Kamis, 16 Mei 2013

Awas jangan ada dukun di rumah anda................................



MUQODDIMAH

Segala Puji hanya milik Alloh, kita memuji-Nya,meminta pertolongan dan mohon ampunankepada-Nya. Dan kita berlindung kepada Allohdari kejelekan-kejelekan jiwa kita, dan keburukan-keburukan amalan kita. Barang siapa yang diberipetunjuk oleh Alloh maka tidak ada yang mampumenyesatkannya. Dan barang siapa yang disesatkan-Nya maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.Dan aku bersaksi bahwa tidak ada yang berhakuntuk disembah kecuali Alloh dan aku bersaksi bahwaMuhammad itu adalah hamba dan utusan-Nya.
“ Hai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kalian kepadaAlloh dengan sebenar-benar takwa dan janganlahsekali-kali kalian mati melainkan dalam keadaanIslam” (QS. Ali Imron:102)“
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan dari padanya Alloh menciptakan istrinya; dan dari keduanya Alloh memperkembangbiakan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Alloh yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu dengan yang lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Alloh selalu menjaga dan mengawasi kamu ”. (QS. An-Nisa: 1).
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Alloh dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Alloh memperbaiki bagimu amalan- amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barang siapa mentaati Alloh dan Rosul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar ”. (QS: Al-Ahzab: 70-71)
Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalahKitab Alloh dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad Shollallohu alaihi was sallam danseburuk-buruk perkara adalah yang diada-adakan.Dan setiap yang diada-adakan (dalam agama)  adalah bid’ah, dan setiap kebid’ahan adalah sesat, dan setiap kesesatan di neraka

Fenomena perdukunan hari ini...............................
Belakangan ini fenomena perdukunan dan ramalan semakin  marak terjadi di tanah air yang jelas jelas penduduknya mayoritas beragama Islam. Kalau dulu fenomena ini terbilang tabu dan sangat tertutup sehingga untuk mencari seorang dukun dan mendatanginya saja harus mencari keperbatasan perbatasan desa, gunung, dan hutan, namun sekarang ini seolah para dukun telah mendapatkan hati di masyarak islam untuk tampil dengan berani tanpa ada beban dan tanpa kendali dari pihak manapun. Sebagai bukti kita bisa melihat iklan iklan baik di media cetak ataupun elektronik semakin terang  terangan para dukun mempropagandakan  pertunjukan sihir dan perdukunannya bahkan mendapatkan tepuk tangan yang meriah seolah olah masyarakat mengiyahkan kesyirikan yang mereka lakukan dan ini adalah musibah terbesar bagi islam dan umat islam di zaman sekarang.
Belakangan ini kita di hebohkan setelah  menyaksikan di beberapa media dihiasi dengan berita-berita sejumlah artis yang menggugat mantan 'guru spiritual'nya. Sebutan guru spiritual itu sepintas tampak bagus, padahal sesungguhnya yang dimaksudkan dengan istilah itu adalah dukun, paranormal atau peramal. Karenanya tidak berlebihan jika Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak masyarakat untuk menjadikan kasus yang menghebohkan ini menjadi momentum untuk melepaskan diri dari perdukunan.
Rasululah shallallahu 'alaihi wasallam berabad yang silam telah mengingatkan umatnya akan bahaya perdukunan dan dunia ramalan. Bahkan, sekedar mendatangi mereka dengan menanyakan sesuatu, bukan untuk mendakwahi mereka, bisa membuat shalat kita selama 40 hari sia-sia alias tidak diterima dan ini hukum teringan bagaimana yang terberat?, akan tetapi banyak masyarakat kita yang tidak memahami bahayanya sehingga masih banyak saja orang orang yang berbondong bondong datang ke pak dukun dari berbagai kalangan baik menanyakan karirnya, rizkinya, jodohnya, jabatannya dan lain lain, padahal kalaulah mereka mengetahu bahanya tentu mereka tidak akan mendatanginya, berikut beberapa bahaya mendatangi dukun, mudah mudahan dengan mengetahi bahayanya kita bisa menghindarinya amin...

Bahaya perdukunan
Di antara bahaya bahaya perdukunan adalah:
§  Shalatnya 40 hari tidak di terima
مَنْ أَتَى عَرَّافاً فَسَأَلَهُ عَنْ شَيْءٍ لَمْ تُقبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِيْنَ يَوْماً
“Barang siapa mendatangi ‘Arrof (peramal) dan menanyakan sesuatu kepadanya, tidak akan diterima sholatnya selama empat puluh hari”. { HR Muslim}
§  Ia telah kufur dengan syari'at yang di bawa Rasulullah sholallohu alaihi wassalam
مَنْ أَتَى كَاهِناً فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُوْلُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
Barang siapa yang mendatangi kahin (dukun) dan membenarkan apa yang yang ia katakan maka sungguh telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad sholallohu alaihi wasalam » ( HR Abu Dawud )
Dalam riwayat yang lain:
مَنْ أَتَى عَرَّافاً أَوْ كَاهِناً فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُوْلُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
Barang siapa yang mendatangi tukang ramal atau dukun kemudian membenarkan apa yang ia katakan, sungguh ia telah kafir terhadap yang diturunkan kepada  Muhammad sholallohu alaihi wassalam.  (Dikeluarkan oleh empat ahlu Sunan (Nasa’i, Turmudzi, Abu Daud dan Ibnu Majah) dan dishohihkan oleh Hakim)
§  Ia di pecat atau di keluarkan dari golongan yang selamat
عن عمران بن الحصين رضي الله عنه قال : قال رسول الله  : لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَطَيَّرَ أَوْ تُطُيِّرَ لَهُ أَوْ تَكَهَّنَ أَوْ تُكُهِّنَ لَهُ أَوْ سَحَرَ أَوْ سُحِرَ لَهُ وَمَنْ أَتَى كَاهِنًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُوْلُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
Dari Imron bin Hushain rodiallohu anhu ia berkata, Rasululloh sholallohu alaihi wassalam bersabda : « bukan dari golongan kami orang yang menentukan nasib sial dan untung berdasarkan burung dan lainnya, yang bertanya dan yang menyampaikannya, atau yang melakukan praktek dukun dan yang didukuni atau yang menyihir atau yang meminta bantuan sihir, dan barang siapa yang mendatangi  kahin(dukun) dan membenarkan apa yang ia katakan, maka sesungguhnya ia telah kafir pada apa yang diturunkan kepada Muhammad sholallohu alaihi wassalam » ( HR Bazzar dengan sanad Jayyid) .


§  Ia tidak akan mendapatkan keselamat di akhirat
Imran bin Hushain radhiyallahu 'anhu meriwayatkan kesaksiannya tentang bagaimana sikap Rasulullah terhadap jimat-jimat semacam itu.

أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- أَبْصَرَ عَلَى عَضُدِ رَجُلٍ حَلْقَةً أُرَاهُ قَالَ مِنْ صُفْرٍ فَقَالَ وَيْحَكَ مَا هَذِهِ . قَالَ مِنَ الْوَاهِنَةِ قَالَ أَمَا إِنَّهَا لاَ تَزِيدُكَ إِلاَّ وَهْناً انْبِذْهَا عَنْكَ فَإِنَّكَ لَوْ مِتَّ وَهِىَ عَلَيْكَ مَا أَفْلَحْتَ أَبَداً
Bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melihat seorang laki-laki memakai gelang kuningan di tangannya, maka beliau bertanya, "Apakah ini?" Orang itu menjawab, "penangkal sakit." Nabi pun bersabda, "Lepaskanlah itu, karena ia hanya akan menambah kelemahan pada dirimu; sebab jika kamu mati dan gelang itu masih ada pada tubuhmu, maka engkau tidak akan beruntung selama-lamanya" (HR. Ahmad), dalam riwayat Imam Ahmad yang terdapat pada Musnadnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wassallam bersabda:

مَنْ تَعَلَّقَ تَمِيمَةً فَلاَ أَتَمَّ اللَّهُ لَهُ وَمَنْ تَعَلَّقَ وَدَعَةً فَلاَ وَدَعَ اللَّهُ لَهُ
Barangsiapa menggantungkan tamimah, semoga Allah tidak mengabulkan keinginannya. Dan barangsiapa menggantungkan wada'ah, semoga Allah tidak memberi ketenangan padanya. (HR. Ahmad)
Catatan: Tamimah adalah sesuatu yang digantungkan di leher anak-anak sebagai penangkal penyakit dan pengaruh jahat orang yang dengki dan sebagainya. Sedangkan wada'ah adalah sesuatu yang diambil dari laut semisal kerang yang digunakan sebagai jimat.
§  Membawa kehancuran dan kebinasaan dunia dan akhirat
اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا هُنَّ قَالَ الشِّرْكُ بِاللَّهِ وَالسِّحْرُ...
“Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan,(Para shahabat) berkata: “Apakah itu wahai Rasulullah?” Rasulullah, bersabda: “Syirik kepada Allah dan sihir……….” (HR. Al-Bukhari, 5/294, Muslim no. 89 dari shahabat Abu Hurairah).
§  Terjerumus kepada kesyirikan yang merupakan dosa terbesar
مَنْ تَعَلَّقَ تَميمَةً فَلَا أَتَمَّ اللهُ لَهُ، وَمَنْ تَعَلَّقَ وَدْعَة فَلَا وَدَعَ اللهُ لَهُ، وَفِي رِوَايَةٍ: مَنْ تَعَلَّقَ تَميمَةً فَقَدْ أَشْرَكَ
 “Barangsiapa yang menggantungkan tamimah, niscaya Allah tidak akan mengabulkan keinginannya, dan barangsiapa yang menggantungkan wad’ah, niscaya Allah tidak akan memberi ketenangan pada dirinya.” (HR. Ahmad) Dalam riwayat lain (disebutkan), “Barangsiapa yang menggantungkan tamimah, sungguh dia telah berbuat syirik.”
Catatan: perdukunan termasuk dalam kesyirikan dipandang dari dua sisi:
Sihir mempergunakan syetan, menggantungkan diri kepadanya, mendekatkan diri dengan segala apa yang mereka inginkan dalam rangka berkhidmat kepada tukang sihir. Sihir termasuk ilmu yang diajarkan oleh syetan sebagaimana firman Allah Azza Wajalla: "
وَلَٰكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ
'Hanya syaitan-syaitan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia….." (QS. Al Baqarah: 102)
Di dalam sihir terdapat pengakuan mengetahui perkara yang ghaib yang hanya di ketahui Allah saja, Namun mereka sok tahu alam ghaib dengan menukar (kitab Allah) dengan sihir, sebagaimana firmannya:
وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۚ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
 "…. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui" (QS. Al Baqarah: 102.)
Aisyah Radhiyallahu 'Anha berkata: "Barangsiapa menyangka bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bisa memberi tahu apa yang bakal terjadi besok pagi, maka ia benar-benar telah berdusta besar kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala karena Allah telah berfirman: Katakanlah: "Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah", dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan. (QS. An Naml: 65)
§  Bisa membatalkan keislaman dan ini bahaya yang paling parah
Syaikh Muhammada bin Abdul wahhab ketika menyebutkan sepuluh dari pembatal pembatal keislaman seseorang, beliau menyebutkan salah satunyaadalah perbuatan Sihir, termasuk di dalamnya sihir ash-shorfu (merubah seseorang dari sesuatu yang dicintainya menjadi yang dibencinya) atau sihir al-athfu (mendorong seseorang dari sesuatu yg dibencinya menjadi dicintainya/pelet dan semacamnya,) Allah ta'ala berfirman:
وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَانَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَٰكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ ۚ وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ ۚ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۚ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
Allah Ta’ala berfirman, “Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), akan tetapi justru setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut. Keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanyalah cobaan (kepada kamu) sebab itu janganlah kamu kafir”. Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat memisahkan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak bisa memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberikan mudharat kepada mereka dan tidak pula memberi manfaat kepada mereka. Sungguh mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (Kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 102)



