Allah Ta'ala berfirman:
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ
“Ingatlah
pada-Ku, maka Aku akan mengingat kalian.” (QS. Al Baqarah: 152).
Ibnul Qayyim mengatakan, “Seandainya tidak ada keutamaan dzikir selain yang disebutkan dalam ayat
ini, maka sudahlah cukup keutamaan yang disebut.”
Allah
Ta’ala
mengancam bagi orang yang tidak mau
mengingatnya, dengan melupakannya di dunia dan akhirat
وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ
فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ أُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada
Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka Itulah
orang-orang yang fasik.” (QS. Al Hasyr: 19)
Allah sebut dalam ayat,
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ
“Ingatlah pada-Ku, maka Aku akan mengingat kalian.” (QS. Al Baqarah: 152). Ibnul Qayyim mengatakan, “Seandainya tidak ada keutamaan dzikir selain yang disebutkan dalam ayat ini, maka sudahlah cukup keutamaan yang disebut.”Dari artikel '51 Keutamaan Dzikir — Muslim.Or.Id'
Dzikir-dzikir selepas shalat wajib
1. Membaca:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ أَسْتَغْفِرُ اللهَ
أَسْتَغْفِرُ اللهَ
اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ
اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ
“Ya
Allah, Engkau pemberi keselamatan, dan dariMu keselamatan, Maha Suci Engkau,
wahai Tuhan Yang Pemilik Keagungan dan Kemuliaan. (HR. Muslim 1/414, no. 591)
2. Membaca:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيْرٌ, اللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ
وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
“Tiada Rabb yang berhak disembah selain
Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya puji dan bagi-Nya
kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang mencegah
apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang memberi apa yang Engkau cegah. Tidak
berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya (selain iman dan amal shalihnya
yang menyelamatkan dari siksaan). Hanya dari-Mu kekayaan dan kemuliaan.” HR.
Bukhari 1/255, no. 844 dan Muslim 1/414, no. 593.
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيْرٌ، لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ، لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ
الثَّنَاءُ الْحَسَنُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ
وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ
Tiada Rabb (yang berhak disembah) kecuali
Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan dan pujaan.
Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali (dengan
pertolongan) Allah. Tiada Rabb (yang hak disembah) kecuali Allah. Kami tidak
menyembah kecuali kepadaNya. Bagi-Nya nikmat, anugerah dan pujaan yang baik.
Tiada Rabb (yang hak disembah) kecuali Allah, dengan memurnikan ibadah
kepadaNya, sekalipun orang-orang kafir sama benci.” HR. Muslim 1/415, no. 594
4. Membaca:
سُبْحَانَ اللهُ , اَلْحَمْدُ
لِلَّهِ , اَللهُ أَكْبَرُ
masing masing tiga puluh tiga kali, Kemudian
dilengkapi menjadi seratus dengan membaca,
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيْرٌ
"Tidak ada Rabb (yang berhak
disembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya
kerajaan. BagiNya pujaan. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu" HR.
Muslim 1/418, no. 597.
5. Membaca surat Al-Ikhlaash, Al-Falaq dan An-Naas satu kali setelah shalat Zhuhur, ‘Ashar dan ‘Isya`. Adapun setelah shalat Maghrib dan Shubuh dibaca tiga kali. (HR. Abu Dawud 2/86 dan An-Nasa`iy 3/68, lihat Shahiih Sunan At-Tirmidziy 2/8, lihat juga Fathul Baari 9/62)
6. Membaca ayat kursi yaitu surat
Al-Baqarah:255
Barangsiapa membaca ayat ini setiap
selesai shalat tidak ada yang dapat mencegahnya masuk jannah kecuali maut. (HR.
An-Nasa`iy dalam ‘Amalul yaum wal lailah no.100, Ibnus Sunniy no.121 dan
dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albaniy dalam Shahiihul Jaami’ 5/339 dan Silsilatul
Ahaadiits Ash-Shahiihah 2/697 no.972)
Rasulullah
shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَرَأَ آيَةَ
الْكُرْسِي دُبُرَ كُلِّ صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُوْلِ الْجَنَّةِ
إِلاَّ أَنْ يَمُوْتَ
“Barang
siapa yang membaca Ayat Kursi setiap selesai menunaikan shalat
fardhu (wajib), maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga
selain kematian.” (Sahih; H.R. Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jamul Kabir, no. 7532,
Al-Jami’ush Shaghir wa Ziyadatuhu, no. 11410)
Uqbah
bin Amir radhiallahu
‘anhu berkata,
أَمَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَقْرَأَ بِالْمُعَوِّذَاتِ دُبُرَ كُلِّ
صَلَاةٍ
“Rasulullah
shallallahu
‘alaihi wa sallam memerintahkanku agar membaca surat Al-Mu’awwidzat
(Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas) setiap selesai menunaikan shalat.” (Sahih; H.R. Abu Daud, no. 1523; Shahih Sunan Abi
Daud, no. 1348)
7. Membaca:
اللَّهُمَّ أَعِنِّيْ عَلَى ذِكْرِكَ
وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Do’a ini bisa dibaca setelah tasyahhud
dan sebelum salam atau setelah salam. (‘Aunul Ma’buud 4/269)
8. Membaca:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
“Tiada Rabb yang berhak disembah kecuali
Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya, bagiNya kerajaan, bagi-Nya segala
puja. Dia-lah yang menghidupkan (orang yang sudah mati atau memberi roh janin
yang akan dilahirkan) dan yang mematikan. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala
sesuatu.” HR. Tirmidzi (5/515, no. 3474), Ahmad 4/227
Dibaca sepuluh kali setelah shalat
Maghrib dan Shubuh. (HR. At-Tirmidziy 5/515 dan Ahmad 4/227, lihat takhrijnya
dalam Zaadul Ma’aad 1/300)
9. Membaca:
10. Membaca:
اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِك أَنْ
أُشْرِكَ بِك وَأَنَا أَعْلَمُ وَأَسْتَغْفِرُك لِمَا لَا أَعْلَمُ
"Ya Allah, sesungguhnya aku
berlindung kepada-Mu dari perbuatan syirik (menyekutukan-Mu) sedangkan aku
mengetahuinya. Dan aku memohon ampun kepada-Mu terhadap kesyirikan yang tidak
aku ketahui." (HR. Ahmad dan Shahih Abi Hatim serta yang lainnya, shahih)
10. Membaca:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا
نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepadaMu
ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal dan amal yang diterima.” (Dibaca
setelah salam shalat Shubuh" HR. Ibnu Majah no. 925 dan selainnya"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar