MUQODDIMAH
Segala
Puji hanya milik Alloh, kita memuji-Nya,meminta pertolongan dan mohon ampunankepada-Nya. Dan kita berlindung kepada Allohdari
kejelekan-kejelekan jiwa kita, dan keburukan-keburukan
amalan kita. Barang siapa yang diberipetunjuk oleh Alloh maka tidak ada
yang mampumenyesatkannya. Dan barang siapa
yang disesatkan-Nya maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.Dan aku
bersaksi bahwa tidak ada yang berhakuntuk disembah kecuali Alloh dan aku
bersaksi bahwaMuhammad itu adalah hamba dan utusan-Nya.
“
Hai orang-orang yang beriman! Bertakwalah
kalian kepadaAlloh dengan sebenar-benar takwa dan janganlahsekali-kali
kalian mati melainkan dalam keadaanIslam” (QS. Ali Imron:102)“
Hai
sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu
dari diri yang satu, dan dari padanya Alloh menciptakan istrinya;
dan dari keduanya Alloh memperkembangbiakan laki-laki dan perempuan
yang banyak. Dan bertakwalah kepada Alloh yang dengan (mempergunakan)
nama-Nya kamu saling meminta satu dengan yang lain, dan
(peliharalah) hubungan silaturahim.
Sesungguhnya Alloh selalu menjaga dan mengawasi kamu ”. (QS.
An-Nisa: 1).
Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Alloh dan katakanlah
perkataan yang benar, niscaya Alloh memperbaiki bagimu amalan- amalanmu
dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barang siapa mentaati Alloh dan
Rosul-Nya, maka sesungguhnya ia telah
mendapat kemenangan yang besar ”. (QS: Al-Ahzab: 70-71)
Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalahKitab Alloh dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk
Muhammad Shollallohu alaihi was sallam danseburuk-buruk
perkara adalah yang diada-adakan.Dan setiap yang diada-adakan (dalam
agama) adalah bid’ah, dan setiap
kebid’ahan adalah sesat, dan setiap kesesatan di neraka
Fenomena perdukunan hari ini...............................
Belakangan ini fenomena perdukunan dan
ramalan semakin marak terjadi di tanah air yang jelas jelas penduduknya
mayoritas beragama Islam. Kalau dulu fenomena ini terbilang tabu dan sangat
tertutup sehingga untuk mencari seorang dukun dan mendatanginya saja harus
mencari keperbatasan perbatasan desa, gunung, dan hutan, namun sekarang ini
seolah para dukun telah mendapatkan hati di masyarak islam untuk tampil dengan
berani tanpa ada beban dan tanpa kendali dari pihak manapun. Sebagai bukti kita
bisa melihat iklan iklan baik di media cetak ataupun elektronik semakin
terang terangan para dukun
mempropagandakan pertunjukan sihir dan perdukunannya bahkan mendapatkan
tepuk tangan yang meriah seolah olah masyarakat mengiyahkan kesyirikan yang
mereka lakukan dan ini adalah musibah terbesar bagi islam dan umat islam di
zaman sekarang.
Belakangan ini kita di hebohkan setelah menyaksikan di beberapa media dihiasi dengan
berita-berita sejumlah artis yang menggugat mantan 'guru spiritual'nya. Sebutan
guru spiritual itu sepintas tampak bagus, padahal sesungguhnya yang dimaksudkan
dengan istilah itu adalah dukun, paranormal atau peramal. Karenanya tidak
berlebihan jika Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak masyarakat untuk
menjadikan kasus yang menghebohkan ini menjadi momentum untuk melepaskan diri
dari perdukunan.
Rasululah shallallahu 'alaihi wasallam berabad
yang silam telah mengingatkan umatnya akan bahaya perdukunan dan dunia ramalan.
Bahkan, sekedar mendatangi mereka dengan menanyakan sesuatu, bukan untuk
mendakwahi mereka, bisa membuat shalat kita selama 40 hari sia-sia alias tidak
diterima dan ini hukum teringan bagaimana yang terberat?, akan tetapi banyak masyarakat
kita yang tidak memahami bahayanya sehingga masih banyak saja orang orang yang
berbondong bondong datang ke pak dukun dari berbagai kalangan baik menanyakan
karirnya, rizkinya, jodohnya, jabatannya dan lain lain, padahal kalaulah mereka
mengetahu bahanya tentu mereka tidak akan mendatanginya, berikut beberapa
bahaya mendatangi dukun, mudah mudahan dengan mengetahi bahayanya kita bisa
menghindarinya amin...
Bahaya perdukunan
Di antara bahaya bahaya perdukunan
adalah:
§
Shalatnya 40 hari tidak di terima
مَنْ أَتَى عَرَّافاً فَسَأَلَهُ عَنْ شَيْءٍ
لَمْ تُقبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِيْنَ يَوْماً
“Barang siapa mendatangi ‘Arrof
(peramal) dan menanyakan sesuatu kepadanya, tidak akan diterima sholatnya
selama empat puluh hari”. { HR Muslim}
§
Ia telah kufur dengan syari'at yang di
bawa Rasulullah sholallohu alaihi wassalam
مَنْ أَتَى كَاهِناً فَصَدَّقَهُ بِمَا
يَقُوْلُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
Barang siapa yang mendatangi kahin
(dukun) dan membenarkan apa yang yang ia katakan maka sungguh telah kafir
terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad sholallohu alaihi wasalam » (
HR Abu Dawud )
Dalam riwayat yang lain:
مَنْ أَتَى عَرَّافاً أَوْ كَاهِناً
فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُوْلُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
Barang siapa yang mendatangi tukang
ramal atau dukun kemudian membenarkan apa yang ia katakan, sungguh ia telah
kafir terhadap yang diturunkan kepada Muhammad sholallohu alaihi
wassalam. (Dikeluarkan oleh empat ahlu Sunan (Nasa’i, Turmudzi, Abu Daud
dan Ibnu Majah) dan dishohihkan oleh Hakim)
§
Ia di pecat atau di keluarkan dari
golongan yang selamat
عن عمران بن الحصين رضي الله عنه قال : قال
رسول الله : لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَطَيَّرَ أَوْ تُطُيِّرَ لَهُ أَوْ
تَكَهَّنَ أَوْ تُكُهِّنَ لَهُ أَوْ سَحَرَ أَوْ سُحِرَ لَهُ وَمَنْ أَتَى
كَاهِنًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُوْلُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
Dari Imron bin Hushain rodiallohu anhu
ia berkata, Rasululloh sholallohu alaihi wassalam bersabda : « bukan
dari golongan kami orang yang menentukan nasib sial dan untung berdasarkan
burung dan lainnya, yang bertanya dan yang menyampaikannya, atau yang
melakukan praktek dukun dan yang didukuni atau yang menyihir atau yang
meminta bantuan sihir, dan barang siapa yang mendatangi kahin(dukun)
dan membenarkan apa yang ia katakan, maka sesungguhnya ia telah kafir pada apa
yang diturunkan kepada Muhammad sholallohu alaihi wassalam » ( HR Bazzar
dengan sanad Jayyid) .
§
Ia tidak akan mendapatkan
keselamat di akhirat
Imran bin Hushain radhiyallahu 'anhu
meriwayatkan kesaksiannya tentang bagaimana sikap Rasulullah terhadap
jimat-jimat semacam itu.
أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- أَبْصَرَ عَلَى عَضُدِ رَجُلٍ حَلْقَةً أُرَاهُ قَالَ مِنْ صُفْرٍ فَقَالَ وَيْحَكَ مَا هَذِهِ . قَالَ مِنَ الْوَاهِنَةِ قَالَ أَمَا إِنَّهَا لاَ تَزِيدُكَ إِلاَّ وَهْناً انْبِذْهَا عَنْكَ فَإِنَّكَ لَوْ مِتَّ وَهِىَ عَلَيْكَ مَا أَفْلَحْتَ أَبَداً
Bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam melihat seorang laki-laki memakai gelang kuningan di tangannya, maka
beliau bertanya, "Apakah ini?" Orang itu menjawab, "penangkal
sakit." Nabi pun bersabda, "Lepaskanlah itu, karena ia hanya akan
menambah kelemahan pada dirimu; sebab jika kamu mati dan gelang itu masih ada
pada tubuhmu, maka engkau tidak akan beruntung selama-lamanya" (HR. Ahmad),
dalam riwayat Imam Ahmad yang terdapat pada Musnadnya, Rasulullah shallallahu
'alaihi wassallam bersabda:
مَنْ تَعَلَّقَ تَمِيمَةً فَلاَ أَتَمَّ اللَّهُ لَهُ وَمَنْ تَعَلَّقَ وَدَعَةً فَلاَ وَدَعَ اللَّهُ لَهُ
Barangsiapa menggantungkan tamimah,
semoga Allah tidak mengabulkan keinginannya. Dan barangsiapa menggantungkan
wada'ah, semoga Allah tidak memberi ketenangan padanya. (HR. Ahmad)
Catatan: Tamimah adalah sesuatu yang
digantungkan di leher anak-anak sebagai penangkal penyakit dan pengaruh jahat
orang yang dengki dan sebagainya. Sedangkan wada'ah adalah sesuatu yang diambil
dari laut semisal kerang yang digunakan sebagai jimat.
§
Membawa kehancuran dan kebinasaan dunia
dan akhirat
اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ
قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا هُنَّ قَالَ الشِّرْكُ بِاللَّهِ وَالسِّحْرُ...
“Jauhilah tujuh perkara yang
membinasakan,(Para shahabat) berkata: “Apakah itu wahai Rasulullah?”
Rasulullah, bersabda: “Syirik kepada Allah dan sihir……….” (HR. Al-Bukhari,
5/294, Muslim no. 89 dari shahabat Abu Hurairah).
§
Terjerumus kepada kesyirikan yang
merupakan dosa terbesar
مَنْ تَعَلَّقَ تَميمَةً فَلَا أَتَمَّ اللهُ لَهُ، وَمَنْ تَعَلَّقَ
وَدْعَة فَلَا وَدَعَ اللهُ لَهُ، وَفِي رِوَايَةٍ: مَنْ تَعَلَّقَ تَميمَةً
فَقَدْ أَشْرَكَ
“Barangsiapa yang menggantungkan tamimah, niscaya Allah tidak
akan mengabulkan keinginannya, dan barangsiapa yang menggantungkan
wad’ah, niscaya Allah tidak akan memberi ketenangan pada dirinya.” (HR. Ahmad)
Dalam riwayat lain (disebutkan), “Barangsiapa yang menggantungkan tamimah,
sungguh dia telah berbuat syirik.”
Catatan: perdukunan termasuk
dalam kesyirikan dipandang dari dua sisi:
Sihir mempergunakan syetan,
menggantungkan diri kepadanya, mendekatkan diri dengan segala apa yang mereka
inginkan dalam rangka berkhidmat kepada tukang sihir. Sihir termasuk ilmu yang
diajarkan oleh syetan sebagaimana firman Allah Azza Wajalla: "
وَلَٰكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا
يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ
'Hanya syaitan-syaitan itulah yang kafir
(mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia….." (QS. Al
Baqarah: 102)
Di dalam sihir terdapat pengakuan
mengetahui perkara yang ghaib yang hanya di ketahui Allah saja, Namun mereka sok
tahu alam ghaib dengan menukar (kitab Allah) dengan sihir, sebagaimana
firmannya:
وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا
لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۚ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ ۚ
لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
"…. Demi, sesungguhnya mereka telah
meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu,
tiadalah baginya keuntungan di akhirat dan amat jahatlah perbuatan mereka
menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui" (QS. Al Baqarah:
102.)