Kesyirikan dalam dunia perdukunan

Kenapa perdukunan di larang keras dalam islam? jawabannya karena dunia ini  masuk keranah kesyirikan dan para pelakunya layak dapat julukan musyrik. Itu di sebabkan beberapa perkara di antaranya:

§  Didalam dunia perdukunan ada praktek-praktek penghambaan kepada iblis dan setan
Berkata syaikhul islam ibnu taimiyyah ketika menjelaskan keridhoan dukun kepada para jin : "apa bila seseorang telah bersentuhan dengan najis dan kotoran yang di di senangi setan, atau berdiam diri di dalam wc atau tempat kotor yang selalu di tempati setan, atau ia makan ular, kala jengking dan hewan yang sejenisnya, atau memakan telinga anjing, dan meminum air kencing dan najis yang sangat di sukai setan, maka mereka itu adalah wali setan bukan wali Allah (majmu fatawa 11/216)
Merebut hak yang seharusnya di berikan kepada Allah di palingkan kepada iblis dan setan
§  Dalam dunia perdukunan, sangat ma'ruf  adanya syarat syarat yang membahayakn tauhid
Biasanya sebaian syarat yang di tawarkan kepada pasiennya adalah memalingkan bentuk bentuk ibadah yang seharusnya di tujukan kepada Allah ta'ala ia palingkan kepada setan dan jin yang membantunya, sebut saja seperti sujud, ruku’, nadzar,  menyembelih biatang, takut, mengharap, tawakkal dan lain-lain, dan ini merupakan kesyirikan yang nyata.
§  Menghinakan dan merendahkan ayat-ayat suci Al-qur’an.
Di antara pekerjaan dukun untuk memuluskan aksinya maka mereka akan melakukan beberapa syarat salah satunya adalah menghinakan ayat ayat suci Al Qur'an dengan cara di lumuri darah haid, atau benda-benda najis dan kotoran, atau melempar ayat kursi di wc dan menginjak-injaknya, sebagai bentuk penghinaan dan perendahan kepada ayat ayat suci dalam rangka penghambaan kepada iblis dan setan
§  Mengaku ngaku tahu yang ghaib.
Dalam hal ini para dukun telah merampas kekhususan kekhususan yang hanya boleh  di miliki Allah ta'ala semata, yaitu pengetahuan tentang alam gaib, maka barang siapa yang berserikat dalam hal yang merupakan kekhususan bagi Allah ta'ala maka ia telah menjadi sekutu dan tandingan bersama Allah ta'ala, dan ini adalah kesyirikan.
§  Di tambah melakukan hal-hal yang haram seperti membunuh, memisahkan dua orang yang saling mencintai, memecah belah hubungan di anatara manusia dan lain-lain.

Tingkatan tingkatan perdukunan
Di sini kita akan mengenal beberapa istilah bagi para dukun, di mulai dengan dukun kelas rendah sampai dukun paling parah
v ‘Arraaf
Kata ‘arraf disebut oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam  dalam sabdanya
مَنْ أَتَى عَرَّافاً فَسَأَلَهُ عَنْ شَيْءٍ لَمْ تُقبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِيْنَ يَوْماً
“Barang siapa mendatangi ‘Arrof (peramal) dan menanyakan sesuatu kepadanya, tidak akan diterima sholatnya selama empat puluh hari”. { HR Muslim}
Imam al-Khoththaby menyebutkan bahwa ‘arraf adalah orang yang mengaku mengetahui barang yang dicuri, tempat orang hilang atau yang semisalnya. Yakni mengetahui secara gaib hal-hal yang sedang dan tengah terjadi.

v Kahin
Kata kahin terkadang memiliki makna yang sama dengan ‘arraf sebagimana di sebut dalam hadits:
مَنْ أَتَى عَرَّافاً أَوْ كَاهِناً فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُوْلُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
Barang siapa yang mendatangi tukang ramal atau dukun kemudian membenarkan apa yang ia katakan, sungguh ia telah kafir terhadap yang diturunkan kepada  Muhammad sholallohu alaihi wassalam.  (Dikeluarkan oleh empat ahlu Sunan (Nasa’i, Turmudzi, Abu Daud dan Ibnu Majah) dan dishohihkan oleh Hakim)
 Akan tetapi kata kahin juga memiliki definisi yang khusus seperti yang di sebut dalam hadits berikut:
مَنْ أَتَى كَاهِناً فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُوْلُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
Barang siapa yang mendatangi kahin (dukun) dan membenarkan apa yang yang ia katakan maka sungguh telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad sholallohu alaihi wasalam » ( HR Abu Dawud ) Dalam riwayat yang lain:
Menurut al-Khoththaby, perbedaan istilah ‘arraf dan kahin adalah:

