- beberapa pemuda hidup dalam keluarga yang memiliki
pemikiran-pemikiran ekstrim, radikal, dan keras, seperti keluarga jihadiyun
(orang-orang yang suka berjihad) maka sungguh mereka telah banyak menanamkan
pemikiran-pemikiran sesatnya kepada anak-anak muda didikannya, dan umumnya mereka
atau keluarga tersebut tidak mendalami ilmu yang sanggup untuk menolak syubhat
(kerancauan) pemikiran mereka, maka masuklah pemahaman dan pemikiran itu, dan telah membawa mereka kepada sebuah pemahaman
dan keyakinan cara beragama untuk melakukan pengingkaran dan perobahan (dengan
cara melakukan tindakan teror) menurut pemahaman mereka.
Maka kewajiban para ulama adalah memberi peringatan demi
terpeliharanya anak-anak bangsa dari sikap dan tindakan melampaui batas dan
sesat serta menyesatkan.
Sebagaimana pula tugas dari para ulama dan para penuntut ilmu
adalah untuk membentengi umat dari pemahaman yang sesat dengan cara
menyampaikan hujjah dan keterangan dan membongkar kerancuan pemikiran mereka,
ataupun melakukan dialog dengan mereka dengan cara yang baik, sebagai salah
satu tugas penting dan nasihat untuk umat dan demi terpeliharanya lingkungan
dari unsur-unsur penyimpangan dan kesesatan
5. Faktor kepribadian (kejiwaan)
Tindakan atau prilaku Kekerasan para pemuda sesungguhnya muncul dari
beberapa latar belakang, karena faktor kejiwaan, pemikiran , ataupun lingkungan,
yang berlangsung cukup lama dengan
tingkatan yang berbeda-beda. maka ada sebagian para pemuda yang mudah
terpengaruh baik terpengaruh kepada sikap suka meremeh-remehkan ataupun
terpengaruh kepada sikap keras dan radikal yang berlebihan, dan pengaruh buruk
seperti ini sangat memerlukan bimbingan-bimbingan terutama bimbingan agama bagi
para pemuda dari markaz-markaz ilmu dan yang lainnya. untuk menyibukan mereka
dengan hal-hal yang bermanfa’at dan demi terjaganya akal dan jiwa mereka.
Maka dengan demikian para pemuda akan tumbuh menjadi pemuda-pemuda
yang baik mampu mengambil yang bermanfa’at untuk mereka dan dapat menghindarkan
mereka dari pemikiran-pemikiran sesat, dan tindakan-tindakan buruk.
Maka selayaknya memberikan sumbangan atau bantuan untuk terciptanya
pendidikan-pendidikan bagi kaum muda sangat di harapkan, karena hal itu salah
satu sarana membina anak-anak bangsa menuju kehidupan yang lebih baik dan dapat
mewujudkan kebahagian bagi mereka dan masyarakatnya.
6. Faktor tarbiyyah
(pendidikan)
Sedikitnya panutan dari orang-orang baik yang ikhlas yang dengan
sebab mereka bisa mengembalikan umat ini kepada hal-hal yang bermanfaat,
diridhoi Allah ta’ala, dan tertanamnya kecintaan kepada agama dan bangsanya
menyebabkan kerusakan fatal dan tidak mau ruju’ atau kembalinya kepada sumber
yang benar dan contoh yang baik
Maka yang semestinya di lakukan adalah tugas para orang tua dan
pengajar untuk memberikan contoh yang baik kepada anak-anak didiknya
dengan mendidik mereka dengan pendidikan
yang membawa mereka kepada keimanan yang sesungguhnya dan mengajarkan akhlak
yang terpuji dan mengarahkan kepada islam yang bersih dari sikap ekstrim dan
meremehkan. waullahu A’lam
Di terjemahkan oleh ust. Abu Humairoh dari dauroh syaikh syadi'
Bagus sekali ustad pembahasannya.
BalasHapus