Aisyah Radhiyallahu 'Anha berkata:
"Barangsiapa menyangka bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bisa
memberi tahu apa yang bakal terjadi besok pagi, maka ia benar-benar telah
berdusta besar kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala karena Allah telah berfirman:
Katakanlah: "Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui
perkara yang ghaib, kecuali Allah", dan mereka tidak mengetahui bila
mereka akan dibangkitkan. (QS. An Naml: 65)
§
Bisa membatalkan keislaman dan ini
bahaya yang paling parah
Syaikh Muhammada bin
Abdul wahhab ketika menyebutkan sepuluh dari pembatal pembatal keislaman
seseorang, beliau menyebutkan salah satunyaadalah perbuatan Sihir, termasuk di
dalamnya sihir ash-shorfu (merubah seseorang dari sesuatu yang dicintainya
menjadi yang dibencinya) atau sihir al-athfu (mendorong seseorang
dari sesuatu yg dibencinya menjadi dicintainya/pelet dan semacamnya,) Allah
ta'ala berfirman:
وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ
عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَانَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَٰكِنَّ الشَّيَاطِينَ
كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ
بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَا
إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا
يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ ۚ وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ
مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا
يَنْفَعُهُمْ ۚ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ
خَلَاقٍ ۚ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
Allah Ta’ala berfirman, “Dan mereka mengikuti apa
yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan
bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak
mengerjakan sihir), akan tetapi justru setan-setan itulah yang kafir
(mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang
diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut.
Keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan:
“Sesungguhnya kami hanyalah cobaan (kepada kamu) sebab itu janganlah kamu
kafir”. Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir
itu, mereka dapat memisahkan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan
mereka itu (ahli sihir) tidak bisa memberi mudharat dengan sihirnya kepada
seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak
memberikan mudharat kepada mereka dan tidak pula memberi manfaat kepada mereka.
Sungguh mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (Kitab Allah)
dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah
perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka Mengetahui.” (QS.
Al-Baqarah: 102)
Kesyirikan dalam dunia perdukunan
Kenapa perdukunan di larang keras dalam islam? jawabannya karena
dunia ini masuk keranah kesyirikan dan
para pelakunya layak dapat julukan musyrik. Itu di sebabkan beberapa perkara di
antaranya:
§
Didalam dunia perdukunan ada praktek-praktek penghambaan kepada
iblis dan setan
Berkata syaikhul islam ibnu taimiyyah ketika
menjelaskan keridhoan dukun kepada para jin : "apa bila seseorang telah
bersentuhan dengan najis dan kotoran yang di di senangi setan, atau berdiam
diri di dalam wc atau tempat kotor yang selalu di tempati setan, atau ia makan
ular, kala jengking dan hewan yang sejenisnya, atau memakan telinga anjing, dan
meminum air kencing dan najis yang sangat di sukai setan, maka mereka itu
adalah wali setan bukan wali Allah (majmu fatawa 11/216)
Merebut hak yang seharusnya di berikan kepada Allah di palingkan
kepada iblis dan setan
§
Dalam dunia perdukunan, sangat
ma'ruf adanya syarat syarat yang
membahayakn tauhid
Biasanya sebaian syarat yang di tawarkan
kepada pasiennya adalah memalingkan bentuk bentuk ibadah yang seharusnya di
tujukan kepada Allah ta'ala ia palingkan kepada setan dan jin yang membantunya,
sebut saja seperti sujud, ruku’, nadzar,
menyembelih biatang, takut, mengharap, tawakkal dan lain-lain, dan ini
merupakan kesyirikan yang nyata.
§
Menghinakan dan merendahkan ayat-ayat suci Al-qur’an.
Di antara pekerjaan dukun untuk memuluskan
aksinya maka mereka akan melakukan beberapa syarat salah satunya adalah
menghinakan ayat ayat suci Al Qur'an dengan cara di lumuri darah haid, atau benda-benda
najis dan kotoran, atau melempar ayat kursi di wc dan menginjak-injaknya,
sebagai bentuk penghinaan dan perendahan kepada ayat ayat suci dalam rangka
penghambaan kepada iblis dan setan
§
Mengaku ngaku tahu yang ghaib.
Dalam hal ini para dukun telah merampas
kekhususan kekhususan yang hanya boleh
di miliki Allah ta'ala semata, yaitu pengetahuan tentang alam gaib, maka
barang siapa yang berserikat dalam hal yang merupakan kekhususan bagi Allah
ta'ala maka ia telah menjadi sekutu dan tandingan bersama Allah ta'ala, dan ini
adalah kesyirikan.
§
Di tambah melakukan hal-hal yang haram seperti membunuh,
memisahkan dua orang yang saling mencintai, memecah belah hubungan di anatara manusia
dan lain-lain.
Tingkatan
tingkatan perdukunan
Di sini kita akan mengenal beberapa
istilah bagi para dukun, di mulai dengan dukun kelas rendah sampai dukun paling
parah
v
‘Arraaf
Kata ‘arraf disebut oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya
مَنْ أَتَى عَرَّافاً فَسَأَلَهُ عَنْ شَيْءٍ
لَمْ تُقبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِيْنَ يَوْماً
“Barang siapa mendatangi ‘Arrof
(peramal) dan menanyakan sesuatu kepadanya, tidak akan diterima sholatnya
selama empat puluh hari”. { HR Muslim}
Imam al-Khoththaby menyebutkan bahwa ‘arraf adalah
orang yang mengaku mengetahui barang yang dicuri, tempat orang hilang atau yang
semisalnya. Yakni mengetahui secara gaib hal-hal yang sedang dan tengah
terjadi.