‘arraf itu dukun yang mengaku bisa menebak kejadian yang telah dan sedang terjadi,
sedangkan kahin adalah orang yang mengaku mengetahui yang ghaib dan mengabarkan berdasarkan “wahyu” dari setan. Biasanya dia berkata , “akan terjadi peristiwa ini dan itu …. Pada hari ini dan itu …”

Kedua orang tersebu ('Arraf dan Kahin) telah menjalin hubungan dengan setan-setan yang akan memberitahukan kepadanya berita yang akan datang dari langit. Setan-setan itu mencuri berita dari langit, selanjutnya dukun tersebut membubuhkan kebohongan-kebohongan pada berita itu dan menyampaikannya kepada manusia. Apabila sesuatu yang dia kabarkan benar-benar terjadi maka manusia akan mempercayainya sebagai orang yang tahu sesuatu yang ghaib.

v Munajjim (Ahli Nujum)
Ahli nujum adalah orang yang menghubung-hubungkan penomena perbintangan dengan kejadian-kejadian di bumi. Artinya seorang ahli nujum itu mengkaitkan fenomena yang telah atau akan terjadi di bumi dengan letak dan posisi bintang-bintang, waktu terbit dan tenggelamnya serta yang semisalnya. Termasuk ramalan bintang.
Perbuatan ini termasuk satu jenis sihir dan perdukunan.
عن ابن عباس ، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : من اقتبس علما من النجوم،اقتبس شعبة من السحر زاد ما زاد  
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwasanya Rasulullah saw bersabda; “Barang siapa yang mengutip satu ilmu dari ilmu perbintangan, berarti dia telah mengutip satu cabang dari ilmu sihir.” (HR Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Munajjim diharamkan karena karena beberapa perkara:
Sok tahu yang ghaib, padahal tidak ada yang mengetahui keghaiban di langit maupun di bumi melainkan Allah ta'ala semata.
Menyandarkan perkara berdasar pada ketidakpastian yang tidak ada hakikat kebenarannya sama sekali.
Sejatinya tidak ada korelasi antara apa yang terjadi di bumi dengan apa yang terjadi di langit. Dulu ada keyakinan jahiliyah bahwa gerhana matahari dan bulan tidak lain sebagai pertanda kematian seorang yang agung. Maka ketika Ibrahim putra nabi Muhammad shalaullahu a’alaihi wasallam. Nabi menggugurkan keyakinan tersebut, beliau bersabda, “sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Keduanya tidak mengalami gerhana karena meninggal atau hidup(lahir)nya seseorang”.

Hukum mempelajari ilmu nujum:
Syirik akbar apabila dipercaya bahwa bintang-bintang itu ikut mengatur rangkaian kejadian di alam semesta.
Di perbolehkan manakala mempelajarinya untuk menjadikan terbitnya bintang sebagai petunjuk akan masa, musim, waktu penyemaian, dan panen, serta yang semisalnya. dipergunakan untuk urusan-urusan duniawi.
Fardu kiayah atau bisa fardu 'ain jika mempelajari ilmu tersebut untuk mengetahui waktu-waktu sholat, arah kiblat, dan semisalnya yang termasuk perkara-perkara yang disyariatkan.