v
Kahin
Kata kahin terkadang memiliki makna yang
sama dengan ‘arraf sebagimana di sebut dalam hadits:
مَنْ أَتَى عَرَّافاً أَوْ كَاهِناً
فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُوْلُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
Barang siapa yang mendatangi tukang ramal
atau dukun kemudian membenarkan apa yang ia katakan, sungguh ia telah kafir
terhadap yang diturunkan kepada Muhammad sholallohu alaihi
wassalam. (Dikeluarkan oleh empat ahlu Sunan (Nasa’i, Turmudzi, Abu Daud
dan Ibnu Majah) dan dishohihkan oleh Hakim)
Akan tetapi
kata kahin juga memiliki definisi yang khusus seperti yang di sebut dalam
hadits berikut:
مَنْ أَتَى كَاهِناً فَصَدَّقَهُ بِمَا
يَقُوْلُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
Barang siapa yang mendatangi kahin
(dukun) dan membenarkan apa yang yang ia katakan maka sungguh telah kafir
terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad sholallohu alaihi wasalam » (
HR Abu Dawud ) Dalam riwayat yang lain:
Menurut al-Khoththaby, perbedaan istilah ‘arraf dan
kahin adalah:
‘arraf itu dukun yang mengaku bisa menebak kejadian
yang telah dan sedang terjadi,
sedangkan kahin adalah orang yang mengaku mengetahui
yang ghaib dan mengabarkan berdasarkan “wahyu” dari setan. Biasanya dia berkata
, “akan terjadi peristiwa ini dan itu …. Pada hari ini dan itu …”
Kedua orang tersebu ('Arraf dan Kahin) telah
menjalin hubungan dengan setan-setan yang akan memberitahukan kepadanya berita
yang akan datang dari langit. Setan-setan itu mencuri berita dari langit,
selanjutnya dukun tersebut membubuhkan kebohongan-kebohongan pada berita itu
dan menyampaikannya kepada manusia. Apabila sesuatu yang dia kabarkan
benar-benar terjadi maka manusia akan mempercayainya sebagai orang yang tahu
sesuatu yang ghaib.
v
Munajjim (Ahli Nujum)
Ahli nujum adalah orang yang menghubung-hubungkan
penomena perbintangan dengan kejadian-kejadian di bumi. Artinya seorang ahli
nujum itu mengkaitkan fenomena yang telah atau akan terjadi di bumi dengan
letak dan posisi bintang-bintang, waktu terbit dan tenggelamnya serta yang
semisalnya. Termasuk ramalan bintang.
Perbuatan ini termasuk satu jenis sihir dan
perdukunan.
عن ابن عباس ، أن
رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : من اقتبس علما من النجوم،اقتبس
شعبة من السحر زاد ما زاد
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwasanya
Rasulullah saw bersabda; “Barang
siapa yang mengutip satu ilmu dari ilmu perbintangan, berarti dia telah
mengutip satu cabang dari ilmu sihir.” (HR Abu Daud, Ibnu Majah,
dan Ahmad)
Munajjim diharamkan karena karena beberapa perkara:
Sok tahu yang ghaib, padahal tidak ada yang
mengetahui keghaiban di langit maupun di bumi melainkan Allah ta'ala semata.
Menyandarkan perkara berdasar pada ketidakpastian
yang tidak ada hakikat kebenarannya sama sekali.
Sejatinya tidak ada korelasi antara apa yang
terjadi di bumi dengan apa yang terjadi di langit. Dulu ada keyakinan jahiliyah
bahwa gerhana matahari dan bulan tidak lain sebagai pertanda kematian seorang
yang agung. Maka ketika Ibrahim putra nabi Muhammad shalaullahu a’alaihi
wasallam. Nabi menggugurkan keyakinan tersebut, beliau bersabda, “sesungguhnya
matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Keduanya
tidak mengalami gerhana karena meninggal atau hidup(lahir)nya seseorang”.
Hukum mempelajari ilmu nujum:
Syirik akbar apabila dipercaya bahwa
bintang-bintang itu ikut mengatur rangkaian kejadian di alam semesta.
Di perbolehkan manakala mempelajarinya untuk
menjadikan terbitnya bintang sebagai petunjuk akan masa, musim, waktu
penyemaian, dan panen, serta yang semisalnya. dipergunakan untuk urusan-urusan
duniawi.
Fardu kiayah atau bisa fardu 'ain jika mempelajari
ilmu tersebut untuk mengetahui waktu-waktu sholat, arah kiblat, dan semisalnya
yang termasuk perkara-perkara yang disyariatkan.
v
Sahir (tukang sihir, pelet, santet dan tenung)
Sihir secara bahasa berarti sesuatu yang halus dan
lembut sebabnya. Disebut sihir karena ia terjadi dengan perkara yang
tersembunyi yang tidak terjangkau oleh penglihatan manusia.
Sedangkan menurut syariat sihir
adalah ‘azimah, Ruqyah, buhulan (tali), ucapan, obat-obatan dan asap
kemenyan. Sihir memiliki hakikat. Di antaranya ada yang mempengaruhi jiwa dan
badan, sehingga membuat orang sakit, membunuh, memisahkan antara suami dengan
istrinya, dan semua itu terjadi dengan taqdir kauniyah Allah Subhanahu
waTa’ala. Ia adalah perbuatan setan.
Dan sebagian besar dari padanya tidak dapat
diperoleh kecuali melalui syirik dan mendekatkan diri kepada ruh-ruh jahat
dengan sesuatu yang disenanginya, serta mendapatkan pelayanan (khidmah)nya
dengan menyekutukannya kepada Allah Subhanahu waTa’ala. Karena itu pembawa
Syariat menyebutkan bersama dengan syirik. Nabi shallallaahu ‘alaihi
wasalam bersabda:
اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ
قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا هُنَّ قَالَ الشِّرْكُ بِاللَّهِ وَالسِّحْرُ...
“Jauhilah tujuh perkara yang
membinasakan,(Para shahabat) berkata: “Apakah itu wahai Rasulullah?”
Rasulullah, bersabda: “Syirik kepada Allah dan sihir……….” (HR. Al-Bukhari,
5/294, Muslim no. 89 dari shahabat Abu Hurairah).
Sumber ilmu para
dukun
Imam Bukhary dalam sahihnya meriwayatkan
dari Aisyah radliyallahu’anha, beliau berkata :” orang-orang bertanya kepada
Rosulullah sallallahu ‘alaihi wasallam tentang para dukun. Maka beliau menjawab
:” tidak ada apa-apanya “. Maka para sahabat berkata :” Ya Rosulallah, mereka
kadang – kadang bisa menceritakan sesuatu yang benar kepada kami “. Maka
Rosulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam menjawab :
تلك الكلمة من الحق يخطفها الجني فيقرها في
أذن وليه فيخلطون معها مئة كذبة
“Kalimat tersebut berasal dari
kebenaranyang dicuri dari seorang jin (dari langit), kemudian dituangkan
kedalam telinga walinya (dukun), maka mereka mencampurkan kalimat yang berisi satu
kebenaran tersebut dengan seratus kebohongan “. (no 5762).
Perhatikan baik baik hadits di atas
ini, sangat jelas membuka kedok dan rahasia "keampuhan" dukun yang
banyak mengecoh orang-orang yang menyandarkan harapan, keselamatan dan
kebahagiaan hidupnya kepada selain Allah. Dalam hadits ini terungkap pula
teka-teki di balik kemampuan dukun yang terkadang dapat menebak peristiwa yang
akan terjadi, ternyata sumber ilmu yang di miliki para dukun adalah iblis dan
setan
Senjata para
dukun
v
Mantera
Dukun tidak bisa bereaksi melainkan
dengan mantera. Mantera-mantera yang diucapkan orang ketika hendak mencari
kesaktian, ketika hendak mendatangkan kesaktian, juga menjadi rapal orang untuk
mencapai tujuan atas perintah dukun, tentu dibumbui dengan ritual syirik yang
lain. Inti dari mantera adalah do’a kepada jin atau menyerunya agar supaya
menolongnya, maka bunyi manteranya tergantung maksud dari si pemohon.
v
Jimat Pusaka
Hampir setiap dukun memiliki pegangan
atau pusaka, yang biasanya diistilahkan oleh orang jawa dengan cekelan,
gembolan, inilah yang dinamakan jimat. Jimat adalah benda-benda keramat tidak
saja berbentuk benda mati, makhluk hidup pun ada yang dikeramatkan seperti
kerbau putih, burung pelatuk bawang, ayam cemani dan lain sebagainya.
v
Rajah dan Wifiq
Barang inilah yang paling banyak dijual
oleh para dukun terutama dukun putih, dukun yang berpakaian ustadz. Sebenarnya
rajah termasuk bagian dari jimat, hanya saja, penggunaan istilah rajah lebih
khusus dan biasanya berupa tulisan-tulisan yang sebagian atau semuanya tidak
bisa dibaca. Cara penggunaan rajah ini terkadang dibakar kemudian abunya
dicampur dengan air dan diminum, direndam di air kemudian diminum, dipendam di
tanah, ditempel di tembok, dibuat ikat pinggang, dibungkus lalu dikantongi atau
dibuat kalung dan lain sebagainya.
Barang haram ini termasuk dagangan para
dukun yang paling laris. Definisi susuk ini sama dengan jimat, tetapi bedanya
adalah susuk merupakan benda kecil yang sengaja dimasukkan ke dalam tubuh. Cara
pemasangan susuk sangat kental dengan nuansa mistik, syirik, meskipun dibumbui
dengan kata-kata Arab atau bahkan ayat. Akan tetapi begitulah, setan memang
suka mencampuradukkan antara yang benar dengan yang bathil.
v
Sesaji dan Tumbal
Kamus Umum Bahasa Indonesia menyebutkan,
tumbal adalah sesuatu yang digunakan untuk menolak penyakit dan sebagainya,
atau tolak bala. Sedangkan sesaji merupakan makanan atau bunga-bungaan dan
sebagainya yang disajikan kepada orang
(makhluk) halus dan semisalnya. Tumbal, dalam prakteknya lebih khusus atau
identik dengan sembilihan dan qurban, sedangkan sesaji biasanya berbentuk
makanan yang siap dihidangkan seperti jenis-jenis bubur, buah, daging, yang
telah dimasak dan dilengkapi dengan berbagai macam bunga serta terkadang uang
logam pilihan. Jadi pada intinya tumbal dan sesaji adalah mempersembahkan
sesuatu kepada makhluk halus (roh, jin, lelembut, penunggu) dengan harapan agar
yang diberi persembahan tersebut bisa memberikan manfa’at atau menolak
madharat. (lihat buku" dukun hitam dukun putih)
Kedustaan para dukun
Banyak dari ummat ini tertipu dengan
tampilannya dan perkataannya, sehingga menjadikan mereka sebagai rujukan utama
dalam setiap masalah yang dihadapinya, padahal mereka adalah para pendusta yang
sebenarnya, karena Allah dan rasulnya yang menghabarinya, perhatikan beberapa
ayat dan hadits berikut.
هَلْ أُنَبِّئُكُمْ عَلَى مَن تَنَزَّلُ
الشَّيَاطِينُ, َنَزَّلُ عَلَى كُلِّ أَفَّاكٍ أَثِيمٍ
Apakah akan aku beritahukan
kepadamu, kepada siapkah syaithon-syaithon itu turun ?, mereka turun kepada
tiap-tiap pendusta lagi banyak dosa. Mereka menghadapkan pendengaran (kepada
syaithon) itu, dan kebanyakan mereka adalah pendusta. (As-Syu’aro’ : 221-222)
Imam Bukhary dalam sahihnya meriwayatkan
dari Aisyah radliyallahu’anha, beliau berkata :” orang-orang bertanya kepada
Rosulullah sallallahu ‘alaihi wasallam tentang para dukun. Maka beliau menjawab
:” tidak ada apa-apanya “. Maka para sahabat berkata :” Ya Rosulallah, mereka
kadang – kadang bisa menceritakan sesuatu yang benar kepada kami “. Maka
Rosulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam menjawab :
تلك الكلمة من الحق يخطفها الجني فيقرها في
أذن وليه فيخلطون معها مئة كذبة
“Kalimat tersebut berasal dari
kebenaranyang dicuri dari seorang jin (dari langit), kemudian dituangkan
kedalam telinga walinya (dukun), maka mereka mencampurkan kalimat yang berisi satu
kebenaran tersebut dengan seratus kebohongan “. (no 5762).