v Sahir (tukang sihir, pelet, santet dan tenung)
Sihir secara bahasa berarti sesuatu yang halus dan lembut sebabnya. Disebut sihir karena ia terjadi dengan perkara yang tersembunyi yang tidak terjangkau oleh penglihatan manusia.
Sedangkan menurut syariat sihir adalah ‘azimah, Ruqyah, buhulan (tali), ucapan, obat-obatan dan asap kemenyan. Sihir memiliki hakikat. Di antaranya ada yang mempengaruhi jiwa dan badan, sehingga membuat orang sakit, membunuh, memisahkan antara suami dengan istrinya, dan semua itu terjadi dengan taqdir kauniyah Allah Subhanahu waTa’ala. Ia adalah perbuatan setan.
Dan sebagian besar dari padanya tidak dapat diperoleh kecuali melalui syirik dan mendekatkan diri kepada ruh-ruh jahat dengan sesuatu yang disenanginya, serta mendapatkan pelayanan (khidmah)nya dengan menyekutukannya kepada Allah Subhanahu waTa’ala. Karena itu pembawa Syariat menyebutkan bersama dengan syirik. Nabi shallallaahu ‘alaihi wasalam bersabda:
اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا هُنَّ قَالَ الشِّرْكُ بِاللَّهِ وَالسِّحْرُ...
“Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan,(Para shahabat) berkata: “Apakah itu wahai Rasulullah?” Rasulullah, bersabda: “Syirik kepada Allah dan sihir……….” (HR. Al-Bukhari, 5/294, Muslim no. 89 dari shahabat Abu Hurairah).
Sumber ilmu para dukun
Imam Bukhary dalam sahihnya meriwayatkan dari Aisyah radliyallahu’anha, beliau berkata :” orang-orang bertanya kepada Rosulullah sallallahu ‘alaihi wasallam tentang para dukun. Maka beliau menjawab :” tidak ada apa-apanya “. Maka para sahabat berkata :” Ya Rosulallah, mereka kadang – kadang bisa menceritakan sesuatu yang benar kepada kami “. Maka Rosulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam menjawab :
تلك الكلمة من الحق يخطفها الجني فيقرها في أذن وليه فيخلطون معها مئة كذبة
“Kalimat tersebut berasal dari kebenaranyang dicuri dari seorang jin (dari langit), kemudian dituangkan kedalam telinga walinya (dukun), maka mereka mencampurkan kalimat yang berisi satu kebenaran tersebut dengan seratus kebohongan “. (no 5762).
Perhatikan baik baik hadits di atas ini, sangat jelas membuka kedok dan rahasia "keampuhan" dukun yang banyak mengecoh orang-orang yang menyandarkan harapan, keselamatan dan kebahagiaan hidupnya kepada selain Allah. Dalam hadits ini terungkap pula teka-teki di balik kemampuan dukun yang terkadang dapat menebak peristiwa yang akan terjadi, ternyata sumber ilmu yang di miliki para dukun adalah iblis dan setan
Senjata para dukun
v Mantera
Dukun tidak bisa bereaksi melainkan dengan mantera. Mantera-mantera yang diucapkan orang ketika hendak mencari kesaktian, ketika hendak mendatangkan kesaktian, juga menjadi rapal orang untuk mencapai tujuan atas perintah dukun, tentu dibumbui dengan ritual syirik yang lain. Inti dari mantera adalah do’a kepada jin atau menyerunya agar supaya menolongnya, maka bunyi manteranya tergantung maksud dari si pemohon.
v Jimat Pusaka
Hampir setiap dukun memiliki pegangan atau pusaka, yang biasanya diistilahkan oleh orang jawa dengan cekelan, gembolan, inilah yang dinamakan jimat. Jimat adalah benda-benda keramat tidak saja berbentuk benda mati, makhluk hidup pun ada yang dikeramatkan seperti kerbau putih, burung pelatuk bawang, ayam cemani dan lain sebagainya.
v Rajah dan Wifiq
Barang inilah yang paling banyak dijual oleh para dukun terutama dukun putih, dukun yang berpakaian ustadz. Sebenarnya rajah termasuk bagian dari jimat, hanya saja, penggunaan istilah rajah lebih khusus dan biasanya berupa tulisan-tulisan yang sebagian atau semuanya tidak bisa dibaca. Cara penggunaan rajah ini terkadang dibakar kemudian abunya dicampur dengan air dan diminum, direndam di air kemudian diminum, dipendam di tanah, ditempel di tembok, dibuat ikat pinggang, dibungkus lalu dikantongi atau dibuat kalung dan lain sebagainya.
v Susuk Kesaktian
Barang haram ini termasuk dagangan para dukun yang paling laris. Definisi susuk ini sama dengan jimat, tetapi bedanya adalah susuk merupakan benda kecil yang sengaja dimasukkan ke dalam tubuh. Cara pemasangan susuk sangat kental dengan nuansa mistik, syirik, meskipun dibumbui dengan kata-kata Arab atau bahkan ayat. Akan tetapi begitulah, setan memang suka mencampuradukkan antara yang benar dengan yang bathil.
v Sesaji dan Tumbal
Kamus Umum Bahasa Indonesia menyebutkan, tumbal adalah sesuatu yang digunakan untuk menolak penyakit dan sebagainya, atau tolak bala. Sedangkan sesaji merupakan makanan atau bunga-bungaan dan sebagainya yang  disajikan kepada orang (makhluk) halus dan semisalnya. Tumbal, dalam prakteknya lebih khusus atau identik dengan sembilihan dan qurban, sedangkan sesaji biasanya berbentuk makanan yang siap dihidangkan seperti jenis-jenis bubur, buah, daging, yang telah dimasak dan dilengkapi dengan berbagai macam bunga serta terkadang uang logam pilihan. Jadi pada intinya tumbal dan sesaji adalah mempersembahkan sesuatu kepada makhluk halus (roh, jin, lelembut, penunggu) dengan harapan agar yang diberi persembahan tersebut bisa memberikan manfa’at atau menolak madharat. (lihat buku" dukun hitam dukun putih)

Kedustaan para dukun
Banyak dari ummat ini tertipu dengan tampilannya dan perkataannya, sehingga menjadikan mereka sebagai rujukan utama dalam setiap masalah yang dihadapinya, padahal mereka adalah para pendusta yang sebenarnya, karena Allah dan rasulnya yang menghabarinya, perhatikan beberapa ayat dan hadits berikut.

هَلْ أُنَبِّئُكُمْ عَلَى مَن تَنَزَّلُ الشَّيَاطِينُ, َنَزَّلُ عَلَى كُلِّ أَفَّاكٍ أَثِيمٍ
Apakah akan aku beritahukan kepadamu, kepada siapkah syaithon-syaithon itu turun ?, mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi banyak dosa. Mereka menghadapkan pendengaran (kepada syaithon) itu, dan kebanyakan mereka adalah pendusta. (As-Syu’aro’ : 221-222)
Imam Bukhary dalam sahihnya meriwayatkan dari Aisyah radliyallahu’anha, beliau berkata :” orang-orang bertanya kepada Rosulullah sallallahu ‘alaihi wasallam tentang para dukun. Maka beliau menjawab :” tidak ada apa-apanya “. Maka para sahabat berkata :” Ya Rosulallah, mereka kadang – kadang bisa menceritakan sesuatu yang benar kepada kami “. Maka Rosulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam menjawab :
تلك الكلمة من الحق يخطفها الجني فيقرها في أذن وليه فيخلطون معها مئة كذبة
“Kalimat tersebut berasal dari kebenaranyang dicuri dari seorang jin (dari langit), kemudian dituangkan kedalam telinga walinya (dukun), maka mereka mencampurkan kalimat yang berisi satu kebenaran tersebut dengan seratus kebohongan “. (no 5762).
فَلَمَّا قَضَيْنَا عَلَيْهِ الْمَوْتَ مَا دَلَّهُمْ عَلَىٰ مَوْتِهِ إِلَّا دَابَّةُ الْأَرْضِ تَأْكُلُ مِنْسَأَتَهُ ۖ فَلَمَّا خَرَّ تَبَيَّنَتِ الْجِنُّ أَنْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ الْغَيْبَ مَا لَبِثُوا فِي الْعَذَابِ الْمُهِينِ
Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang menghinakan.  (surat saba: 14)

عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَىٰ غَيْبِهِ أَحَدًا إِلَّا مَنِ ارْتَضَىٰ مِنْ رَسُولٍ فَإِنَّهُ يَسْلُكُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ رَصَدًا
"(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang gaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorang pun tentang yang gaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhoi-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.” (QS Jin: 26,27)

إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الأرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ 
 “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok . Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS Luqman: 34).
وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ ۚ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ ۚ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)"  (Al An’aam: 59)

Ciri-ciri peraktek perdukunan
Di antara ciri-ciri yang sangat kental dengan peraktek perdukunan atau paranormal sebagai berikut:
1. Jika kita datang kepada pak dukun, maka ia akan menanyai informasi tentang kita, dan yg penting adalah namanya da nama ibunya.
2. Menanyakan hari lahir dan (pasarannya bagi dukun jawa),  Apa lahir pagi, siang atau sore. pasarannya: Pon, wage, kliwon dan sebagainya.
3. kadang dukun mengambil sesuatu dari anggota badan korban seperti rambut, atau kuku, atau pakaian dalam untuk membatu mempercepat sihir.
4. kadang dukun menyuruh untuk supaya pasiennya tidak keluar rumah bertapa atau menyepi di tempat tertentu yang tidak tersentuh cahaya matahari dalam beberapa waktu dan ini adalah cara cepat melakukan hubungan dengan jin dan setan.
5. kadang dukun menyuruh untuk menjauhi air selama 40 hari, dan jelas ini adalah tahap melakukan kekufuran karena dengan menjauhi air berarti menjauhi wudhu’ dan shalat. Dan itu wajar karena setan suka akan kotoran dan najis. Berkata syaikhul islam ibnu taimiyyah ketika berbicara tentang sahir: mereka adalah manusia yag tidak pernah bersuci, berwudhu, tidak pernah shalat dan selalu mediami tempat-tempat kotor.
6. kadang pasien di suruh untuk menguburkan benda-benda tertentu atau membakar kertas yang sudah di mantrai dan di hirup asapnya atau di masukan keair dalam gelas kemudian di minum
7. Solusinya, adalah memberikan mantra-mantra, yg terkadang ayat-ayat Al Qur’an atau doa-doa yang dicampur dengan kalimat-kalimat jahiliyah dan tak jarang tulisan tulisan ayat itu di suruh untuk di lumuri dengan darah haid dan najis serta kotoran. Contohnya: Aji Semar Mesem untuk Penglarisan, Aji Jaran Goyang untuk penggaet cewek.
8. Meminta sesajen:menyan, kembang setaman, buah-buahan yg sulit didapat,  atau menyuruh untuk menyembelih binatang-binatang yg langka, telur dan sebagainya. Contohnya: Minta syarat menyembelih kambing kerdil, atau kucing,  ayam hitam, atau tikus yatim dan lain-lain yang pada dasarnya semua syarat itu datang dari setan.
9. Atau  memberikan jimat-jimat, rajah, wifiq,haikal yang ditulis dalam bahasa arab,dimasukkan dalam ikat pinggang, rompi, kain kandutan.Ketahuilah bahwa tulisan –tulisan arab itu adalah nama-nama jin, nama-nama syaithon, seperti jaljalut, syam’un, syalatat, hamdholah, hilwah, banalah, wakbar, yang nama-nama itu menyerupai kalimat-kalimat thoyyibah.
10. Bisa memberikan info ghaib, tentang keberadaan jin dan makhluk ghaib lainnya. Bisa melihat jin. Bisa mencari barang yg hilang, bisa mencari orang yg hilang. Orang yang bisa melihat jin dan syaithon berarti dia juga mempunyai jin dan syaithon didalam tubuhnya, didalam matanya, atau didalam benak hatinya.
Ketahuilah bahwa yang bisa melihat jin dan alam jin hanya para Nabi dan Rasul, juga para waliyullah saja. Dan kalau orang biasa, maka dia pastilah wali syaithon! Walaupun dia seorang ustadz atau kyai, atau bahkan dia mengaku dirinya seorang waliyullah?
11. Memamerkan dirinya punya kekuatan ghaib. Seperti  mengaku punya ilmu tenaga dalam,  Atau punya ilmu kekebalan. Ini adalah ilmu jin yang sesat, malah sering diajarkan di pesantren-pesantren. Na’udzubillah, itu guru kebal di pesantren-pesantren yg mengajarkan ilmu kekebalan harus segera bertaubat, itu ilmu jin dan ilmu iblis. Bukan Ilmu putih apalagi imu Allah, atau punya ilmu telepati, hipnotis,  ilmu pukulan jarak jauh, transfer energi positif, membuang energi negatif, bisa menangkap jin dan memasukkannya dan mengurungnya dalam botol, rogo sukma, terawangan, pelet, susuk, asma’, reiki, kundalini, prana, energi ilahi, gendam, santet. Semua ilmu-ilmu ini adalah ilmu sihir dan bisa mengkafirkan kapeda orang-orang yg memepelajarinya karena mereka adalah antek-antek setan.
12.  Memberikan ramalan-ramalan dengan kartu tarot, bintang-bintang
13. Tathoyyur, suka menghubung-hubungkan peristiwa alam dengan nasib baik dan buruk orang.
14. Memakai media manusia atau barang untuk berhubungan dengan alam ghaib atau memohon bantuan ghaib. Contoh dengan keris atau batu-batu akik atau barang-barang yang dianggap pusaka.
15. Memberikan amalan-amalan bid’ah dengan niat taqorub illallah,atau amalan sunnah tapi dengan cara bid’ah atau syirik.
16. Bisa mengembalikan kiriman sihir atau santet, bisa mengetahui sakit orang dari jarak jauh tanpa kenal orangnya.
17. Bisa mencabuti sihir dan mengeluarkan benda-benda sihir dari tubuh pasiennya tanpa alat bedah dokter.
18. Bisa melakukan pemagaran /benteng ghaib dengan tenaga dalam agar tidak ada gangguan jin.
19. Bisa memindahkan penyakit pada hewan, pengobatan jarak jauh.
( untuk lebih luas pembahasan akan hal ini anda bisa lihat di kitab irsyad an-nadhir ilaa ma’rifati alamati as-sahiir dan juga ahkamu at-ta’amul maaljin liabi an-nasr muhammad bin abdillah Al-Imam hal.60).

Catatan penyimpangan tauhid dari dunia perdukunan
v Perdukunan adalah bisnis yang saling menguntungkan antara sidukun dengan jin sehingga jelas ini adalah kekufuran yang nyata antara keduannya.
- Dari pihak dukun maka ia akan mendapatkan kekayaan, dan kemuliyaan hidadapan manusia  karena dia adalah manusia yang paling di cari karena di yakini sanggup menyelesaikan semua permasalahan dan kesulitan manusia. Oleh karena itu tatkala fir’aun mengundang semua tukang sihirnya mereka para tukang sihir berkata: apakah kami akan mendapatkan upah atau kekayaan maka firaun menjawab: tentu karena kalian orang-orang yang dekat dengan ku.
فَلَمَّا جاءَ السَّحَرَةُ قالُوا لِفِرْعَوْنَ أَإِنَّ لَنا لَأَجْراً إِنْ كُنَّا نَحْنُ الْغالِبينَ  قالَ نَعَمْ وَ إِنَّكُمْ إِذاً لَمِنَ الْمُقَرَّبينَ
Tatkala ahli-ahli sihir datang, mereka bertanya kepada Fira‘un, “Apakah kami sungguh-sungguh mendapat upah yang besar jika kami adalah orang-orang yang menang?” Fira‘un menjawab, “Ya, kalau demikian, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan menjadi orang yang didekatkan (kepadaku). (Asy-Syu‘ara’: 41-42)
-Adapun dari pihak jin atau setan dia mendapatkan keuntungan berupa penyembahan hamba kepada selain Allah ta’ala, karena tidak lah sempurna perbuatan sihir bagi dukun kecuali pak dukun harus melakukan penyembahan setan.
v Ketahuiah bahwa pak dukun adalah orang yang paling percaya bahwa jin atau setan yang ia sembah adalah makhluk yang paling kuat sehingga mereka para dukun selalu meminta tolong kepada mereka, maka kita katakan bahwa mereka adalah makhluk yang sangat lemah sebagai mana firman Allah:
إنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كاَنَ ضَعِيْفاً
 “ Sesungguhnya tipu daya setan adalah lemah”.(Annisa’ : 76)

v Jangan pernah takut kepada para dukun ketika mereka mengancam kita karena takut adalah seutama-utama ibadah di sisi allah ta’ala. Dan barang siapa yang memalingkannya kepada selain Allah maka ia telah melakukan kesyirikan. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: "Janganlah kalian takut kepada manusia dan takutlah kalian kepada-Ku.” (Al-Maidah: 44)

v Jangan pernah tertipu dengan penampilan yang menipu dari pak dukun walaupun mereka berpenampilan ala kiyai, ustadz, tabib atau wali Allah sekali pun karena penampilan tidak bisa merobah hakikat, lihatlah orang-orang khowarij dhohir mereka adalah manusia yang paling dekat dengan Allah tetapi mereka adalah orag yang paling jauh dengan islam.

v Ketahuilah bahwa tukang sihir atau pak dukun tidak akan pernah mendapat keberuntungan di dunia apalagi di akhirat. Sebagai mana Allah berfirman:
وَلا يُفْلِحُ السَّاحِرُ حَيْثُ أَتَى
"Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang”.(Qs. thoha : 69).
Sisi pendalilan ayat ini adalah bahwa Alloh ta’ala menafikan kemenangan atau keberuntungan bagi tukang sihir secara umum apa pun yang ia lakukan ada apapun yang ia tempuh. Hal ini merupakan dalil akan kekufurannya. Karena keberuntungan atau kemenangan tak akan dinafikan secara total secara umum melainkan dari orang yang taka ada kebaikannya, yaitu : orang kafir. Hal itu bisa dimengerti dengan mengkaji al-qur’an bahwa pada umumnya lafazh ( لا يفلح ) yang dimaksudkan adalah “ orang kafir “. Seperti misalnya,
قُلْ إِنَّ الَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ لا يُفْلِحُونَ مَتَاعٌ فِي الدُّنْيَا ثُمَّ إِلَيْنَا مَرْجِعُهُمْ ثُمَّ نُذِيقُهُمُ الْعَذَابَ الشَّدِيدَ بِمَا كَانُوا يَكْفُرُونَ
Katakanlah: “Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tidak beruntung”. (bagi mereka) kesenangan (sementara) di dunia, kemudian kepada Kami-lah mereka kembali, kemudian Kami rasakan kepada mereka siksa yang berat, disebabkan kekafiran mereka. (Qs. Yunus : 69-70)
Akhlak para dukun

Ø Mereka adalah manusia yang paling memusuhi islam dan mengolok-ngolok agama, karena hampir kebanyakan mereka meninggalkan tempat-tempat ibadah dan cenderung untuk tinggal di tempat najis dan kotor.
Ø Persiapan yang sangat sempurna untuk melakukan perbatan keji dan perbuatan maksiat dan dosa besar.
Ø Menghibahkan seluruh hidupnya, hartanya bahkan anak cucunya untuk menghambakan diri dan menyembah mereka
Ø Selalu menjauh dari manusia dan tidak mau bergaul dengan masyarakat kecuali kalau mau melakukan peraktek perdukunannya.
Ø Ridho untuk melakukan kedustaan seperti sumpah palsu dan berbuat nifak.
Ø Menyekutukan Allah dengan sebuah keyakinan bahwa setan itu lebih kuat daripada Allah oleh karenanya Rasulullah bersabda: barang siapa yang melakukan praktek sihir maka ia telah melakukan syirik.
Ø Harus mencontoh akhlak setan seperti harus suka dengan tempat-tempat najis dan kotor baik hissiyah atau maknawiyyah. sehingga tabiat mereka harus mencocoki tabiat setan.
Ø Terkadang penampilan mereka pun harus menakutkan seperti setan misalnya dengan berpakaian seba hitam yang serem atau memakai kalung tengkorak manusia, membuat tempat pratek di buat kelihatan angker  dan lain-lain.

Penutup
Wahai saudaraku waspadalah terhadap dukun dan tukang tukang sihir, karena mereka adalah antek antek iblis dan setan, dan mereka adalah sumber kejahatan. Allah ta'ala  berfirman:
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya,” (Al-falaq ayat 1-2)
Berkata Syaikh Muhammad Al Imam hafidzahullah tentang ayat ini: “Telah menafsirkan para ulama tentang ayat ini bahwa yang dimaksud adalah Iblis dan anak cucunya.Ayat ini mengandung permintaan perlindungan pada semua kejelekan,dan semua kejelekan sumbernya adalah mereka pertama kalinya.” (Inqodhul Muslimin hal 10)
Iblis sengaja menunggangi para dukun untuk ikut serta dalam pembangkangan terhadap Allah ta'ala. sebagimana Allah ta'ala berfirman mengkisahkan tentang pembangkangan iblis.
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ
Dan (ingatlah) ketika Kami berkata kepada malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam”, maka mereka sujud kecuali iblis. Ia membangkang.” (Thoha: 116).
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (Al Baqarah: 34)
Oleh karena itu kami mengajak kaum muslimin agar menjaga tauhid dan aqidah kita dengan tidak mendatangi dukun dan yang semacamnya karena itu salah satu bentuk mengikuti langkah langkah setang yang telah allah ingatkan dalam Al Qur'an.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لاَ تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ وَمَن يَتَّبِعْ خُطُوَاتِ الشَّيْطانِ فَإِنَّهُ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah Setan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah Setan, maka sesungguh-nya Setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. (An Nur 21)

 أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَا بَنِي آدَمَ أَن لاَّ تَعْبُدُوا الشَّيْطَانَ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
 Bukankah Aku telah memerintahkan kepada kalian, wahai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah Setan? Sesungguhnya Setan itu adalah musuh yang nyata bagi kalian.( Yasin: 60)
 وَلاَ يَصُدَّنَّكُمُ الشَّيْطَانُ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
 Dan janganlah kalian sekali-kali dipalingkan oleh ' Setan, sesungguhnya Setan itu musuh yang nyata bagi kalian.(Az-Zukhruf: 62)
Akhirnya marilah kita sama sama berdo'a kepada Allah agar tidak di simpamgkan aqidah kita sehingga terjerumus kepada kesyirikan iyadzan billah.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَ أَعْلَمُ.
Ya Allah! Sesungguhnya aku ber-lindung kepadaMu, agar tidak menyekutukan kepadaMu, sedang aku mengetahuinya dan minta ampun terhadap apa yang tidak aku ketahui.” ((HR. Ahmad dan imam yang lain 4/403, lihat Shahihul Jami’ 3/233, dan Shahihut Targhrib wat Tarhib oleh Al-Albani 1/19.))

Waullau 'Alam  ............................ust. Abu Humairo al batamy



Tidak ada komentar:

Posting Komentar