فَلَمَّا قَضَيْنَا عَلَيْهِ الْمَوْتَ مَا
دَلَّهُمْ عَلَىٰ مَوْتِهِ إِلَّا دَابَّةُ الْأَرْضِ تَأْكُلُ مِنْسَأَتَهُ ۖ
فَلَمَّا خَرَّ تَبَيَّنَتِ الْجِنُّ أَنْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ الْغَيْبَ مَا
لَبِثُوا فِي الْعَذَابِ الْمُهِينِ
Maka tatkala Kami telah menetapkan
kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu
kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur,
tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah
mereka tidak akan tetap dalam siksa yang menghinakan. (surat saba:
14)
عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَىٰ
غَيْبِهِ أَحَدًا إِلَّا مَنِ ارْتَضَىٰ مِنْ رَسُولٍ فَإِنَّهُ يَسْلُكُ مِنْ
بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ رَصَدًا
"(Dia adalah Tuhan) Yang
Mengetahui yang gaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorang pun tentang
yang gaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhoi-Nya, maka sesungguhnya Dia
mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.” (QS Jin: 26,27)
إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ
وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الأرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا
تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ
عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Sesungguhnya Allah,
hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang
menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang
pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok .
Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS Luqman: 34).
وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا
يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ ۚ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ ۚ وَمَا
تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ
وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua
yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia
mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang
gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun
dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan
tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)" (Al An’aam:
59)
Ciri-ciri peraktek perdukunan
Di antara ciri-ciri yang sangat kental dengan
peraktek perdukunan atau paranormal sebagai berikut:
1. Jika kita datang kepada pak dukun, maka ia akan
menanyai informasi tentang kita, dan yg penting adalah namanya da nama ibunya.
2. Menanyakan hari lahir dan (pasarannya bagi dukun
jawa), Apa lahir pagi, siang atau sore.
pasarannya: Pon, wage, kliwon dan sebagainya.
3. kadang dukun mengambil sesuatu dari anggota
badan korban seperti rambut, atau kuku, atau pakaian dalam untuk membatu
mempercepat sihir.
4. kadang dukun menyuruh untuk supaya pasiennya
tidak keluar rumah bertapa atau menyepi di tempat tertentu yang tidak tersentuh
cahaya matahari dalam beberapa waktu dan ini adalah cara cepat melakukan
hubungan dengan jin dan setan.
5. kadang dukun menyuruh untuk menjauhi air selama
40 hari, dan jelas ini adalah tahap melakukan kekufuran karena dengan menjauhi
air berarti menjauhi wudhu’ dan shalat. Dan itu wajar karena setan suka akan
kotoran dan najis. Berkata syaikhul islam ibnu taimiyyah ketika berbicara
tentang sahir: mereka adalah manusia yag tidak pernah bersuci, berwudhu, tidak
pernah shalat dan selalu mediami tempat-tempat kotor.
6. kadang pasien di suruh untuk menguburkan
benda-benda tertentu atau membakar kertas yang sudah di mantrai dan di hirup
asapnya atau di masukan keair dalam gelas kemudian di minum
7. Solusinya, adalah memberikan mantra-mantra, yg
terkadang ayat-ayat Al Qur’an atau doa-doa yang dicampur dengan kalimat-kalimat
jahiliyah dan tak jarang tulisan tulisan ayat itu di suruh untuk di lumuri
dengan darah haid dan najis serta kotoran. Contohnya: Aji Semar Mesem untuk
Penglarisan, Aji Jaran Goyang untuk penggaet cewek.
8. Meminta sesajen:menyan, kembang setaman,
buah-buahan yg sulit didapat, atau
menyuruh untuk menyembelih binatang-binatang yg langka, telur dan sebagainya.
Contohnya: Minta syarat menyembelih kambing kerdil, atau kucing, ayam hitam, atau tikus yatim dan lain-lain
yang pada dasarnya semua syarat itu datang dari setan.
9. Atau
memberikan jimat-jimat, rajah, wifiq,haikal yang ditulis dalam bahasa
arab,dimasukkan dalam ikat pinggang, rompi, kain kandutan.Ketahuilah bahwa
tulisan –tulisan arab itu adalah nama-nama jin, nama-nama syaithon, seperti
jaljalut, syam’un, syalatat, hamdholah, hilwah, banalah, wakbar, yang nama-nama
itu menyerupai kalimat-kalimat thoyyibah.
10. Bisa memberikan info ghaib, tentang keberadaan
jin dan makhluk ghaib lainnya. Bisa melihat jin. Bisa mencari barang yg hilang,
bisa mencari orang yg hilang. Orang yang bisa melihat jin dan syaithon berarti
dia juga mempunyai jin dan syaithon didalam tubuhnya, didalam matanya, atau
didalam benak hatinya.
Ketahuilah bahwa yang bisa melihat jin dan alam jin
hanya para Nabi dan Rasul, juga para waliyullah saja. Dan kalau orang biasa,
maka dia pastilah wali syaithon! Walaupun dia seorang ustadz atau kyai, atau
bahkan dia mengaku dirinya seorang waliyullah?
11. Memamerkan dirinya punya kekuatan ghaib.
Seperti mengaku punya ilmu tenaga
dalam, Atau punya ilmu kekebalan. Ini
adalah ilmu jin yang sesat, malah sering diajarkan di pesantren-pesantren.
Na’udzubillah, itu guru kebal di pesantren-pesantren yg mengajarkan ilmu
kekebalan harus segera bertaubat, itu ilmu jin dan ilmu iblis. Bukan Ilmu putih
apalagi imu Allah, atau punya ilmu telepati, hipnotis, ilmu pukulan jarak jauh, transfer energi
positif, membuang energi negatif, bisa menangkap jin dan memasukkannya dan
mengurungnya dalam botol, rogo sukma, terawangan, pelet, susuk, asma’, reiki,
kundalini, prana, energi ilahi, gendam, santet. Semua ilmu-ilmu ini adalah ilmu
sihir dan bisa mengkafirkan kapeda orang-orang yg memepelajarinya karena mereka
adalah antek-antek setan.
12.
Memberikan ramalan-ramalan dengan kartu tarot, bintang-bintang
13. Tathoyyur, suka menghubung-hubungkan peristiwa
alam dengan nasib baik dan buruk orang.
14. Memakai media manusia atau barang untuk
berhubungan dengan alam ghaib atau memohon bantuan ghaib. Contoh dengan keris
atau batu-batu akik atau barang-barang yang dianggap pusaka.
15. Memberikan amalan-amalan bid’ah dengan niat
taqorub illallah,atau amalan sunnah tapi dengan cara bid’ah atau syirik.
16. Bisa mengembalikan kiriman sihir atau santet,
bisa mengetahui sakit orang dari jarak jauh tanpa kenal orangnya.
17. Bisa mencabuti sihir dan mengeluarkan
benda-benda sihir dari tubuh pasiennya tanpa alat bedah dokter.
18. Bisa melakukan pemagaran /benteng ghaib dengan
tenaga dalam agar tidak ada gangguan jin.
19. Bisa memindahkan penyakit pada hewan,
pengobatan jarak jauh.
( untuk lebih luas pembahasan akan hal ini anda
bisa lihat di kitab irsyad an-nadhir ilaa ma’rifati alamati as-sahiir dan juga
ahkamu at-ta’amul maaljin liabi an-nasr muhammad bin abdillah Al-Imam hal.60).
Catatan penyimpangan
tauhid dari dunia perdukunan
v
Perdukunan adalah bisnis yang saling menguntungkan antara sidukun
dengan jin sehingga jelas ini adalah kekufuran yang nyata antara keduannya.
- Dari pihak dukun maka ia akan mendapatkan kekayaan, dan
kemuliyaan hidadapan manusia karena dia
adalah manusia yang paling di cari karena di yakini sanggup menyelesaikan semua
permasalahan dan kesulitan manusia. Oleh karena itu tatkala fir’aun mengundang
semua tukang sihirnya mereka para tukang sihir berkata: apakah kami akan
mendapatkan upah atau kekayaan maka firaun menjawab: tentu karena kalian
orang-orang yang dekat dengan ku.
فَلَمَّا جاءَ السَّحَرَةُ قالُوا
لِفِرْعَوْنَ أَإِنَّ لَنا لَأَجْراً إِنْ كُنَّا نَحْنُ الْغالِبينَ قالَ نَعَمْ وَ إِنَّكُمْ إِذاً لَمِنَ
الْمُقَرَّبينَ
Tatkala ahli-ahli sihir datang, mereka
bertanya kepada Fira‘un, “Apakah kami sungguh-sungguh mendapat upah yang besar
jika kami adalah orang-orang yang menang?” Fira‘un menjawab, “Ya, kalau
demikian, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan menjadi orang yang
didekatkan (kepadaku). (Asy-Syu‘ara’: 41-42)
-Adapun dari pihak jin atau setan dia mendapatkan keuntungan
berupa penyembahan hamba kepada selain Allah ta’ala, karena tidak lah sempurna
perbuatan sihir bagi dukun kecuali pak dukun harus melakukan penyembahan setan.
v
Ketahuiah bahwa pak dukun adalah orang yang paling percaya bahwa
jin atau setan yang ia sembah adalah makhluk yang paling kuat sehingga mereka
para dukun selalu meminta tolong kepada mereka, maka kita katakan bahwa mereka
adalah makhluk yang sangat lemah sebagai mana firman Allah:
إنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كاَنَ ضَعِيْفاً
“ Sesungguhnya tipu daya setan
adalah lemah”.(Annisa’
: 76)
v
Jangan pernah takut kepada para dukun ketika mereka mengancam kita
karena takut adalah seutama-utama ibadah di sisi allah ta’ala. Dan barang siapa
yang memalingkannya kepada selain Allah maka ia telah melakukan kesyirikan. Allah subhanahu wa ta’ala
berfirman: "Janganlah kalian takut kepada manusia dan takutlah kalian
kepada-Ku.” (Al-Maidah: 44)
v
Jangan pernah tertipu dengan penampilan yang menipu dari pak dukun
walaupun mereka berpenampilan ala kiyai, ustadz, tabib atau wali Allah sekali
pun karena penampilan tidak bisa merobah hakikat, lihatlah orang-orang khowarij
dhohir mereka adalah manusia yang paling dekat dengan Allah tetapi mereka
adalah orag yang paling jauh dengan islam.
v
Ketahuilah bahwa tukang sihir atau pak dukun tidak akan pernah
mendapat keberuntungan di dunia apalagi di akhirat. Sebagai mana Allah
berfirman:
وَلا يُفْلِحُ السَّاحِرُ حَيْثُ أَتَى
"Dan tidak akan menang tukang
sihir itu, dari mana saja ia datang”.(Qs. thoha : 69).
Sisi pendalilan ayat ini adalah bahwa
Alloh ta’ala menafikan kemenangan atau keberuntungan bagi tukang sihir secara
umum apa pun yang ia lakukan ada apapun yang ia tempuh. Hal ini merupakan dalil
akan kekufurannya. Karena keberuntungan atau kemenangan tak akan dinafikan
secara total secara umum melainkan dari orang yang taka ada kebaikannya, yaitu
: orang kafir. Hal itu bisa dimengerti dengan mengkaji al-qur’an bahwa pada
umumnya lafazh ( لا
يفلح ) yang dimaksudkan adalah “ orang kafir “. Seperti misalnya,
قُلْ إِنَّ الَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى
اللَّهِ الْكَذِبَ لا يُفْلِحُونَ مَتَاعٌ فِي الدُّنْيَا ثُمَّ إِلَيْنَا
مَرْجِعُهُمْ ثُمَّ نُذِيقُهُمُ الْعَذَابَ الشَّدِيدَ بِمَا كَانُوا يَكْفُرُونَ
Katakanlah: “Sesungguhnya orang-orang
yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tidak beruntung”. (bagi mereka)
kesenangan (sementara) di dunia, kemudian kepada Kami-lah mereka kembali,
kemudian Kami rasakan kepada mereka siksa yang berat, disebabkan kekafiran
mereka. (Qs. Yunus : 69-70)
Akhlak para dukun
Ø
Mereka adalah manusia yang paling memusuhi islam dan
mengolok-ngolok agama, karena hampir kebanyakan mereka meninggalkan
tempat-tempat ibadah dan cenderung untuk tinggal di tempat najis dan kotor.
Ø
Persiapan yang sangat sempurna untuk melakukan perbatan keji dan
perbuatan maksiat dan dosa besar.
Ø
Menghibahkan seluruh hidupnya, hartanya bahkan anak cucunya untuk
menghambakan diri dan menyembah mereka
Ø
Selalu menjauh dari manusia dan tidak mau bergaul dengan
masyarakat kecuali kalau mau melakukan peraktek perdukunannya.
Ø
Ridho untuk melakukan kedustaan seperti sumpah palsu dan berbuat
nifak.
Ø
Menyekutukan Allah dengan sebuah keyakinan bahwa setan itu lebih
kuat daripada Allah oleh karenanya Rasulullah bersabda: barang siapa yang
melakukan praktek sihir maka ia telah melakukan syirik.
Ø
Harus mencontoh akhlak setan seperti harus suka dengan
tempat-tempat najis dan kotor baik hissiyah atau maknawiyyah. sehingga tabiat
mereka harus mencocoki tabiat setan.
Ø
Terkadang penampilan mereka pun harus menakutkan seperti setan
misalnya dengan berpakaian seba hitam yang serem atau memakai kalung tengkorak
manusia, membuat tempat pratek di buat kelihatan angker dan lain-lain.
Penutup
Wahai saudaraku waspadalah terhadap dukun
dan tukang tukang sihir, karena mereka adalah antek antek iblis dan setan, dan
mereka adalah sumber kejahatan. Allah ta'ala
berfirman:
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ. مِنْ
شَرِّ مَا خَلَقَ
Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan
Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya,” (Al-falaq ayat 1-2)
Berkata Syaikh Muhammad Al Imam hafidzahullah
tentang ayat ini: “Telah
menafsirkan para ulama tentang ayat ini bahwa yang dimaksud adalah Iblis dan
anak cucunya.Ayat ini mengandung permintaan perlindungan pada semua
kejelekan,dan semua kejelekan sumbernya adalah mereka pertama kalinya.”
(Inqodhul Muslimin hal
10)
Iblis sengaja menunggangi para dukun
untuk ikut serta dalam pembangkangan terhadap Allah ta'ala. sebagimana Allah
ta'ala berfirman mengkisahkan tentang pembangkangan iblis.
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا
لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ
Dan (ingatlah) ketika Kami
berkata kepada malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam”, maka mereka sujud kecuali
iblis. Ia membangkang.” (Thoha:
116).
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا
لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ
الْكَافِرِينَ
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman
kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali
Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang
kafir. (Al Baqarah: 34)
Oleh karena itu kami mengajak kaum
muslimin agar menjaga tauhid dan aqidah kita dengan tidak mendatangi dukun dan
yang semacamnya karena itu salah satu bentuk mengikuti langkah langkah setang yang
telah allah ingatkan dalam Al Qur'an.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لاَ
تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ وَمَن يَتَّبِعْ خُطُوَاتِ الشَّيْطانِ
فَإِنَّهُ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ
"Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah Setan. Barangsiapa yang mengikuti
langkah-langkah Setan, maka sesungguh-nya Setan itu menyuruh mengerjakan
perbuatan yang keji dan yang mungkar. (An Nur 21)
أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَا بَنِي
آدَمَ أَن لاَّ تَعْبُدُوا الشَّيْطَانَ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
Bukankah Aku telah memerintahkan
kepada kalian, wahai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah Setan? Sesungguhnya
Setan itu adalah musuh yang nyata bagi kalian.( Yasin: 60)
وَلاَ يَصُدَّنَّكُمُ الشَّيْطَانُ إِنَّهُ
لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
Dan janganlah kalian sekali-kali
dipalingkan oleh ' Setan, sesungguhnya Setan itu musuh yang nyata bagi
kalian.(Az-Zukhruf: 62)
Akhirnya marilah kita sama sama berdo'a
kepada Allah agar tidak di simpamgkan aqidah kita sehingga terjerumus kepada
kesyirikan iyadzan billah.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ
أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَ أَعْلَمُ.
Ya Allah! Sesungguhnya aku ber-lindung kepadaMu,
agar tidak menyekutukan kepadaMu, sedang aku mengetahuinya dan minta ampun terhadap
apa yang tidak aku ketahui.” ((HR. Ahmad dan imam yang lain 4/403, lihat
Shahihul Jami’ 3/233, dan Shahihut Targhrib wat Tarhib oleh Al-Albani 1/19.))
Waullau 'Alam ............................ust. Abu Humairo al batamy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar